11

45.4K 2.3K 74
                                    

"Hmm, Vir kalo ada polisi, kendaraan, atau lampu merah, bangunin gua ya, gua ngantuk mau tidur bentar" Ucap Evaan lalu menunduk kepala nya dan menyenderkan di pegangan stir.

"Evan!! Lo mau kita mati!!!!!!" Teriak Vira sambil mengguncang badan Evan.

***

"Ribut lu ah" Ucap Evan

"Gua yang kendarain, gue belum mau mati" Ucap Vira, ia tak tau apa yang ada di otak Evan. 'Kalo mau mati jan ajak' batin Vira.

"Ini gua bangun, kaga tidur kan?" Ucap Evan lalu menyenderkan badan di kursi, "Masih pagi, udah macet" Ucap nya santai.

"Lo kalo mau tidur, gua yang ngendarain! Gua masih mau hidup" Bentak Vira, Stevan hanya menatap nya tanpa bicara.

"Ish, bisu dasar" Jengkel Vira. "Gua yang ajak lo jalan bareng ke sekolah, jadi gua yang bawa" Evan masih menatap Vira.

"Tapi gua belum mau mati bego! Lu turun ga? Tukar tempat cepet" Perintah Vira dan akhir nya di turuti.

"Tau ga, lo kan masih kecil. Belum ada sim, udah naek mobil. Ntar di tilang kan mobil gua yang--"

"Emang lu udah ada sim?" Potong Vira yang di gelengkan Evan. "Ngomong doang lo" Ucap Vira lalu menjalankan mobil.

"Intinya gua suka lu" Gumam Evan, ia sedang mencari posisi yang nyaman untuk tidur.

"Kenapa lo ngantuk?" Tanya Vira dengan mata tertuju di depan, takut kecelakaan.

"Karna gua dan elo di takdirkan bersama, eakk" Gombal Evan, sambil memegang tangan Vira, namun ditepis lagi. "Biar kan gua pegang tangan lu lah, tangan doang bukan badan Vir" Bujuk Evan.

"Pegang noh tangan emak gua" Kesal Vira. " Mau lo, ada berita 'Kepergok sedang memegang tangan mama mertua, anak ini langsung dibunuh ayah mertuanya' ntar lu jadi kangen sama gua

"Lo nya yang PD, gak bisa ya lo diam bentar aja" Ucap Vira yang masih fokus menyetir.

"Kalo mulut gua sih bisa diam Vir, tapi hati gua berdebar-debar mulu, ga mau diam" Ucap Evan yang awal nya ngantuk, sekarang semangat menjaili Vira.

"Ga bosan lo, Ngomong gitu di semua cewe?" Tanya Vira dengan ketus. "Gua ga pernah kali ngomong gitu, lo nya jan cemburu dong Vir. Gue setia kok sana lu" Ucap Evan yang mulai memainkan rambut panjang Vira.

"Lo tidur udah, kek cacing kepanasan lo, gak bisa diam" Vira menjauhkan tangan Evan dari rambut nya. "Ni tangan gak bisa diam, minta di potong" Kesal Vira yang masih menggenggam tangan Evan tanpa sadar.

"Gua ini ketos, ketua osis tau! Lo harus sopan sama gue, lo harus baikin gue, lo harus suka sama gue, lo harus jadi pacar gue, lo har--".

"Diam gak?! Mulut kek cabe" Bentak Vira, "Gini-gini lu juga pernah rasa kali" sindir Evan, Vira yang dengar langsung meremas tangang Evan.

"Ampun, iya yang tadi lupain nyet" Evan hanya ingin Vira memelankan remasan pada tangan nya, jangan melepaskan nya. "Lo diam bisa gak?! Ganggu konsentrasi bego".

"Makanya ayo pacaran" Ucap Evan santai, "Jan ajak gua, minta sama cabe lo" Vira masih menggenggam tangan Evan tanpa sadar.

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang