Mereka sampai dibandara dengan kilatan bilzt kamera yang menyilaukan mata. Kabar pertunangan dua perusahaan besar ini telah merambah hampir keseluruh mendia mengingat bagaimana luasnya alanthas kingdom menguasai dunia bisnis sehingga mereka memang seperti mempunyai kerajaan sendiri dengan aturan sendiri. Bahkan mereka mereka menyebut keturunan mereka sebagai putera mahkota dan puteri mahkota. Walaupun semua keluarga alanthas memiliki hak atas setiap saham, tapi saham terbesar pasti dipegang oleh pangeran atau putera mahkota selanjutnya. Yang saat ini itu dipegang oleh valentine sebagai putera pertama dari tuan alanthas.
Begitu mereka sampai suasana langsung hiruk pikuk. Mengingat ramainya orang yang ingin menyaksikan secara langsung sang putera mahkota dan juga pertemuannya dengan calon puteri. Tak lama sebuah mobil audi A8 berhenti didepan bandara mengibarkan bendera alanthas kingdom dan diringi oleh para pengawal dengan wajah yang tidak enak untuk mendekat. Sang pangeran turun dari mobil hitamnya dan memberikan senyuman kepada para awak media dan orang-orang yang berkeliling melihatnya.
'Ooo dia sangat tampan...'
'aku mencintaimu...'
Mereka berteriak tanpa sadar bahwa orang yang diteriakinya adalah seorang wanita. Tapi varellie tetap memberikan senyuman termanisnya sambil terus berjalan kearah mana pengawal mengarahkannya. Disisi lain bandara terlihat seorang gadis seusia dengannya, menggunakan balutan busana berwarna putih gading yang formal dan dililit oleh sebuah blezer berwarna serupa dengan sedikit sentuhan hitam pada beberapa sudut yang dibiarkan menggantung di kedua sisi bahunya. Ia menggenakan heels dengan mereka yang sudah bisa ditebak berapa harganya, berjalan dengan kaca mata hitam yang sengaja ia gunakan mengingat ini resikonya jika ia memasuki dunia dimana hubungan tidak hanya akan dinikmati sendiri melainkan juga menjadi contoh untuk orang ramai. Meskipun ia telah biasanya dengan kehidupan mewah, tapi disini di tempat yang tidak seorangpun dikenalnya, ia sedikit risih.
Ia mendekati pintu masuk, dengan sedikit memperlambat langkahnya saat mata mereka berdua bertemu.
'Jadi dia pangeran?' Batin tiffany.
'Jadi dia puteri?' Batin varellie. Dia tak henti-hentinya tersenyum. 'Kau melewatkan banyak hal kakak bodoh.' Tambah varellie sembari mendekati puterinya. Mereka saling berbagi senyuman dengan semakin banyaknya kilatan cahaya yang menyambar mereka.
"Hai, sepertinya ini pertemuan pertama kita, perkenalan saya valentine alanthas." Ucap varellie penuh karisma.
"Hai, saya tiffany hwang, senang bertemu denganmu." Pangeran alanthas ini tidak memiliki tubuh yang besar seperti kebanyakan pangeran lainnya. Tingginya hanya seperti pria pada umumnya, kulitnya putih bersih, namun yang menarik perhatian tiffany adalah senyumannya yang berbicara dengan matanya memperlihatkan pria ini memiliki mata seperti yang pernah dikenalnya jauh-jauh hari. Senyumnya menggoda dengan memperlihat deretan gigi putih yang didepannya dihiasi oleh dua gigi kelinci yang menghilangkan kesan tampannya. Dia lebih terlihat charming. Tiffany terus tersenyum saat dia berkutat dengan pikiran sendiri, sementara para wartawan terus mengatakan bahwa dia adalah orang yang beruntung dan begitu juga dengan si pangeran.
Karena terlalu banyak orang dan padatnya kerumunan semua orang saling berdesakan, sampai menyenggol verellie dan tiffany, dengan sigap varellie bergerak kearah kanan, dan mengapit tiffany dilengan kirinya, namun ketika perpindahan itu, sesuatu menyandung kakinya hingga ia terhuyung dan menarik tiffany bersamanya. Semua orang histeris dan kemudian
Plaaakkk!!!
"Brengsek!!"
Dibawah semua kilatan cahaya kamerea dan puluhan bahkan ratusan mata yang memandangnya sang pangeran jatuh dan untuk pertama kalinya mendapatkan tamparan dalam hidupnya. Terlebih lagi dari wanita yang baru dikenalnya beberapa menit yang lalu dan dia sempat menyatakan bahwa wanita ini cantik dan sempurna sampai dia merasakan betapa pedasnya telapak tangan gadis ini. Semua orang sontak menahan nafas dengan kejadian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED
Fanfiction"Kenapa? Apakah matahari terbit dari barat hari ini?" Sambungnya. "Tidak tapi ku rasa otakmu agak sedikit bergeser ke barat. Apa kau terbentur sesuatu?" Ia bertanya sembari mengecek kepala gadis itu. "Kau juga tidak demam." Lanjutnya sembari me...