Halo, dan selamat datang di part pertama #TheWorkshop! #TheWorkshop adalah bagian-bagian bonus dari Ragnarökr Cycle: Storm Chasers, dan merupakan semacam singkatan dari Bonus Contents di masa Ragnarökr Cycle: Myth Jumpers dulu.
Apa saja yang akan kita bahas di #TheWorkshop? Well, jawabannya sederhana: cerita-cerita behind the scenes dari kepenulisan Ragnarökr Cycle: Storm Chasers!
Selain #TheWorkshop, konten bonus yang satu lagi akan kusampaikan adalah ... yup, #Road2RCDR, alias Road to Ragnarökr Cycle: Dark Raiders! Ini dia teaser yang kalian tunggu-tunggu, HEHEHE.
Dalam #Road2RCDR nanti, akan ada berbagai macam teaser—lebih kaya dari sekadar penjelasan naratif seperti di #Road2RCSC dulu. Aku juga akan melepaskan beberapa teaser eksklusif di luar Wattpad—jadi, selalu siaga di Instagram, Line, atau Facebook, hehehe.
Omong-omong soal itu, apakah teman-teman bisa melihat tombol follow di Facebookku? Aku sedang agak jarang buka bagian Friend Requests belakangan ini karena berbagai alasan personal (dan post di akunku yang telah kuatur untuk friends only juga tidak akan menyejukkan mata kalian, sumpah), jadi jika bisa, silakan tekan saja tombol Follow.
Ah, dan akunku di Line maupun Instagram sama dengan di sini, yaitu [at]AlfiRizkyR. Akun Facebook dan Instagramku sudah kuhubungkan dengan Wattpadku juga, jadi teman-teman bisa tinggal lihat linknya di profilku.
Oke! Sekarang kita mulai #TheWorkshop yang sesungguhnya.
Kali ini, aku mau mulai dengan Bran Olsen.
Yeah, protagonis utama Storm Chasers.
Kenapa aku mulai dengan dia?
Satu alasan sederhana: ketika aku membuka workshop—tempat kerja—untuk Storm Chasers dulu, Bran Olsen adalah hal pertama yang kudagingkan.
Sepertinya aku harus cerita dari jauh lebih awal dulu. Cara kerjaku di Ragnarökr Cycle ini—dan di cerita-ceritaku yang lain, misalnya Gravedancer atau Reaper—selalu dimulai dengan world-building. Aku harus tahu dulu seperti apa duniaku. Aku harus tahu dulu apa saja yang bekerja di sini, apa saja yang nyata, apa saja yang bisa kulakukan, dan terutama, apa saja yang tidak bisa kulakukan.
Aku perlu mekanisme nyata, cara kerja yang jelas dari duniaku dulu. Aku tahu teknologi-teknologi yang bisa dan tidak bisa digunakan di Ragnarökr Cycle. Aku tahu bagaimana dan dari mana asalnya seluruh sihir di Bumi di Gravedancer. Aku tahu kenapa Azrael sangat membutuhkan pasukan Reapers, dan kenapa para Malaikat aktif di Bumi, di Reaper dan Icarus (astaga, aku sangat tidak sabar mempublikasikan seri Icarus!).
Bahkan, Lapse—ceritaku yang cuma berupa novella one-shot—punya dunia yang kukenal jelas. Black Out (YANG HARUS KUGANTI NAMANYA, SUMPAH) juga punya. Beberapa temanku yang membaca ceritaku sebelum kupublikasi di mana-mana sempat berkomentar bahwa justru itulah satu-satunya kelebihanku: membangun dunia yang konsisten, jelas, dan luas. Aku tidak tahu harus tersanjung atau tersinggung dibilang begitu.
Satu-satunya seriku yang tidak mengikuti aturan ini adalah Jurit Malam, karena dalam kepenulisannya, aku memfokuskan diri pada peristiwa. Jurit Malam adalah seri yang event-centric. Aku mulai dari peristiwanya, baru membentuk karakter-karakter yang kuperlukan di sana.
Kebanyakan seriku sifatnya universe-centric. Aku mulai dari dunianya, baru membentuk peristiwa, baru membentuk karakter.
Nah, setelah ini jelas, barulah aku mau menjelaskan kenapa Bran Olsen sangat penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ragnarökr Cycle: Storm Chasers
Science Fiction[Buku kedua Ragnarökr Cycle] Setelah terjebak di laboratorium ayahnya selama tiga hari dan harus menyaksikan kakaknya tewas, Bran Olsen sangat senang salju akhirnya berhenti turun. Sayangnya, kesenangannya tidak berlangsung lama. Pertama, dia ke...