¦ Awal mula

8.3K 369 3
                                    

Tzuyu pov

Manager Ahn menatapi kami satu per satu. Tapi aku bahkan tidak fokus dengan apa yang dibicarakannya sejak tadi karena aku sibuk memperhatikan park jimin yang melukiskan sesuatu.

15 menit pun aku masih memerhatikannya, dia tampan dan ya semua orang juga tau bahwa dia mempesona.

Tak lama dia memperhatikanku dan mulai menunjukkan gambarnya kepadaku.

Aku melihat dari jauh sosok wanita yang digambarnya.

setelah lama ku memperhatikan aku tersadar, bahwa ia menggambar wajahku. aku sangat takjub dibuatnya. bukan karena aku merasa aku cantik, tetapi karena gambar yang dibuatnya sangatlah mirip denganku.

 bukan karena aku merasa aku cantik, tetapi karena gambar yang dibuatnya sangatlah mirip denganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Juwi-ah bagaimana?" tanya jimin.
aku yang sedari tadi hanya diam dan kagum lalu menatapnya dengan bingung.

"Apanya yang bagaimana?" tanyaku.

"Gambar ini, Cantik seperti dirimu bukan? suatu gambar akan terlihat indah jika objeknya indah" Jelasnya sambil tersenyum manis kepadaku.

Blush.

"Hmm iya indah tapi ini bukan karena wajahku, ini karena hasil karya tanganmu jimin-ah" Jawabku.

Dia tersenyum dan aku membalas senyumnya.

"Tzuyu Ssi, Jimin Ssi tolong kalian jangan membuka forum didalam forum, apakah kalian mendengar hal-hal penting yang saya sampaikan tadi?" Bentak Manager Ahn yang mungkin sedari tadi sudah menahan amarahnya kepada kami berdua.

"Ah mianhae Appa, aku tidak mendengarkannya" Jawabku
sejak awal trainee aku memang dipaksa eh disuruh oleh beliau untuk memanggilnya appa. dia bilang karena aku adalah golden child nya. entah apa maksudnya.

"Oke saya akan beritahu ulang, Kalian akan sekolah mulai besok. di sekolah JYPBig. Ini diharuskan! karena kalian masih harus sekolah. walaupun kalian seorang idol kalian harus mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya. mengerti kan?" Jelasnya panjang lebar.

"Arraseo Appa" jawabku

"Juwi-ah kau akan tidur? kita harus makan malam bersama dulu kan?" Tanya Jin Oppa kepadaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Juwi-ah kau akan tidur? kita harus makan malam bersama dulu kan?" Tanya Jin Oppa kepadaku.

"Andwae Oppa, aku sudah sangat mengantuk. dan kau tau apa yang akan terjadi jika aku makan sambil mengantuk kan?" Tanyaku pada Jin Oppa.

"Haha arraseo, pergilah tidur. Jalja" Jawabnya

"Tzuyu-ah kau tetap bersikeras akan tidur walaupun makan malammu bersamaku? " Tanya Jimin sambil melemparkan pesonannya bagai pangeran impian kepadaku.

Aku hanya menatap jin oppa berharap dia membantuku, dia tau bahwa aku tidak bisa menolak maupun menerimanya.

"Aish sudahlah jimin, dia tidak mau kau tidak boleh memaksanya. ayo pergi" ajak jin oppa sambil menarik-narik lengan jimin.

"Aku iri padanya juwi, kau memanggilnya oppa, tetapi tidak denganku" Jimin berkata sambil menunjukkan wajah memelas seperti anak kecil.

"Lihat tingkahmu saja seperti anak umur 5 tahun, mana mungkin tzuyu bisa memanggilmu oppa? lagi pula kau kan seumuran dengannya" jin Oppa menjawabnya.

"Kau kan juga seumuran dengannya, apa kau memaksa dia untuk menghormatimu? apa aku harus memanggilmu hyung juga?" jawab jimin

"Aish diamlah, ayo" ajak jin oppa lagi.
Lalu mereka pergi.

Aku hampir tidur dengan terlelap sampai sana menelpon dengan suara keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hampir tidur dengan terlelap sampai sana menelpon dengan suara keras. sepertinya ia sedang kesal aku bisa mengiranya dengan nada suaranya.

"Eonnie, gwenchana?" tanyaku padanya. Aku memanggilnya eonnie bukan karena umurnya lebih tua dariku tetapi dia yang selalu mengatur segalanya dengan perfect karena dia memang seorang yang perfectsionisme.

"Mianhae juwi aku menganggu tidurmu ya?" tanyanya.

"Ani, kau butuh aku sekarang kan? ayo ceritakan ada apa denganmu?" tanyaku dengan agak memaksa padanya.

"Hm juwi lebih baik kita tidur, besok kita harus sekolah. kau liat momo dan jihyo sudah tidur dengan lelap. kita juga harus tidur atau tidak besok pesona kita tidak akan terlihat dihadapan anak-anak sekolah itu" Katanya.

Dan aku tau dia ingin mengajaku bercanda untuk mengalihkan pembicaraan. Dan aku tau dia tidak ingin berbagi masalahnya kepadaku.

Lalu kami berbaring dan bersiap untuk tidur.

wind that blows; tzukook & jimina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang