Cklek
Pintu terbuka menampilkan sosok wanita tua yg tak lain adalah ibu dari Mr. Hendra"Kau tak boleh menyalahkan anakmu selalu Hendra!! " ucap sang ibundanya
"Tapi bu--"
"Tak ada tapi tapi.an aku tak ingin kau bantah, mengerti!!! " sang ibunda berkata dengan tegas
"Baiklah aku akan mencoba melupakan dan tak menyalahkannya lagi" jawab Mr. Hendra sebelum ia berlalu meninggalkan mereka di ruangan keluarga itu
"Nenek aku bersungguh sungguh bukan aku yg menyebabkan kakek meninggal, nenek percayalah" ucap selyn dengan wajah yg sendu
"Iya sayang aku percaya padamu, kau tenang saja" jawab sang nenek
Setelah mereka hanya tinggal berdua saja selyn berbicara kepada neneknya
"Nenek" panggil selyn
"Iya"
"Nek kemarin aku mendengar mama Rahma, kak Justin, dan kak Reina berbicara sesuatu tentang kematian mama Nita" selyn berkata dengan nada serius
" tapi---" ucapan selyn terpotong
"Tapi apa selyn" ucap sang nenek penasaran
"Tapi, apakah nenek akan percaya apa yg aku akan katakan? " ucap selyn ragu
"Tentu saja aku ini nenek mu akan selalu percaya pada mu"
"Tapi papa tak percaya dengan yg aku katakan nek"
"Sudahlah selyn papa mu itu akan menjadi urusan nenek, sekarang ayo katakan apa saja yg dikatakan oleh Rahma"
"Mmm.. Sebenarnya yg mereka katakan itu.. Mmm.. "
"Ada apa selyn, katakan saja"
"Mereka bilang mereka yg telah menyabotase mobil yg mama Nita pakai" selyn berkata dengan mata yang mulai memerah
"Tapi nek aku tak mengerti apa itu sa.. Sa... Sabotase" lanjut selyn yang mulai terisak isak
Nenek nya mengelus rambut selyn yg panjang itu dengan lembut dan penuh kasih sayang
"Tak apa besar nanti kau akan tau apa itu sabotase" nenek nya memberi pengertian
-----
Sementara itu,"Kenapa tak kau titip saja dia di panti asuhan!!!? " ucap Rahma kepada Mr.Hendra di depan Reina dan Justin
"Kenapa aku harus melakukannya? Dia itu anak ku, anak kandungku" Mr. Hendra membalas ucapan Rahma dengan sedikit membentak
"Tapi dia itu telah memfitnah aku dan anak anak ku, dia mengatakan bahwa aku yg telah membunuh istrimu, Nita"
"Dia itu masih kecil dia tidak tau apa apa kau jangan menyalahkannya terus"
"Kau jangan ikut membela dia, dia itu anak pembawa sial, dia jugalah yg menyebab kan ayahmu meninggal"
Mr. Hendra hanya mampu diam meresapi setiap perkataan istri barunya itu. Melihat Hendra diam seperti itu Rahma hanya tersenyum miring
Mereka tak mengetahui bahwa seseorang sedang mendengarkan semua perkataan Mr. Hendra dan Rahma. Selyn, dialah orang yg sedang mendengar perkataan kedua orang tuanya itu. Selyn mungkin masih kecil bahkan ia masih kelas 1 sd namun sepertinya ia cukup mengerti tentang semua ucapan kedua orang tuanya itu.
"Bagaimana Hen? Apakah kata kata ku ini benar" ucap Rahma memecahkan keheningan setelah pertengaran mereka
"Sudah kuduga bahwa perkataan ku ini benar" Rahma melanjutkan perkataannya dengan sedikit terkekeh
"Ya kau benar, mungkin dia memang pembawa sial di keluarga ini" jawab Mr. Hendra setelah cukup lama
Selyn yg mendengar hal tersebut berlari dan masuk ke kamar orang tuanya itu
"Pah" ucap selyn sambil menangis
Hening tak ada jawaban
"Pah" panggil selyn kembali
Selyn menggenggam tangan Mr. Hendra namun segera di tepis keras oleh Mr. Hendra
"Kau, kau itu anak pembawa sial, karena kau ayahku meninggal" ucap Mr. Hendra setelah diam cukup lama
"Tapi pah"
"Sudah, sekarang pergi dari hadapanku, aku muak denganmu" ucap Mr. Hendra sambil mendorong tubuh selyn keluar dari kamarnya
Selyn berlari menuju kamarnya dan menangis sejadi jadinya.Ia kira papah nya itu akan membelanya namun dugaannya itu salah besar justru papah nya lebih memilih istri barunya itu.
Hari berlalu begitu cepat semenjak kejadian itu selyn kurang mendapat perhatian dari papa nya.
Yg selalu memberinya perhatian dan kasih sayang hanyalah nenek nya. Namun waktu tak mengizinkan nenek nya untuk tinggal lebih lama bersama selyn. karna suatu hal nenek yg ia sayangi harus pergi dan tinggal di london sampai urusannya selesai. Kepergian nenek nya membuat selyn harus mengalami penyiksaan yg mendalam hampir setiap hari jika Mr. Hendra tak di rumah ia harus tidur di gudang yg kotor, jika ia melakukan kesalahan maka ia harus mendapatkan hukuman, ntah itu disuru membersihkan rumah nya yg berlantai dua, mendapatkan pukulan atau tamparan yg cukup keras, dan bahkan sampai tak di beri makan oleh mama tirinya.Pernah ia mencoba untuk mengadu pada sang papa namun di luar dugaan papa nya tak percaya apa yg ia katakan. Bahkan mama tirinya itu selalu, selalu dan selalu memutar balikan fakta. Sehingga selyn harus kembali di marahi, di beri hukuman dan di pukul oleh papa nya sendiri. Selyn tak tau sampai kapan ia harus menjadi korban pelampiasan kemarahan papanya dan korban kebohongan mama tiri nya itu. Hal itu lah yg membuat nya menjadi seorang anak pembangkang, anak yg susah di atur, bahkan menjadi seperti seorang preman.
Flashback off
----------------------
Typo nya dimana mana harap maklum ya ^_^
Khusus flashback udahan dulu hehe
Vote and coment nya jangan lupa ok
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Di SMA
Teen FictionSelyn seorang gadis remaja yang menemukan cinta pertamanya dibangku SMA Gadis remaja yang awalnya tak ingin mengenal cinta justru harus memperjuangkan ketulusan cintanya ditengah-tengah dilema kehidupannya.