Part 9

10.3K 331 5
                                    

Aku menggeliat di kasurku akibat cahaya yang tiba tiba menyinari tubuhku, aku mengedipkan mataku, ternyata bunda sudah membuka gorden kamarku lebar lebar. Terpaksa aku bangun meskipun masih ingin tidur. Hitung hitung hari ini bermanja manja karena libur.

"Lea bangun, ini sudah jam berapa?" Seru bunda membangunkanku

"Kan libur juga bun, gpp lah tidur lagi" seruku malas

"Ayah sudah nunggu kamu dibawah, ka angel dan william juga sudah menunggu, kamu cepat turun biar serapan" seru bunda tegas meninggalkanku

Aku membersihkan tempat tidurku, aku membasuh wajahku sebentar sebelum turun kebawah

"Pagi semua" sapaku berjalan menuju meja makan

"Anak gadis bangun jam segini" komentar ayah

"Kan libur juga yah" seruku malas, aku duduk dikursi, bunda menyendokkan nasi ke piringku

"Kamu pulang jam berapa tadi malam?" Tanya ayah lagi

"Jam 11 yah" ujarku menyantap serapanku

"Kenapa selarut itu? Nggak biasanya" kini bunda yang berkomentar

"Ia bun, hari ini kan libur, jadi terpaksa kemarin diselesaikan semua, mau nggak mau lembur deh" ujarku menjelaskan

"Jadi gimana rasanya punya boss seperti diana sama Mario?" Tanya ka william

"Ya gitulah ka, ada senangnya ada nggaknya" seruku

Selesai makan ka angel dan ka william pamit. Katanya mau pergi jalan jalan. Ayah dan bunda juga pergi, katanya ada teman kerja ayah yang sedang sakit.
Tinggal lah aku sendirian dirumah.
Aku menelpon mila untuk mengajak jalan jalan. Tapi dia sedang kencan dengan Aldo.
Akhirnya aku putuskan untuk jalan jalan sendiri.

Setelah memastikan semua pintu terkunci, aku berjalan menuju halte bus. Aku ingin ke pasar tradisional membeli salah satu barang antik yang selama ini kudambakan.
Sesampainya dipasar. Aku berjalan kesana kemari mengitari tempat jualan barang barang antik. sialnya barang yang ingin aku beli itu sudah tidak ada lagi disana. Aku hanya bisa menelan kekecewaan.

Setelah bosan di pasar. Aku memutuskan untuk main kerumah tante rina yang letaknya tidak jauh dari pasar tradisional.

"Tante rina" seruku dari gerbang rumahnya yang kebetulan terbuka. Tante rina sedang berkebun di depan rumahnya

"Eh ada Lea, silahkan masuk" seru tante rina dari dalam. Aku dan tante rina cipika - cipiki"

"Udah lama nggak main kesini, tante kirain udah lupa sama tante" ujar tante rina kembali dengan aktivitasnya

"Nggak mungkin lupa dong tan, akhir akhir ini lea sibuk dikantor makanya jarang main kesini" seruku menjelaskan

"Aku bantuin ya tan" seruku menawarkan bantuan

"Nggak usah nak, nanti tanganmu kotor" seru tante rina

"Gpp tan, aku juga ingin belajar berkebun"

Aku membantu tante rina menata tanaman bunganya yang sangat indah. Aku mencabuti rumput yang tumbuh dalam pot bunga. Sedangkan tante rina memotong tangkai tangkai yang terlalu panjang.

"Eh ada lea, kapan datang? Kok om gak dengar" kata om Hendra, menghampiri kami membawa koran

"Udah hampir setengah jam pi, papi aja yang gak sadar" seru tante rina

"Mami sih nggak bilang lea masuk dulu, masak langsung berkebun" seru om hendra duduk dikursi

Aku hanya tertawa mendengar pembicaraan mereka.

Thank YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang