Sepuluh

226 28 1
                                    

Kristal berjalan menunduk menuju kamar vallerie. Ia msih belum terbiasa dengan penglihatannya yang berubah tiba-tiba. Tapi ia yakin bahwa tindakan vallerie sebelumnya adalah ide cemerlang untuk tamparan tiffany berikutnya.

"Kau juga tertarik padanya?" Tanya kristal pada dirinya sendiri. Twingkel..twingkel little star..ia lupa mengganti nada sambung ponselnya semenjak vallerie yang mabuk menggantinya dengan nada itu.

"Hallo..." hanya diam disebelah.

"Kau bersama vallerie?"

"Valen! Ya kau!" Bentak kristal sebelum dia sadar dan mencari tempat sedikit memojok di ruangan itu.

"Dengar! Kau dimana! Kau tahu keributan apa yang terjadi sekarang?"

"Kalau bicara tentang keriburan dibandara, sampaikan pada vallerie aku turut berduka cita. Dia sepertinya harus berlatih lebih keras untuk otot ranghangnya diluar otot perutnya." Valen tertawa.

"Kau saudara kembar yang mengerikan, kapan kau kembali?"

"Tidak sampai wanita itu pergi"

"Kau tahu itu mungkin"

"Kalau begitu valerie yang akan megnambil tempatku"

"Kau gila! dia tidak melakukannya bagaimana jika tuan alathas tahu, hanya masalah waktu. Dia terdiam setidaknya kau harus ikirkan bagaimana cara mengakhiri ini, seperti biarkan orang tahu siapa gadis itu."

"Mereka tidak akan mendengarkku, aku berontak ketika pertunganan ini direncakakan tapi mereka tidak mendengarkan, mereka tetap memintaku menikahi tiffany bagaimana bisa kau juga menyuruhku melakukannya"

"Lalu apa? Aku akan menyuruhmu utntuk kabur saja, dan biarkan vallerie menikahi tifany lalu merusak nama baik keluargamu? Begitu? Anda pintar sekali tuan muda."

"Sudahlah, aku tutup telponnya, bicaranya denganmu tidak jauh lebih baik. Jangan mencariku kau mengerikan."

"Yak! Valen!" Kristal segera meredam suaranya dan masuk ke kamar vallerie.

Kristal masih menahan tawanya ketika vallerie meringis saat dokter pribadi alanthas mengobatinya, tentu saja hanya luka yang berada disekitar lengan dan kaki. Ia meminta dokter itu untuk tidak terlalu memeriksanya detail dengan alasan yang vallerie dan kristal mengerti.

"Oh, apakah luka ini akan mempengaruhi tangan saya dalam jangka panjang?" Vallerie khawatir karena mengingat dia yang seorang pemain biola, dia membutuhkan kedua tangan sempurnanya untuk test showcast, jika saja dia masih berkesempatan untuk menghadirinya.

"Saya rasa tidak tuan, karena sepertinya tidak ada syaraf yang terluka, tapi jika anda merasakan nyeri, anda harus menghubungi saya. Anda yakin tidak ingin saya memeriksa luka dipunggng anda?"

"Ya, kristal akan melakukannya untuk saya." Kristal mengangguk dan mengantar dokter itu keluar. Ia menahan tawanya untuk beberapa saat, tapi ketika dia kembali ke sofa tempat vallerie duduk dia kembali tertawa terpingkal.

"Itu adalah alasan terkonyol menurutku, kau menciumnya karena dia berusaha melepaskan kemejamu? Bukan sebaliknya, dia berusaha melepaskan kemejamu karena kau menciumnya, bukan begitu?"

"Kau pikir aku ini wanita seperti apa! Aku juga tahu batasanku! Kau harus lihat tadi, tiffany dan kekuatannya itu benar-benar tidak bercanda, aku bersumpah bajuku hampir sobek tadi."

"Tapi apakah kau tidak punya alasan lain? Kau menciumnya bodoh, dihadapan semua pengawal, kami bahkan terperangah tadi, itu sedikit tidak senonoh untuk dipertontonkan."

COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang