14

39.4K 2K 93
                                    

"Di saat banyak yang suka lo, tapi kenapa gua nggak" ucap Vira lalu menutup matanya dan tidur. "Karna lo aneh" ucap Evan sambil mengacak rambut Vira dan menjalankan mobil nya.

'Lo gak bisa mainin gue, karna gue yang bakal mainin elo' batin seseorang

***

"Vir, udah sampai oi. Ya kali gua gendong lo lagi, yang ada encok dah punggung gue" Evan memukul pelan pipi Vira, namun tak ada tanggapan. "Kalo gue nampar mulu, tuh pipi merah ntar" Evan terpakasa menggendong nya lagi.

"Najisun, cobaan mulu etdah kalo kesini" Evan menekan bel yang sangat tinggi, Evan yang termasuk tinggi, tetap harus jinjit. "Mami mantu, ada orang kaga?! Woi buka!! Anak lo ini bego" Evan berbicara seenak jidat, karena ia tau pemilik rumah semua tuli.

"Emak, babeh, bukain pintu buat pengantin baru. Eaakk, njir kapan di buka ini woiii" Evan menekan bel seperti memukul paku pakai palu. "Fix anak lo pada gua bawa lari" Evan kembali ke mobil dan berjalan ke rumah nya.

"Ma, gue pulang iniii" teriak Evan yang malas menekan bel, karna tangan nya sudah cape menekan bel rumah Vira. "Udah pulang?" Evan mengangguk. "Tapi maaf ya ga nanya"Gisel  meninggalkan anak nya.

"B aja sih ya" teriak Evan sambil membawa Vira tidur di ruang keluarga. "Eh babi ngepet, sejak kapan lo bawa cewe ke rumah"  Gisel melihat ada ranbut panjang yang tiduran.

"Ini anak tante Citra, ma. Adik kelas gua" Gisel memandang curiga anak nya. "Ngapain dia sama lo? Emang dia nau? Tampang kek miper juga" Evan mendengus kesal. "Gua tuh ganteng ya ma, keturunan nya papa. Untung nggak ikut nama, bisa jelek ntar" cibir Evan.

"Ga usah manggil gue emak lu lagi" kesal Gisel, "Ya udah gua panggil nya babu aja" ucap Evan santai. "Anak siapa ini nyasar di rumah gua" Gisel memandang anak nya dengan tajam.

"Apaan sih babu? Kerja sana, cuci piring, mengepel, bantu ayam lahiran, atau gak apa gitu" usir Evan,  Gisel memukul nya dengan panci yang ntah datang dari mana.

"Njir, ampun mak. Khilaf gue, mending emak luluran cabe atau gak apa gitu" Evan nengadu kesakitan.  "Mau usir gua lu? Gua yang usir lu ntar" Gisel berjalan menuju dapur, namun langkah nya terhenti karna
suara bukaan pintu.

"Van, tadi udah kunci pintu belom" teriak Gisel, " Belom, ntar gua kunci mak" Evan balas teriak. "Bego tu anak" Gisel berjalan menuju pintu, baru beberapa langkah sudah ada suara toa.

"Sepeda, permisi!! Cogan numpang pipis yak, udah ga tahan aku tuh" teriak Rendy lalu berlari ke arah wc dan berpas pasan dengan Gisel. "Aww, ada tante yang cantik di sini, misi tan numpang keluarin air" Rendy berlari ke wc.

"Udah kunci pintu belom Ren?" teriak Gisel. "Ada Cantika yang ngunci tante" jawab Rendy, Gisel hanya membulatkan mulut nya dan berjalan ke dapur lagi.

"What?! Vira kenapa lo disini? Masih pake seragam? Lo di bawa lari Evan? Lo di apain? Udah di anuin? Udah?" Rendy yng baru datang, kaget karena ada nya Vira. Sedangkan Cantika yang sudah tau karna cerita Rendy hanya membiarkan saja.

"Alah  lebay lo Ren, ga di apa apain si Vira bego" ucap Cantika, karena Rendy makin histeris dan membuat Vira bangun. "Doh, ribut lo pada, keluar dari rumah gua kalo masih ribut" ucap Vira sambil duduk dan mengumpulkan nyawa nya.

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang