Bagian 15

254 11 0
                                    

Happy reading, vomment ditunggu.

Dean p.o.v

"Kak El mau main lagu apa?" Tanyaku penasaran.

"She will be love-nya maroon 5" jawab kak El dengan senyum mengembang.

Aku balas tersenyum dan mengangguk. Kak El menitipkan kacamata yang bertengger pada bajunya sejak tadi, kemudian mulai memetik gitar.

"Beauty queen of only eighteen she has sone trouble with herself" suara manis kak El membuka lagu tersebut.

Aku menopang daguku dan mendengarkan suara lembut kak El yang sangat bagus. Ini jujur, bukan karena dia pacarku. Tapi suara kak El benar-benar bagus.

Hingga tak sadar kak El telah menyelesaikan lagunya. Aku tersenyum dan bertepuk tangan. "De suka" kataku.

"Sama lagunya atau orangnya?" Pancing kak El.

"Gopal aja" jawabku absurd.

Kak El terbahak-bahak mendengar jawaban ku. "Jadi mau mulai main drama boboiboynya?" Tanyanya.

Aku hanya menjawab dengan cengiran lebar. "Kenapa gopal hm?" Tanya kak El lagi.

"Karena dia bisa ngubah banyak makanan menjadi coklat. Kan Dean udah bilang sama kak El" kataku gemas.

"Iyadehiya. Sukaan gopal atau kakak?"

"Gopal. Tapi sayangnya sama kakak" kataku balik menggoda kak El.

Kak El tertawa terbahak-bahak. "Kamu darimana belajar godain kaya gitu?" Tanyanya.

"Diajarin loh ya sama kak El. Masa lupa?" Tanyaku balik.

"Enggalah. Mana mungkin lupa" jawabnya.

Dan setelah itu hanya petikan gitar oleh kak El yang terdengar diantara kami. Aku bersandar pada ujung bangku bagian kanan, sementara kak El sebaliknya. Kurapatkan selimut yang sebelumnya kubawa saat aku datang karena dinginnya angin yang menghembus.

"Kamu mau denger masa lalu kakak?" Tanyanya.

"Por supuesto" kataku.

"Tapi ini sedikit- Hhhh, kak El gatau kamu bakal respon kakak gimana abis ini. Tapi kalo kamu mau tinggalin kakak karena ini semua ya gapapa. Kakak ikhlas"

"Ih, cerita dulu. Udah ngomong yang enggak-enggak aja" jawabku lalu menggenggam tangan kanan kak El.

"Jadi, dulu, ayah kakak dateng ke rumah sakit tempat bunda melahirkan si kembar. Sambil bawa seorang perempuan. Dan saat itu kak El liat mata bunda memerah dan seketika tangis bunda pecah. Bunda bilang kak El harus tunggu di luar. Jadi kakak keluar dan duduk di ruang tunggu.

"Sekitar setengah jam kemudian, ayah keluar sama perempuan itu dan dia cuma liat kakak tanpa ngomong apapun dan pergi. Kalo kamu lihat wajah kakak dan si kembar, mungkin kamu bisa bayangin wajah ayah kak El. Dan sialnya dengan wajah itu dia punya modal untuk nyakitin bunda" kata kak El.

Cukup lama jeda di antara kami. Tanganku masih terus mengusap lembut tangan kekar kak El. Pria di hadapanku ini mendongak dan menatapku. Matanya merah dan ia hampir saja mengeluarkan air mata.

Dean dan hujan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang