Kubuka pintu kecil tersebut dengan kunci yang sedangku genggam.
Pintu itu terbuka.... lagi. Sesaat, aku teringat tentang sesuatu.
Akupun berdiri dan berjalan menuju meja belajarku untuk mengambil hpku, karena aku ingin memfoto pemandangan indah dibawah sana.
Aku berjalan kembali ke pintu kecil itu dan langsung sajaku masuk ke dalam pintu tersebut.
"Sama seperti kemarin" gumamku. Tidak lama kemudian aku membuka password di hpku dan mengklik camera.
Tanpaku berfikir panjang, aku langsung memfoto pemandangan indah tersebut
"Cekrek...... cekrek" bunyi tersebut keluar dari hpku. Setelah selesai memfoto, aku melihat hasil fotonya apakah hasilnya bagus atau tidak.
Tidak lama kemudian, aku menaruh hpku di saku celana yang sedangku pakai, lalu aku berjalan mengitari pohon inti dan melihat ke sekeliling.
"Eemm.... Annabeth ya?" Tanya Marlin, "eeh... Marlin, iya" jawabku. "Kamu balik lagi?" Tanya Marlin, "iya, hehe" jawabku singkat.
"Annabeth, inget terakhir kali kita ketemu kan? Eemm... kan aku belum sempat buat kenalin kamu ke yang lain, jadi sekarang aku kenalin kamu ke yang lain ya?" Usul Marlin.
"Tentu" jawabku ragu-ragu. "Sipp, ikut aku" balas Marlin.
Sebenarnya aku sedikit takut, bagaimana kalau yang lain itu adalah berbagai jenis hewan yang bisa berbicara?, seperti Marlin.
Mungkin karena aku sudah memperkirakan hal tersebut, aku jadi tidak terlalu kaget, tetapi tidak, aku tetap masih kaget.
"Perkenalkan, ini Kuri si kupu-kupu, ini Rufa si rusa, ini Bari si burung, ini Keli si Kelinci, dan ini Kira si kura-kura, semua ini Annabeth" Jelas Marlin sambil menunjukkan
"Eemm.... halo semua, namaku Annabeth" kataku sambil melambaikan tangan dengan wajah kagetku.
"Semua, Annabeth adalah manusia, dia bukan hewan. Dia dari dunia manusia, dia pendatang di sini." Jelas Marlin.
"Oo... pantas saja dia berbeda dari kita" kata Kuri, "Wahh ada pendatang baru, kita sudah lama sekali tidak ada pendatang, selamat datang Annabeth" kata Keli.
"Iya..., makasih" balasku seramah mungkin. "Oiya, Annabeth kamu datang ada apa?" Tanya Marlin, "eemm... aku hanya ingin datang dan untuk melihat pemandangan yang indah ini" jawabku sambil tersenyum.
"Kalian sudah tinggal di sini berapa lama?" Tanyaku, "kami memang sudah ditakdirkan disini, sebelumnya kami tidak bisa berbicara, lalu Tuan Besar yang membuat kita dapat berbicara" jelas Rufa.
"Oo... tapi kenapa Tuan Besar membuat kalian dapat berbicara?" Tanyaku, "itu supaya kita dapat berkomunikasi dengan Tuan Besar" balas Bari.
"Kenapa Tuan Besar ingin berkomunikasi dengan kalian?" Tanyaku dengan rasa penasaran yang cukup besar,
"Nih ya aku jelasin aja semuanya supaya kamu gak tanya lagi, kami semua sangat ingin berbicara, supaya kita bisa berkomunikasi dengan yang lain dan rasanya menyenangkan,
tetapi kita tidak dapat berbicara tanpa Tuan Besar, sedangkan Tuan Besar, ia dapat membuat binatang berbicara tetapi sebagai gantinya kita harus menjaga pohon inti karena Tuan Besar tidak dapat menjaganya sendirian,
karena kita hewan hanya saja berbicara, kita juga bertambah tua dan kalau kita sudah tua, Tuan Besar akan menganggap kalau kita tidak sanggup menjaga pohon inti lagi.
Jadi saat kita sudah tua, Tuan Besar akan memilih hewan baru yang masih muda untuk menjaga pohon inti,
sedangkan kita, kemampuan berbicara kita akan diambil kembali dan mengembalikan kita ke tempat asal kita" jelas Keli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery of The Key
AventuraSeorang gadis bernama Annabeth (14) mempunyai kunci misteri yang berada di dalam laci meja belajarnya. Sejak kecil ia memiliki kunci misteri tersebut tetapi Annabeth tidak dapat mengambilnya. Sebentar lagi Annabeth merayakan ulang tahunnya yang ke-1...