7. Quanus

47 10 2
                                    

"Duhh... pergi tidak ya?" gumamku. Kalau kamu bertanya apakah aku masih memikirkan dunia lain itu atau tidak, jawabannya ya, aku terus memikirkannya dan tidak bisa tidak memikirkannya.

Seperti dunia lain itu sudah menempel di otakku. Karena pikiran itu tidak hilang akhirnya aku memutuskan untuk ke dunia lain lagi.

Seperti biasa aku mengambil kunci untuk membuka pintu menuju dunia lain itu dan membuka pintu kayu yang berada di bawah ranjangku.

Saat aku masuk ke dunia lain, seperti biasa aku melihat pemandangan yang sangat indah dengan banyaknya pepohonan dan binatang.

Aku melihat kesekelilingku untuk melihat dimana Marlin dan yang lain berada, tetapi aku tidak menemukan Marlin dan yang lain.

Akhirnya aku memutuskan untuk melihat kesekeliling seperti terakhir kali aku lakukan dan siapa tahu nanti akan bertemu Marlin.

Dari pertama kali aku datang ke dunia lain sampai sekarang aku tidak pernah bosan melihat dan menikmati pemandangannya.

Ingat kalau di dekat pohon inti ada sungai yang sangat panjang? Sekarang aku lagi melihat-lihat ikan yang hidup di sungai itu dan terkadang aku mencelupkan jari-jariku kedalam sungai, karena rasa penasaranku terhadap air sungai tersebut.

Tidak tahu kenapa setiap kali aku datang ke dunia lain, aku selalu merasa seperti terlahir kembali, hidup kembali, dan itu rasanya sangat menyenangkan. 

Semua pikiranku yang membuatku capek hilang seketika, mungkin itu sebabnya aku menyukai di sini.

"Hmm.. dunia lain ini ada namanya tidak ya? aku tidak suka memanggil dunia lain ini dengan sebutan dunia lain seperti dunia asing saja, well memang sih dunia lain ini masih asing mungkin? bagiku" tanyaku ke diri sendiri.

"Heyy Annabeth, kok di sungai?" tanya Marlin yang membuatku kaget, "Marlin! kamu tuh ya selalu muncul tiba-tiba tahu gak?" balasku dengan sedikit marah dan kesal.

"Hehe sorry deh, pertanyaankku belum kamu jawab" balas Marlin, "Emm... tadi memangnya tanya apa?" tanyaku.

"Kok kamu ada di sungai? sendirian lagi" tanya Marlin, "Oo... tadi pas ke sini aku sempet nyari kamu sama yang lain tapi gak kelihatan jadi aku melihat-lihat sekeliling saja dan aku akhirnya berakhir di sungai ini" jawabku.

"Oo... lihatin ikan ya?" tanya Marlin, "Iya, kamu sama lain kemana?" tanyaku, "yang lain gak tahu kemana kalau aku tadi lagi jalan-jalan saja" jawab Marlin.

"Oo...." balasku singkat, "Beth, ikut aku" perintah Marlin, "mau kemana?" tanyaku, "udah ikut aku saja" balas Marlin, "mau ketemu yang lain?" tanyaku, "bukan" jawab Marlin,

"Eemm... ooh, mau ketemu Tuan Besar ya...?" tanyaku, "kok tahu?" tanya Marlin, "tahu dong, pas pertama kali kita ketemu ingat tidak? kamu kan minta aku suruh ikutin kamu terus kamu antar aku ke Tuan Besar. Kalau kamu tidak mengantarkanku ke yang lain kan berarti kamu mengantar aku ke Tuan Besar" jelasku panjang lebar.

"Berisik ya..." balas Marlin dengan wajah yang datar, lalu aku terdiam.

*Di Tempat Tuan Besar*

"Tuan Besar, Annabeth datang berkunjung kembali" kata Marlin sambil menunduk yang diikuti olehku, "Oo... Annabeth, kamu datang kembali rupanya" kata Tuan Besar.

"Iya, tidak apa-apa kan kalau saya datang berkunjung lagi?" tanyaku sesopan mungkin, "tentu saja boleh" balas Tuan Besar, "Makasih Tuan Besar".

"Annabeth, saya ingin bertanya, bagaimana kamu bisa datang ke Quanus?" tanya Tuan Besar, "Emm... maaf Tuan Besar, Quanus itu apa ya?" tanyaku, 

"Quanus? Dunia yang sekarang sedang kamu pijak bernama Quanus Annabeth dan anda belum menjawab pertanyaan saya" balas Tuan Besar, "Oo... ternyata Quanus nama dunia ini, baru saja tadi ditanyakan. Tapi namanya Quanus? kok aneh sekali ya?" gumamku.

Mystery of The KeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang