Satu

17.5K 1.3K 148
                                    


"Aigoo.."

Lee Taeyong, member boygrup asuhan SM Entertainment itu langsung menghempaskan diri pada kasur begitu sampai di kamar hotelnya. Ia tak lagi peduli dengan keadaannya yang masih memakai sepatu lengkap dengan kemeja panjang putih dan celana hitam itu. Pria tampan itu benar-benar kelelahan setelah menjalani berbagai aktivitas yang tak henti-hentinya sejak pagi tadi.

Menjadi seorang entertainer bukanlah hal yang mudah bagi seorang Lee Taeyong. Hampir setiap hari waktunya habis hanya untuk bekerja. Jadwalnya begitu padat, mulai dari pemotretan, tampil di acara-acara musik, jumpa fan ataupun tour konser. Bahkan seharian ini pun ia harus berada di Osaka hanya untuk menyelesaikan syuting episode akhir dari drama yang dibintangi-nya dan baru bisa beristirahat pukul tengah malam.

Sebenarnya, tadi pagi Taeyong sudah bisa kembali ke Korea Selatan, namun tiba-tiba saja produser malah memberitahu bahwa idol kelahiran 1995 itu harus melakukan satu adegan lagi untuk terakhir kalinya sehingga ia pun terpaksa harus menunda penerbangannya, padahal Taeyong sudah sangat merindukan keluarga kecilnya, tapi lagi-lagi pekerjaan membatasi waktunya.

Taeyong mengalihkan pandangan pada ponselnya. Ia kemudian meraih benda persegi panjang tersebut, lantas mengaktifkannya. Senyuman terulas di wajah tampan pria itu kala melihat foto yang menjadi screenlock-nya saat ini;

"Dasar wanita cerewet, kenapa kau membuatku merindukanmu, eoh? Dan kau juga, pria kecil yang tampan, mengapa kau membuat ayah ingin segera pulang dan menggendongmu? Huh, kalian berdua benar-benar membuatku ingin pergi ke bandara saat ini juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dasar wanita cerewet, kenapa kau membuatku merindukanmu, eoh? Dan kau juga, pria kecil yang tampan, mengapa kau membuat ayah ingin segera pulang dan menggendongmu? Huh, kalian berdua benar-benar membuatku ingin pergi ke bandara saat ini juga."

Jari-jari itu lantas bergerak cepat diatas touch screen itu, mencari sebuah kontak yang bercantumkan 'Chichu'—panggilan sayangnya untuk sang istri—kemudian segera menghubunginya.

"Yeoboseyo? Ada apa menelponku malam-malam begini?"

Taeyong semakin mengembangkan senyuman begitu suara dari wanita yang dirindukannya itu terdengar ditelinganya.

"Kenapa menjawab seperti itu, eoh? Apa kau tidak merindukanku?"

"Ani."

"Wae? Bukankah kemarin-kemarin kau merengek padaku agar segera pulang?"

"Ya! Sekarang aku tidak merindukanmu. Tetaplah disana dan lanjutkan adegan bermesraanmu dengan wanita itu."

Taeyong tergelak mendengar perkataan sang istri. Kalau saja ia berada di apartemen sudah pasti lelaki itu dapat melihat wajah wanitanya yang sedang cemberut saat ini.

"Ya, kenapa kau malah tertawa?!"

"Kau lucu sekali, Sayang.. bukankah sudah kubilang kalau itu hanya skrip saja? Mengapa harus cemburu?"

"Tentu saja aku cemburu. Kau itu tampan, jelas saja wanita itu akan senang jika bisa beradegan mesra denganmu."

Taeyong semakin dibuat gemas dengan penuturan istrinya. Rasanya ia ingin sesegera mungkin tiba di Korea Selatan, agar bisa menemui Jisoo dan langsung memeluk erat-erat wanita kecintaannya itu.

We Got BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang