Part 19

9.5K 325 3
                                    

Aku dan Marthin menyusuri lorong rumah sakit sambil berbagi cerita. Dulu sewaktu SMA aku lumayan akrab dengan Marthin sebelum aku tau dia memendam rasa untukku.

"Dengar dengar Reinaldi udah mau nikah ya?" Tanya marthin ketika dalam lift

"Ia, bulan depan" sahutku

"Patah hati dong" seru marthin meledek

"Ya nggak lah, itu kan dulu" seruku

"Kamu sendiri kapan nikah?" Tanyaku pada Marthin

"Kapan kamu siap" ujarnya membuatku bingung

"Maksudnya" tanyaku

"Aku akan menikah ketika kamu siap menikah denganku" serunya membuatku malu

"Aku serius marthin"

"Aku juga serius lea" jawab marthin

"Kamu udah punya pacar?" Tanya marthin. Aku menggeleng

"Bagus dong. Masih ada kesempatan" Ujarnya.

"Kamu bisa aja deh, itukan cerita masa lalu" seruku. Aku dan marthin tertawa.

Apa yang dibilang aldo benar. Marthin yang dulunya cupu sudah berubah menjadi pria dewasa mirip kim wo bin.

Kami berdua memasuki kamar aldo. Aldo masih lelap tidur. Aku meletakkan buah yang dibelikan marthin dari minimarket tadi untuk aldo.

Kami berdua sibuk berbincang bincang hingga nggak sadar Aldo terbangun.

"Kemana aja sih kurcaci?" Seru aldo dari tempat tidurnya

"Baru aja ditinggal sebentar udah kangen aja" gerutuku kesal

"Bukan kangen kali lea, tapi mau minta tolong antarin ke kamar mandi" seru aldo

"Eh bro sejak kapan disini?" Seru aldo setelah menyadari keberadaan marthin

"Udah dari tadi bro, kamu lelap kali tidurnya nggak enak mau bangunin" ujar marthin

"Mau ke kamar mandi gak? Biar marthin aja yang temani" seruku

Marthin membantu aldo untuk membawakan selang infusnya. Aku membersihkan tempat tidur aldo. Mereka berdua sudah kembali dari kamar mandi.

Makan siang aldo sudah diletakkan suster di meja. Aku menyuapi aldo perlahan lahan.

"Kamu panjang umur banget ya bro, baru tadi kami omongin udah muncul aja" seru aldo setelah selesai makan

"Ia bro, tadi nggak sengaja ketemu Lea di minimarket makanya jenguk kamu disini" seru  marthin

 "Mila mana?" Tanya Marthin

"Masih dikantor mungkin nanti malam baru bisa datang kesini" jawab aldo.

Kami  bertiga berbagi cerita dari masa sekolah, masa kuliah hingga masa kerja. Beberapa kali kami tertawa akibat lelucon marthin

Tak terasa hari sudah sore. Mila sudah berada dirumah sakit. Kami berempat kembali bernostalgia kemasa masa sekolah dulu hingga malam.

"Eh Lea udah makan belum?" Tanya mila. Aku menggeleng

"Ya udah makan dulu gih sama marthin, biar aku yang jagain aldo" seru mila.

Aku dan marthin turun kebawah untuk makan. Kantin rumah sakit ini lumayan besar dan juga wangi. Tidak ada bau obat obatan sama sekali. Aku dan Marthin memesan makan dan duduk dimeja paling tengah.

Kami berdua ngobrol tak ada habis habisnya. Aku melihat kearah pintu yang sedang dibuka. axel memasuki kantin bersama lima temannya dokter yang juga masih muda muda ada satu dokter perempuan. Mereka mengambil meja tepat disebelah kami. Dia melirikku sekilas.

Thank YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang