16

149 14 2
                                    

Acara classmeeting yang terhenti akhirnya berjalan lagi sebagai mana mestinya. Setelah hari dimana Oca melabrak kakak kelasnya, mama Oca dipanggil menghadap ke kepala sekolah untuk menindak lanjuti tentang Oca yang membuat keempat kakak kelasnya tidak enak untuk dipandang.

Orang tua keempatnya tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu bahkan oleh adik kelasnya sendiri, mereka bahkan hendak membawa kasus ini ke ranah hukum. Sayangnya orang tua keempatnya hanya bisa diam saat tau anaknya membully banyak orang dengan tidak layak. Malah sebenarnya mama Oca yang hendak melaporkan kejadian ini ke polisi. Tapi karena orang tua keempatnya meminta maaf dan akan menindak sendiri anaknya maka mama Oca harus mengurungkan niatnya.

Oca terkejut saat lengannya dicolek olek cowok wajah datar yang entah sejak kapan sudah ada disampingnya. "Ngapain colak colek sih, gue bukan sambalado ya" protes Oca pada Deka

"Tanding jam berapa?" tanya Deka

Oca mengangkat bahunya tidak tau, karena yang tau semua jadwal ya sekertaris kelas. "Liat dipanggil ntar aja, nah berarti jam segitu gue main"

Deka menghela napas, cewek disampingnya ini mulai absurd kembali. "Terus ngapain disini?" pasalnya Deka tidak sengaja melihat Oca berdiri di pinggir lapangan basket sendirian.

"Melihat sesuatu untuk dilihat hehehe" Oca hanya bisa memamerkan deretan gigi putihnya pada Deka yang sudah pusing sendiri dengan ucapan Oca

"Mau ke kantin?" ajak Deka

"Traktir ya? Mama gue lagi memangkas duit jajan gue" ucap Oca sembari memajukan bibir bawahnya, menampilkan ekspresi imut yang selalu berhasil membuat Deka salah tingkah.

"Emmh, iya gue traktir" Oca tersenyum lalu mengikuti langkah Deka menuju kantin di lantai satu yang jarang sekali Oca kunjungi kalau tidak benar-benar terdesak

Beberapa anak menatap Oca dengan tatapan kagum, takut bahkan malu-malu kucing yang entah mengapa membuat Oca kesal sendiri. Insiden Oca yang melabrak kakak kelas jadi viral begitu saja di sekolah, ia saja tidak tau bagaimana videonya bisa tersebar begitu.

Tapi juga memaklumi karena memang saat Oca dateng ke kelas IPS waktu itu semuanya sedang sibuk dengan dirinya masing-masing, jadi Oca pikir video atau apapun gak akan sampai tersebar. Sayangnya pendapat konyolnya salah.

"Ayo cepet" Oca tersentak kaget saat Deka tiba-tiba saja menggenggam tangannya, menariknya untuk lekas ke kantin sebelum semakin memadat.

"Duduk sini. Lo mau pesen apa?" Deka mendudukkan Oca di meja pojok kantin yang tidak terlalu ramai.

"Emmh... Soto sama es cappucino" Deka mengangguk lalu pergi untuk memesan pesanan Oca.

Oca sendiri menjatuhkan dahinya ke atas meja, wajahnya memanas jantungnya sedari tadi berdetak hebat di dekat Deka. "Astaga gue kenapa sih?" lirih Oca pada dirinya sendiri, tak sadar beberapa adik kelas menatap Oca heran. Oca mengangkat kepalanya ia lalu merogoh ponsel disaku celana olah raganya yang sedari tadi bergetar tidak mau berhenti.

*Gemeshz*

Oca: lo pada kagak bisa diem ya? Ini hp gue geter mulu dari tadi wooi!!!!

Vero: disilent mangkanya

Icha: sama aja bakalan tetep geter Ver ckck

Denis: Ca, lo ngapain di kantin adek kelas?

Oca: kok lo tau?

Denis: ya gimana gue gak tau kalo adek kelas pada storyin lo yang gandengan sama Deka bego!!

Icha: gandengan? Ciiius? Kok bisa? Emang gue gak sadar berapa lama sih sampai gatau gosip tentang Oca

Vero: kau tidur terlalu lama putri, sayangnya pangeran tamvanmu ini tak bisa menciummu untuk membangunkanmu dari tidur lelapmu.

My Boy (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang