18

28.2K 1.5K 86
                                    

"Tapi gue mau sama Cantika, gue udah incar lama tapi keduluan lu"

"Bukan karena keduluan tapi karna kalian sodaraan bego" Jansen menjitak kepala Rendy

"Jansen lu ga usah bela Cantika kalau main belakang juga sama Vira" Evan yang duduk di sebelah rendy entah kapan disana, mereka semua menatap Jansen horor

•••

"Gue ga ada apa apa anjir serius" panik Jansen.

"Serah" Evan memilih untuk tidur dari pada memperhatikan guru, menurutnya saat ini yang terpenting adalah siapa pacar Vira, sejak kapan mereka pacaran dan darimana asal usul nya serta bagaimana mereka bisa saling mengenal.

Berbeda dengan Rendy dan Cantika yang masih menatap horor Jansen namun di balas dengan angkatan bahu yang artinya ia tidak mengatahui apa apa. Syukur nya mereka berdua mengiyakan dengan cepat, membuat Jansen trus menghela napas lega dan mengumpat Vira trus menerus dalam hati.

Belum sampai beberapa menit memejamkan mata, Evan mengambil jaket dan memilih meminta ijin keluar kelas.  Tujuan nya satu, toilet. Meski guru nya memanggil kenapa memakai jaket, Evan hanya berteriak kalau dia sudah tidak tahan.

Evan berlari kecil menuju toilet, sepertinya tadi ia tidak terlalu banyak meminum air putih tapi entah mengapa ia merasa ingin buang air kecil.

Sebelum keluar dari toilet ia menyempatkan diri untuk mengechat Vira agar bertemu di belakang sekolah dimana tempat itu rekomendasi dari ayah mertua nya sendiri. Tak lain Boy ayah Vira.

Masih teringat jelas beberapa hari lalu saat mereka bertemu dan berbincang sebentar.

"Kalau ada masalah ke belakang taman sekolah, gue yakin bakal selesai"

"Emang bisa gitu ya ompi, di kasih jimat apaan" Evan menatap bingung dengan camer nya yang tidak beda dari orang tua nya sendiri.

"Bisa itu tempat ga di kasih jimat tapi di kasih kenangan. Kenangan gue bikin mesum ama istri"

"Astagfirullah"

"Sekarang waktu nya belajar Evan" kesal Vira ia sengaja menghentak hentakan kaki nya agar di dengar guru guru dan mereka di bubarkan.

"Kalau tau waktu nya belajar kenapa jalan kesini" Evan menaikan sebelah alis nya menatap intens cewe di depan.

Vira mengeluarkan hp di dalam saku rok nya, Evan masih melihat apa yang akan di lakukan Vira.

"Liat nih liat, yang suruh kesini siapa? Yang ancam kalau ga datang siapa" Evan tersenyum kecil melihat tingkah Vira yang menurut nya hari ini sedang pms.

"Jadi kenapa lo nyuruh gue datang kesini" ucap Vira seraya melotot kepada Evan yang masih terus melihat ke arah nya.

"Matanya ga usah gitu juga"

Evan menutup kedua mata Vira biar tidak melotot trus, bisa bisa mata nya keluar dan nanti dia yang disalah kan.

Evan melepaskan jaket yang di kenakan nya, menuntun Vira agar duduk bersama di lantai. Vira yang sebenarnya malas hanya mengikuti saja biar cepat selesai. Merasa Vira sudah duduk dengan nyaman Evan memasangkan jaket nya pada rok Vira agar paha nya tidak terekspos, walaupun nanti untung di dia tapi ia takut khilaf.

"Kalau lama gue tidur" Vira memandang kesal dengan orang di sebelah nya, kenapa ajak kesinj kalau cuma diam diam. Dan dari duduk sampai sekarang mereka sudah diam selama sepuluh menit lebih.

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang