part 11

10.5K 359 2
                                    


"Oh ya. Kamu yakin perempuan itu akan menolakku? Kamu perlu tau ya gadis kecil, umur hubungan Diana dan Mario berada ditanganku. Jika aku bilang harus menikah dengan Diana. Orang tuanya pasti langsung mengabulkannya dan otomatis hubungannya akan berakhir dengan mario. Tapi aku bukan laki laki brengsek yang mau merusak hubungan mereka" ujarnya tegas

"Syukur deh kalo begitu, berarti kedua bosku tidak perlu lagi berdebat hanya
Karena perjodohan yang gak jelas ini" ujarku meninggalkannya berjalan ke kasir
Aku membayar minumanku dan berjalan menuruni tangga untuk bisa keluar dari cafe ini.

Laki laki itu menarik tanganku bersamaan saat aku hendak masuk kedalam taxi.
"Aku yang akan mengantarkanya pak" seru Axel pada supir taxi.
Taxi itu berlalu meninggalkan kami berdua.

"Apa- apa an kamu?" Ujarku kesal

"Aku belum selesai ngomong jadi kamu blom boleh pulang" ujarnya seperti seorang bos yang memberikan perintah pada bawahannya

"Mau ngomong apa lagi?" Tanyaku kesal

"Aku salah, tadi aku berkata bahwa umur hubungan diana dan Mario ada ditanganku. Sekarang umur hubungan mario dan diana kuletakkan ditanganmu" ujarnya membuatku bingung

"Maksud kamu apa?" Tanyaku

"Perjodohanku dengan diana hanya bisa berhenti ketika aku mempunyai seorang gadis yang akan aku kenalkan sebagai kekasihku kepada kedua orang tuaku" ujarnya menjelaskan

"Trus? Apa hubungannya denganku?" Tanyaku tidak mengerti

"Karena kamu lah gadis yang akan aku kenalkan sebagai kekasihku kepada kedua orang tuaku" ujarnya tanpa berpikir. Mendengar itu tentu saja membuatku kaget. Sepertinya dia ingin balas dendam karena aku mengatainya.

"Ha..ha.."
Aku tertawa menutupi rasa kagetku

"Segitu frustasinya kah kamu tuan kepedean? Hingga ingin menjadikan aku yang katamu gadis kecil ini kekasihmu?" Tanyaku menantangnya berharap dia menarik kata katanya

Dia tertawa menampakkan gigi putihnya yang bersih

"Bukan frustasi gadis kecil, hanya saja aku sudah bosan menjalin hubungan dengan gadis gadis dewasa, apa salahnya mencoba menjalin hubungan dengan gadis kecil sepertimu" ujarnya tepat diwajahku

"Tapi sayangnya gadis kecil yang kamu maksud itu tidak ingin menjalin hubungan denganmu tuan kepedean, silahkan menguburkan mimpimu dalam dalam" seruku tidak mau kalah

"Mungkin hari ini tidak gadis kecil, tapi besok aku yakin kamu mau" ujarnya mengacak acak rambutku berlalu meninggalkanku

"Tidak akan" ujarku tegas berjalan berlawanan arah dengannya.

Aku menyetopkan taxi untuk pulang kerumah. Hari sudah malam. Aku kembali kerumah dengan perasaan campur aduk.

                      ♡♡♡

Kantor sudah ramai. Karena ini memang sudah masuk jam kerja.
Aku duduk dimeja kerjaku. Menyelesaikan kerjaan yang aku tinggalkan kemarin akibat bertemu dengan axel.

Aku memberesakan berkas yang menumpuk untuk ditanda tangani oleh bu Diana. Aku mengurutkan berkas itu kemudian kubawa keruangan bu Diana.

"Tok..tok..tok.." aku mengetuk pintu bu Diana

"Silahkan masuk" seru bu diana dari dalam. Aku masuk dengan beberapa berkas ditanganku.

"Bagaimana pertemuannya kemarin?" Tanya bu diana membaca berkas yang aku bawa.

"Lancar bu, semua pesan ibu sudah aku sampaikan pada pak axel" ucapku tegas

"Kamu tidak perlu memanggilnya pak axel, karena umurnya tidak jaih beda darimu. Lagian kamu tidak bekerja untuknya" ujar bu Diana menjelaskan. Aku hanya tersenyum

Thank YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang