6. Elibertha

56 8 4
                                    

"Guyss, dengar gak tadi Annabeth bilang kalau kunci yang teman-temannya gak bisa ambil itu pemberian dari neneknya?" tanya Marlin kepada teman-temannya.

"Dengar, memangnya kenapa?" tanya Kira, "Kunci itu ada di tangan Annabeth dan itu pemberian dari neneknya, jangan-jangan neneknya Annabeth adalah Elibertha" curiga Marlin.

"Emm.. Marlin, Elibertha siapa?" tanya Keli, "kalian tidak tahu? oh.. kaliankan baru, maaf aku lupa.

Elibertha tuh seperti pahlawan bagi kami, ini kejadiannya juga sudah lama.

Tetapi Elibertha tidak berhasil melakukan tugasnya, lalu Elibertha pergi dengan membawa kunci yang seharusnya dikembalikan kepada Tuan Besar.

Tuan Besar sangat marah dan kecewa karena kuncinya dibawa dengan orang yang sudah ia percayai, Elibertha juga tidak bilang/pamit kepada Tuan Besar kalau ia ingin pergi.

Tuan Besarpun menyuruhku dan binatang-binatang lain untuk mencari dan menemukan Elibertha, tetapi aku tidak dapat menemukannya begitupun dengan binatang-binatang lain.

Tuan Besar menjadi sangat marah dan sempat ingin menggantikanku dengan hewan lain tetapi tidak jadi entah mengapa." jelas Marlin.

"Oohh... begitu" balas semuanya, "Kita harus beritahu Tuan Besar tentang ini" lanjut Marlin, "untuk?" tanya Bari.

"Aku sangat yakin kunci yang Annabeth maksud adalah kunci yang Tuan Besar cari selama ini" jawab Marlin.

"Benarkah?" tanya Rufa, "aku belum tahu pasti, tapi ada kemungkinan dan kemungkinannya lumayan besar" balas Marlin.

"aku pergi dulu ya, nanti aku balik lagi" lanjut Marlin dan dibalas dengan anggukan.

*Di tempat Tuan Besar*

"Permisi Tuan Besar" kata Marlin sambil menunduk, "ya? mengapa?" tanya Tuan Besar.

"Emm.... anak yang bernama Annabeth yang kemarin ini berkunjung, emm" kata Marlin gugup.

"Mengapa dengan Annabeth? Apakah dia berkunjung lagi?" tanya Tuan Besar, "ya tuan, Annabeth datang lagi dan aku mengetahui sesuatu" balas Marlin, "mengetahui apa?" tanya Tuan Besar.

"Kalau kunci yang Tuan Besar cari selama ini, emm.. kemungkinan ada bersama Annabeth" jelas Marlin, "Apa?! Kunci yang selama ini ku cari ada bersama Annabeth?" tanya Tuan Besar.

"Aku belum tahu pasti tuan, tapi ada kemungkinan kunci itu bersama Annabeth" jelas Marlin, "Tapi kok bisa ada bersama Annabeth? bukannya terakhir kali ada bersama Elibertha?" tanya Tuan Besar.

"Saya punya dugaan kalau Elibertha mempunyai anak dan anaknya itu adalah Annabeth.

Sedangkan kuncinya Elibertha berikan kepada Annabeth anaknya" jawabku.

"Kamu benar Marlin, itu sudah tidak diragukan lagi" balas Tuan Besar, "lalu apa yang akan Tuan Besar perbuat?" tanya Marlin, "tunggu Annabeth sampai datang lagi dan untuk sekarang, kita berhati-hati saja" balas Tuan Besar.

*Di Sekolah*

"Morning" sapa Stephanie, "Hmm" balasku malas. "Ihh kok balasnya gitu sih?" tanya Stephanie, "Lagi gak mood" jawabku.

"Morning Steph, Beth" sapa Kimberly, "morning" balas Stephanie, "morning" balasku malas.

"Steph, itu si Annabeth kenapa begitu?" tanya Kimberly sambil berbisik, "tau tuh katanya lagi gak mood" balas Stephanie.

Bell masukpun berbunyi dan semua murid berbaris di depan kelas, setelah berbaris murid-muridpun masuk ke dalam kelas dengan tertib dan pelajaranpun mulai.

"Kringg..." bell istirahatpun berbunyi, keadaan kelas yang tadinya tenangpun menjadi berisik.

"Beth, ke kantin yuk" ajak Kimberly, "Iya" jawabku.

"Kim, Beth, tungguin dong" minta Stephanie, "Cepetan" balas Kimberly.

*Saat di kantin*

"Oiya, Beth... kemarin yang kamu bilang pemandangan di dunia lain itu bagus, emangnya benar? terus juga fotonya mana katanya ada" tanya Kimberly.

Saat Kimberly menanyakan tentang dunia lain, aku sebenarnya ingin sekali menjawabnya kalau aku memang sudah memfoto pemandangannya, bahkan aku memfotonya dua kali.

Tapi aku ingat perkataan Kuri dan Keli kalau dunia lain dan kunci misterius itu special dan tidak boleh diberitahu kepada sembarang orang.

Karena mengingat perkataan Kuri dan Keli, aku menjadi mengurungkan niatku yang ingin memberitahu dan menjelaskan tentang dunia lain itu kepada Kimberly dan Stephanie.

Percuma juga aku memberitahu mereka, mereka tidak akan mempercayainya dan juga tidak dapat melihat dunia lain tersebut.

"Beth, aku tanya loh" kata Kimberly, "Eehh, sudah lupakan saja" jawabku.

"Kan apaku bilang, kamu memang cuma mimpi" balas Kimberly, "Hmm" balasku.

"Beth, kamu mau makan apa?" tanya Stephanie, "Makan bakso, bentar ya aku beli dulu" kataku dan dibalas dengan anggukan.

Setelah selesai makan aku, Stephanie, dan Kimberly mengobrol-ngobrol dan tidak lama bell selesai istirahatpun berbunyi dan kitapun kembali ke kelas dan memulai pembelajaran kembali.

"Kring....." bunyi bell pulangpun berbunyi, kami semua berdiri dan memberi salam kepada guru, lalu kamipun membereskan barang-barang dan pulang.

"Beth, aku pulang ya" pamit Stephanie, "aku juga" pamit Kimberly.

"Iya, bye" balasku dan dibalas dengan lambaian tangan serta senyuman.

Setelah pamitan dengan Stephanie dan Kimberly aku pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, aku melepas sepatuku dan langsung masuk ke kamarku.

Sesampainya di kamar, aku langsung mandi dan memakai baju rumah, lalu aku membaringkan tubuhku di kasur.

"Heeh.... kok capek banget ya hari ini?" tanyaku kepada diri sendiri, lalu aku memain hp sebentar, membuka sosmed dan menonton youtube.

"Oiya... kan ada pr, ahh lupa" gumamku, lalu aku berjalan ke arah meja belajar dan mengambil buku pelajaran yang ingin ku kerjakan tugasnya. 

Setelah selesai mengerjakan tugas, aku kembali ke ranjangku dan memainkan hpku. 

Tidak lama kemudian aku merasa bosan dan teringat tentang dunia lain, "Annabeth, sudah lupakan tentang dunia lain itu, gak usah dipikirin lagi" gumamku.

Tapi aku tidak bisa melupakan dunia itu, dunia itu susah untuk dilupakan dan terus ada di pikiranku, dan muncullah pemikiran untuk pergi ke dunia lain tersebut.

~~~

Halo readersku yang terkasihi, sorry ya kalau ceritanya pendek. Tapi part selanjutnya bakal panjang kok. 

Btw thank you ya yang udah setia menunggu cerita ini update dan yang udah baca cerita ini.

Udah itu aja pesan author.

Bye~  

Mystery of The KeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang