Dua

11.3K 1K 44
                                    

Pagi kembali menyapa bumi Seoul, matahari kini tak malu-malu lagi menampakan dirinya untuk menerangi negara berjulukan Negeri Ginseng itu, sinarnya berhasil menembus kaca jendela kamar yang berkombinasikan warna biru dan putih itu membuat Taeyong menggeliat pelan dam membuka matanya perlahan, berusaha menyesuaikan cahayanya yang masuk pada manik hitamnya.

Dengan keadaan setengah sadar dan mulut yang menguap, pria itu mengulurkan tangannya ke samping, mencoba meraba-raba kasur, bermaksud untuk mencari istrinya, tapi ternyata ia tak merasakan adanya tanda-tanda wanita bernama Kim Jisoo itu. Yang ada hanya guling yang ditutupi dengan selimut. Istrinya tak ada sama sekali.

Begitu tersadar bahwa yang dicari tidak ada, barulah pria itu benar-benar mendapatkan nyawanya kembali. Taeyong kemudian beranjak dari kasur, hendak keluar untuk mencari tahu dimana keberadaan sang istri. Tempat tujuan pertamanya adalah dapur. Ya, ia yakin bahwa wanita itu sedang berada di dapur pagi-pagi begini untuk membuat sarapan seperti biasanya.

Dan benar saja dugaannya, Jisoo memang sedang berada di dapur, sibuk berkutat dengan segala macam bahan dan alat memasak. Menggunakan celemek Pikachu berwarna pink-nya, wanita itu nampak telaten memasukkan setiap bahan makanan pada wajan. Sesekali ia terlihat mengibaskan rambut panjangnya saat merasa kepanasan ketika menghadapi kepulan asap efek dari sup yang mulai mendidih itu.

Taeyong tertawa geli melihat betapa kerasnya niat sang istri dalam hal memasak. Katanya, meskipun masakannya tidak seenak buatan Taeyong, ia akan tetap memasakkan sesuatu untuk suaminya dari hasil kerja kerasnya sendiri. Ya.. walaupun kadang kala masih ada yang gosong ataupun keasinan.

"Kepanasan, Nyonya?"

Jisoo hampir saja terlonjak karena saking kagetnya begitu mendapati Taeyong sedang mengangkat rambut panjangnya seraya tersenyum manis ke arahnya. "Omo, kau mengangetkanku saja!"

Taeyong hanya menyengir menanggapi ucapan sang istri, ia kemudian mulai meniupi tengkuk Jisoo yang kepanasan itu. Jisoo hanya membiarkan Taeyong dan memilih untuk terus melanjutkan aktivitas memasaknya. Toh, ia jadi tidak perlu merasa kepanasan lagi berkat sang suami.

"Kenapa kau tidak membangunkanku?" tanya Taeyong.

"Bagaimana aku tega membangunkanmu? Wajahnmu saja kelelahan begitu," jawab Jisoo yang sekarang tengah meletakan nasi goreng kimchinya di piring.

"Tapikan aku ingin melihat wajahmu pertama kali begitu aku bangun tidur."

Jisoo berdecak pelan, ia pun membalikkan badannya hingga berhadapan dengan sang suami. "Bukankah sekarang kau sedang melihat wajahku?"

Taeyong memutar bola matanya jemu. "Bukan.. sebenarnya tidak hanya itu."

"Lalu? Apalagi?"

Taeyeng menyerigai, lantas meletakan jari telunjuknya pada ranum merah mudanya. "Our daily thing, Darling. Kau tidak melupakannya, kan?"

Seketika rona memerah kentara di pipi Jisoo, ia refleks melepaskan spatulanya, membuat pria di hadapannya itu semakin menyerigai, namun di detik selanjutnya, Jisoo malah buru-buru merubah raut wajahnya menjadi datar, berusaha terlihat sebiasa mungkin di depan Taeyong. "Ani, aku tidak mau mencium seseorang yang belum mandi," katanya yang langsung membuat senyuman di wajah sang suami hilang seketika.

"Ya.. ini sudah seminggu aku tidak mendapatkan jatahku dan sekarang kau malah berkata seperti itu? Huh, Tak adil!" protes Taeyong sebal. Jisoo hanya tersenyum diam-diam, menahan tawanya agar tidak keluar.

"Aku tidak peduli. Pokoknya aku tidak mau menciummu jika kau belum mandi," ujar wanita itu sembari meletakkan masakannya di atas meja makan, tak mengindahkan rengekan dari sang suami.

We Got BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang