1004 - 25

105 9 0
                                    

Author's Pov


Jennie menatap kosong keramaian di hadapannya. Ia sudah menunggu sekitar 3 jam di area bazar. Sebenarnya Jennie sudah tidak tercatat sebagai mahasiswa di Universitas itu, ia kembali hanya karena saat itu sedang liburan dan ia ingin memperbaiki hubungannya dengan Hanbin. Sayang, rencananya tidak berjalan seperti apa yang ia bayangkan.


"Jen, ngapa bengong lo? Jalan-jalan sono. Tuh banyak makanan enak." Bobby menunjuk stand bazar yang memenuhi halaman kampus.


"Males gue Bob, ga ada Hanbin." Balas Jennie dengan wajah malas.


"Hanbin 'kan panitia. Datengnya siang soalnya kemaren tukeran shif sama Junhoe."


"Ini udah siang kali Bob. Ga liat apa matahari udah di atas kepala gue."


"Lagian lo juga aneh sih. Lo pikir Hanbin manusia batu yang kaga punya hati?. Tiap hari lo pepet mulu. Kali aja dia gerah butuh ruang bebas."


"Maksud lo apa?. " Tanya Jennie sambil melirik Bobby.


Pemuda itu duduk di sebelah Jennie. Ia membalik topi di kepalanya dan menatap kedepan dengan serius.


"Hanbin, udah punya kehidupan sendiri. Saat lo pergi, dia bener-bener terpuruk. Lo hancurin semua angan dan rencananya. Gue ga bermaksud nyalahin elo. Cuma gue pengen lo tau kalo Hanbin pernah mengalami masa itu."


Jennie mengerjapkan matanya. Mencerna ucapan Bobby yang terdengar serius.


"Hanbin mengalami banyak masalah, tekanan, dan gejolak perasaan yang tak menentu. Hingga ia jadi Hanbin yang sekarang. Dia yang sering senyum dan menjadi lebih hidup."


Jennie masih diam. Mengingat kejadian masa lalu saat ia meninggalkan Hanbin tanpa kepastian.


"Gue kenal banget sama Hanbin. Dan gue tau betul gimana keadaan antara elo dan dia saat ini. Jadi, gue harap lo bisa lebih bijak. Jangan terlalu menekan Hanbin untuk mengingat masa lalu, karena lo gatau sekeras apa usaha dia buat sembuh dari luka yang lo buat."


Jennie terpekur. Ia berfikir tentang kesalahannya lagi.. Lagi.. Dan lagi.. Hingga ia sadar bahwa ia telah bersikap egois.


"Elo ga salah datang sekarang. Niat lo baik buat memperbaiki keadaan. Tapi, sadar Jen. Keadaan telah berubah. Hanbin ga bisa berubah dengan mudah juga, sekalipun lo nempel ke dia tiap detik."


"Jadi, maksud lo.. "


" Hanbin melakukan kesalahan pada seseorang. Seseorang yang sudah banyak berkorban dan terluka karena Hanbin. Bukan hanya luka batin tapi fisik juga. Dan dia juga yang udah nyembuhin luka yang lo bikin ke Hanbin."


"Dia-- Hanbin-- Jadi--"


"Ada saat dimana lo bikin sebuah luka dan orang lain yang udah nyembuhin."

1004 : kth [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang