Dua menit sebelum bel istirahat berbunyi, keheningan di lorong kelas 11 tiba-tiba saja berubah. Suara nyaring terdengar memenuhi seluruh lorong kelas 11 di lantai dua. Beberapa guru sudah hafal dari mana suara gaduh itu berasal.
Kelas 11 IPA 1 mulai melancarkan aksinya, beberapa orang mulai bernyanyi tidak jelas, membuay seluruh kelas menjadi ramai dengan tawa.
"YOOOOOO SEBELAAAS IPA SATU DI GOYAAAAAAAAANGGGGG" teriak seorang gadis mungil yang sudah siap dengan sapu sebagai micnya
"UUUUWWWWOOOOOOOO OCAAA DIGOYAAAAANG" tambah pemuda tinggi yang ikut meramaikan aksi gadis bernama Oca tersebut
Suara musik dangdut mulai terdengar dari salah satu ponsel anak ipa 1, membuat Oca dan pemuda tinggi tersebut mulai bernyanyi tidak jelas.
"SAMBALA SAMBALA BALA SAMBALADO TERASA PEDAS TERASA PAANAAASS"
"SAMBALA SAMBALA BALA SAMBALADO MULUT BERGETAR LIDAH BERGOYAAANG"
"Meo bego, salah itu liriknya hahaha" teriak Chika yang mengoreksi lirik yang dinyanyikan oleh Romeo di depan kelas.
Tawa dari siswa ipa 1 terdengar jelas memenuhi lorong, bahkan para guru yang berulang kali menegur pun mulai lelah. Tidak ada yang bisa menghentikan gilanya ipa 1 yang seperti ini.
11 Ipa 1 adalah kelas paling eksis di antara semua kelas Ipa yang lain, kelas yang berisikan anak-anak pintar dan gila. Beberapa anak Ipa 1 adalah murid olimpiade yang sudah sering mendapatkan juara, tidak hanya pintar mereka juga penuh dengan anak-anak eksis lainnya. Salah satunya Oca, yang sedang bernyanyi layaknya orang gila di depan kelas bersama dengan Romeo.
Kalau Ipa 1 terkenal dengan kelas paling eksis beda dengan Ipa 2, disana kumpulan anak-anak pendiam yang jarang sekali muncul. Mungkin hanya beberapa saja yang bisa berbaur dengan baik, selainnya biasa saja. Layaknya siswa pada umumnya. Kalau Ipa 3 tempatnya anak-anak rusuh, juga tempatnya kapten futsal dan wakil Osis yang terkenal dengan kegantengannya.
Kalau anak ips 1 jangan ditanya, mereka sama ramainya dengan Ipa 1 sayangnya mereka masih bisa untuk ditegur oleh guru berbeda dengan Ipa 1 yang bandelnya sudah tidak ketulungan, dan anak-anak ips 1 sama terkenalnya dengan anak ipa 1. Anak Ips 2 beda lagi, mereka kumpulan geng-geng terkenal di sekolah, tempatnya para cewek-cewek tenar yang enak di pandang mata. Beda dengan ips 3 yang kebanyakan berisi pemuda-pemuda gila yang gantengnya pun tidak ketulungan.
Diantara semuanya, anak Ipa 1 atau lebih dikenal dengan nama kelas Raja benar-benar membuat para guru capek. Beberapa kali ketua kelas mendapatkan teguran, dan beberapa kali juga ketua kelas marah-marah tidak ada yang mempan dengan mereka semua.
"O O O UWWO UWOOO LELAKI BUAYA DARAT" Oca berganti lagu, meminta anak Ipa 1 yang lain ikut bernanyi
"BUSEEEET" teriak beberapa anak
"AKU TERTIPU LAGI UWOOO UWOOO"
"MULUTNYAA BAGAI SERIGALAAA TAPI HATINYA MANIIIS" Romeo yang tidak mau kalah dari Oca ikut bernyanyi dengan lirik yang salah.
"Meoooooooonggg tolong dong, dedek Oca mau konser. Kamu pergi sana, kalau gak jadi penari latar Oca aja" usir Oca yang sudah kesal dengan Romeo
"Udah jadi penari latar aja bereng gue Meoong" ajak Radit yang juga ikut bergabung
"Gilaa sebagus apa gue jadi penari latar Ocaa marica ini" sindir Romeo
"YOOOO GAAAAESS KIIITAAA........" ucapan Oca terhenti ketika melihat Pak Dani sudah berdiri di depan pintu dengan raut wajah yang tidak bisa dijelaskan lagi, wali kelas Ipa 1 itu hanya bisa menggeleng pelan melihat anak-anaknya yang super ini.
"Eeh bapak ganteng, masuk paak. Nyanyi bareng kitaa" ajak Runa pada wali kelas yang terkenal tampan diantara guru-guru yang lain.
Pak Dani berdecak, bukannya kesal hanya sekedar pusing yang berkepanjangan menghadapi anak-anaknya ini "Ini masih jam pelajaran, kenapa kalian ramai sekali?" tegurnya
"Loh pak, bentar lagi istirahat kok" balas Romeo
"Iya, tapi kalian mengganggu kelas yang lain loh" kata Pak Dani yang masuk ke dalam kelas.
"Aaah enggak kok pak, malah kata anak kelas yang lain mereka suka kok" balas Gilang
Pak Dani menghela napasnya, ia mencari sosok ketua kelas yang ternyata sedang tidak ada di tempat. Pantas saja membuat anak-anak yang lain ramain seperti ini, belum saja pak Dani berbicara bel istirahat mulai terdengar membuat seluruh anak Ipa 1 bersorak gembira, yang mau tak mau membuatnya juga ikut tersenyum.
***
"Ichaaaacooo ayook kantin yoook" ajak Oca pada sahabatnya yang tengah asik membaca novel yang sering kali ia bawa kesekolah, padahal sahabat Oca yang satu ini adalah salah satu murid pintar dikelas. Juara pertama olimpiade matematika, yang membuat sekolah Oca menjadi terkenal.
"Loh gak sama Vero? Biasanya sama dia Ca" tanya Icha yang sudah menutup rapi novelnya, memasukkannya ke dalam tas pinknya.
"Enggak, gue lagi marah sama dia. Gara-gara dia nih gue jadi sekertarisnya si muka datar Ca. Bayangin dong betapa menderitanya si cantik ini" Icha hanya menggeleng, sudah sangat paham bagaimana Oca yang terlalu cerewet dan suka berbicara tampa di filter. Tapi hal itu yang membuat Icha suka bersahabat dengan Oca.
"Barry, Wisnu, Alvin gak keluar lo pada?" tanya Oca pada ketiga teman kelasnya yang asik mojok dengan ponsel mereka masing-masing
"Gue masih mau bunuh musuh, nitip lo aja lah" sahut Wisnu
"Traktir gue juga tapi ya?"
"Males Ca, udah ah kita mau main lagi. Lo mah ganggu mulu" kata Alvin yang membuat Oca melempar tipe-ex milik Runa.
Oca berlari diikuti oleh Icha dibelakangnya "Ocaaaaaaaa" teriak ketiganya yang kesal diganggu
"Sukuriiin, makan tuuh musuh" teriak Oca
Oca dan Icha menyusuri beberapa kelas Ipa yang lain, mereka beberapa kali menyapa temen-temannya dulu dikelas 10 yang sekarang sudah tak sekelas lagi. Menggosip sedikit lalu kembali berjalan menuju kantin dipojok, dekat dengan kelas Ips.
Disekolah ini memang terbagi menjadi tiga lantai, lantai 1 diisi oleh kelas 10, lantai 2 kelas 11 dan lantai 3 tentu saja kelas 12. Disetiap lantainya tentu saja ada kantin masing-masing, jadi memudahkan para siswa untuk membeli jajan tanpa harus antri panjang bersama dengan adik kelas atau kakak kelas.
Oca berhenti sejenak, membuat Icha ikut berhenti "Kenapa Ca?" Oca tak menjawab tapi langsung bergegas meninggalkan Icha yang kebingungan dibelakangnya.
Oca menjambak rambut cepak Vero yang sedang asik berbicara dengan temannya "Adooh adooooh sakiiit adoooh" teriak Vero yang menggema di lorong anak Ips.
"Mampus, gue kesel banget sama lo ya nyet, bisa-bisanya lo berkhianat sama si cantik ini" gemas Oca yang semakin menarik rambut Vero, Icha yang terkejut menarik Oca agar mau melepaskan Vero yang kesakitan.
Vero langsung berlari kebelakang pemuda yang melihat Oca dengan tatapan datarnya, membuat Oca semakin gemas dengan Vero yang juga sahabatnya bersama dengan Icha dan Denis. "Sorry, sorry gue kan keceplosan oneng. Lo dendaman banget daah" keluh Vero yang masih merasakan sakit akibat rambutnya yang ditarik oleh Oca.
"Bodo amat, males gue sama lo nyet. Kita putus hubungan.!" marah Oca yang langsung menarik Icha meninggalkan Vero dan pemuda datar yang menatap Oca dengan raut wajah bingungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy (TAMAT)
Teen FictionOca gak begitu suka sama ketua ekskulnya, tapi dia mau gimana kalau ditunjuk jadi sekertaris ekskul. Gara-gara sahabatnya yang jahil, membuat Oca mau tak mau dekat dengan Deka. Kalau kata orang benci bisa jadi cinta, jadi gimana kalau misalnya Oca y...