12

40.3K 2.2K 42
                                    

"Vira yang sebenar nya ingin meminta Rendy, di urungkan karena Rendy punya terlalu pedas. "Lo mau apa?" tanya Vira yang tau maksud tujuan nya Evan.

"Yang tadi lah" ucap Evan sambil mengedipkan sebelah mata

***

Vira hanya menganggukkan kepala dan memakan nya dengan lahap. "Rakus dasar" cibir Evan yang melihat cara makan Vira

"Yan, bonyok lu datang ye ni hari?" Tanya Rendy, "Ga tau" jawab Vian cuek. "Gua sih ga yakin kalo camer datang, tadi pagi aja mereka lagi berantem" semua menatap Evan

"Camer apaan, mau kawin lu ama Vian?" celetuk Cantika, Vian memandang jijik Evan. "Ga anjir, gua sama Vira bukan Vian" kesal nya lalu merangkul Vira, "Ya kan Vir?" namun di acuhkan Vira.

"Mampus kan lu, si Vira udah kode kalo dia ga mau sama elo" ucap Franda sambil terbahak bahak, "Situ ga nyadar" sindir Evan

Franda hanya membiarkan Evan, karna ia habis makan dan tak ingin banyak bicara, agar makqnan nya tidak keluar .'Kalo aja ni perut masih kosong, mampus lu' batin nya.

"Udah bel, yuk Fran jalan" Vira menarik tangan Franda tanpa nelihat orang nya. Saat di perjalanan menuju aula, Franda dan Vira trus mengomel. Mereka berbicara sendiri, Vira bicara tentang surat yang nanti buat Evan, dan Franda bicara tentang Vian.

"Nah jadi gitu, kesel kan gue" ucap mereka bersamaan. "Emang lu kesal kenapa?" Tanya mereka bersamaan lagi. "Ga tau" mereka hanya menggelengkan kepala

"Sudah tau kan sekarang ngapain?" tanya Jansen, yang ada di depan barisan. "Tau kak!!" seru nereka serempak. "Saya ga tau kak! Yang saya tau cara membuat kamu dan dia pisah" ucap Franda dengan nada di sedih sedih kan. "Franda!" bentak Rendy sok tegas. "Rendy!" Franda pun mengikuti gaya Rendy

"Bodo amat" kesal Rendy lalu membagikan kertas untuk para murid, yang di ikuti Evan dan osis lain dari belakang.

"Lu ga marah kan sama gua" ucap Franda saat Rendy memberi nya kertas, namun di hiraukan. "Idih sok lu cancingan" kesal nya lalu menulis pada kertas tersebut

"Jangan lupa buat gue" bisik Evan pada Vira, "Jauh jauh lu" Vira nendorong badan Evan lalu ikut menulis

"Lu kasih buat siapa Fran?" tanya Vira  yang duduk di sebelah Franda. "Buat si Rendy, gua kasih yang jelek jelek" kesal nya sambil memandang Rendy tak suka, sedangkan Rendy balas melototi nya.

"Tiati ntar suka" sindir Vian yang melihat Rendy dan Franda bergantian. "Gua tetep sama lu kali" ucap Franda pelan dan melanjutkan tulisan nya

"Lu tulis apa Fran?" Tanya Vira karena sahabat nya ini terlalu serius. "Ada inti nya yang jelek" jawab Franda yang masih tetap menulis

"Lo kan aneh, bisa jadi lu suka kejelekan nya Rendy" Vian mencibir namun pandangan nya tetap pada kertas. "Gue suka nya elu doang ga yang lain, percaya ama calon istri" ucap nya dengan bersemangat

'Ga yakin gue bisa nikah sama makhluk astral' batin Vian

"Silahkan kumpulkan kertas nya, biar kita bisa cepat pulang" ucap Jansen. "Tumben lu mau cepat pulang" sindir Rendy, "Mau nyoli dia" bisik Evan yang membuat Rendy terbahak dan Jansen menjitak mereka berdua

"Kumpulin sana, ngeres lu dua" kesal Jansen, namun ia lega karna Cantika tak mendengar nya, 'Bisa mampus kalo dia dengar, ya kali gua gitu'

"Mana Vir?" Tanya Evan sambil menyodorkan tangan nya. "Ok, bye sayang" ucap nya setelah menerima kertas dari Vira

"Mau apa lu?" tanya Franda saat osis meminta kertas nya, "Mau minta tu kertas lah bego" ketus si osis. "Ga ada kertas, ada nya hati untuk mencintaimu sampai mampus" ucap Franda, "Yaudah iya" jawab osis dengan malas, lalu menarik kertas Franda

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang