Beraksi!!

24.9K 516 6
                                    

Leon menoleh ke sumber suara sebentar lalu kembali fokus pada bukunya

"Yaelah Le,  masih dingin aja tuh expresi"

"Hmh"

"Cuma gitu doang tanggepan lo?"

"Trus lo mau gua ngapain? loncat? Atau jungkir balik? Gak ogah gua"

"Ya gak gitu juga kali Le"

"Lo mau apa kesini?" tanya leon pada laki laki itu

"Haaaaciiim" belum sempat laki laki itu menjawab pertanyaan dari leon tiba tiba suara bersin seseorang mengagetkannya dan membuatnya mencari sumber suara tersebut. Yang ternyata berasal dari selyn

Setelah menemukannya laki laki tersebut menatap selyn dengan keadaan mengenaskan, kucel, dan berantakan

"Eh neng pembantu di perpus ini?" tanya cowok tersebut

"Enak aja lo ngatain gua penbantu" jawab selyn dengan mata melotot

"Lah trus apaan tukang sedot wc? " jawab cowok tersebut yg diikuti oleh tawa yang keras

" woy leon bilangin noh ama temen lo jaga tuh mulut" selyn mulai mengeluarkan emosi nya yang dari awal ia pendam

"Oh ternyata lo pacar leon"
"Ya ampun leon nemu dimana lo cewek beginian?  Lusuh banget tau gak? " lanjut cowok itu lagi

" woy pea lu belum pernah nelen sepatu kan sini lo sini nih telen sepatu gua. Ayo sini lo" amarah selyn makin meledak ledak di buatnya

"Nih aaaaaaa ayo masukin sepatunya kalo muat gua kasi kulkas transparan atau mau yang bolong depan belakang juga boleh tinggal pilih aja" jawab lelaki itu sambil membuka mulutnya tanpa ada rasa takut

" udah ri jangan ganggu dia" ucap leon tanpa memandang kepada ari temannya itu

Ari mengangkat alisnya menandakan bahwa ia sedang bingung. Tak biasanya seorang leon alexander membela cewek apa lagi cewek model tukang sedot wc begini
Leon menyadari tatapan kebingungan dari temannya itu.
"Dia lagi gua hukum ri, jangan mikir yg aneh aneh"

Ari yg tersenyum melihat temannya yg masih saja fokus dengan buku nya mendapatkan sebuah ide

" eh neng sini abang bantuin mau kagak? "

Selyn mengerutkan keningnya tak mengerti apa maksud dari ucapan ari tersebut namun ia hanya mencoba berfikir positive

" boleh , tapi yang bener "

Setelah selyn membolehkannya untuk membantu Ari pun mendekat dan......

Brukk!!

Buku yang baru di susun oleh selyn kembali berantakan

"Woy ari-ari kanbing,  sengaja lu ye gua udah capek beresinnya malah lu berantakin lagi mau lu tu apa sih?  Hah apa mau lu?  Pergi sana pergi!!!!!" namun ari tak kunjung pergi dari sana sekarang ia masih sibuk memberantaki buku- buku yang tersusun rapi di rak nya hingga jatuh dan berantakan di bawah
Melihat hal itu selyn makin kesal

"Woy ari-ari kambing, bangke bekicot lu budeg hah?  Gua bilang pergi ya pergi!!!!.  "

Tetap saja ari tak mau mendengar perkataan selyn

"Pergi gua bilang PERGIIIIIIIIII!!!!! "
Selyn melempar ari dengan sepatunya hingga akhirnya ari melangkah keluar perpustakaan dengan wajah yang tenang, santai, adem seperti tak ada masalah

Leon yang melihat pertengaran tersebut tak berkomentar apa apa ia hanya menyuruh selyn menyusun kembali buku tersebut

" astaga. Kenapa berantakan sekali?  Bereskan kembali" bentak leon dari kejauhan

Selyn hanya diam dan menyusun kembali buku buku tersebut

30 menit kemudian...

"Selesai.  Gua pulang" pamit selyn kepada leon tanpa melihat kearahnya

" hemh" jawab leon yg masih asik membolak balikan buku nya tersebut

'Buset nih orang,  bilang makasih kek apa kek,  lah ini tanggepannya cuma (hemh) apaan coba?  Terserah lah gua pusing'   batin selyn

Sebelum selyn benar-benar keluar dari perpustakaan ia menoleh sebentar kearah leon menatapnya dan kemudian berlalu dengan senyuman yg sulit di artikan menuju ke kantin

----------------------------------
Sampainya selyn di kantin
Ternyata sahabat- sahabaynya itu telah menantinya

" lyn sini" panggil ardeta

Selyn hanya mengangguk dan berjalan dengan gontai ke arah deta dan tiara

"Lyn lo kenapa?  Kusut banget? " tanya tiara ketika selyn telah duduk di dekat mereka

Dengan berat hati dan menarik nafas yg panjang dan dalam selyn menceritakan semua kejadian yg di alami nya dari awal hingga akhir

" kahihan anget lu hin" ucap deta yg sedang memakan mie yang masih panas dan neniup nya di dalam mulut

" jorok lu gila"

" apaan sih lu tir sirik aja" balas deta ketika mie di dalam mulutnya telah habis

" eh.. Eh.. Sttt diam ada leon noh" selyn menunjuk kearah leon dan ari

" Le gua nanti nebeng mobil lo yak. Mobil gua tadi mogok jadi gua ke sekolah naik taksi" ari memelas dengan wajah yang menjengkelkan ( menurut selyn) dan hanya di balas anggukan oleh leon

Selyn tersenyum sendiri

" woy lyn napa lo senyum senyum gak jelas" deta mengageti selyn

" dia gila kaki"
"Eh maksud gua dia gila kali" lanjut tiara

"Gua ada ide ni sini gua bisikin" selyn membisikan rencananya kepada ardeta dan tiara

" gimana? "

" gua sih setuju aja"
"Gua juga"

" ok kalau gitu waktunya duo curut dan majikannya beraksi hhh" selyn tertawa jahat dengan senangat menggebu gebu

" ok" jawab deta dan tiara bersamaan

'Buset mereka kagak sadar kalau gua bilang mereka curut?  Ampun deh tu orang emang.  Serah lah yg penting pembalasan dendam gua.
Macan angus, ari-ari kambing tunggu pembalasan dati gua hahahaha'  selyn berkata dalam hati dan tersenyum menyeringai

~~~~~~~~~~~~~~~~

Sorry yak typo nya banyak

Vote and coment author tunggu loh yak

Cinta Di SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang