Tzuyu pov
Para siswa membawa Banner bertuliskan ekstrakulikuler yang mereka punya. Disanalah aku melihat jungkook di stand basket.
"Permisi, jungkook-ssi, bolehkah aku mengambil formulir yang kau pegang itu?" tanyaku sambil menunjuk kertas yang ada di tangannya.
"maaf nona darimana anda tahu nama saya? dan maaf sekali saya tidak akan memberikan formulir ini kepada wanita lemah seperti anda" jawabnya.
"ekhem mian, lemah katamu?" Tanyaku kesal.
"Iya lemah, kalau kau kuat tidak mungkin kau pingsan hanya terkena bola basket"
Jawabnya."Tampaknya kau memang harus merasakan terkena lemparan bola ya? apa kau mau merasakannya sekarang juga? tidak ada bola, tapi tanganku ada" jawabku.
"Haah bukan tipeku berkelahi dengan seorang wanita" Jawabnya meremehkan.
"Oke aku hanya ingin kau menyerahkan formulir itu, aku malas untuk berdebat denganmu."Jawabku.
"Tapi aku selaku kapten disini, aku tidak mengizinkanmu ikut basket sembelum aku bertanding denganmu." Jawabnya menantang.
"Aku tidak takut. Aku akan buktikan" Jawabku mantap.
Aku memang tidak takut karena aku memang bisa bermain basket, jin oppa yang selalu mengajarkan aku. tetapi dia malah memilih ekstrakulikuler yang lain.
Jungkook pov
Aku hanya bisa tertawa melihat wanita ini dia begitu bersikeras mengikutiku sampai sini hanya karena ia menuntut maaf dariku, bukan kebiasaanku meminta maaf ataupun berterima kasih pada orang lain. Kecuali aku memang sengaja melakukannya dan berakibat fatal baginya. itu kan hanya urusan kecil. kenapa wanita selalu melebih-lebihkan hal yang kecil?
Aniya, mina tidak begitu. dia memang wanita yang terbaik bagiku.
Tunggu kenapa ada pria yang menghampiriku dan wajahnya penuh amarah.
Author pov
Jimin hampir memukul jungkook. Tetapi tzuyu menahannya.
"Jimin-ah jangan kasar seperti itu, aku tidak ingin kau kena masalah karena aku" Pinta tzuyu kepada jimin.
"Bahkan aku bisa membunuhnya sekarang juga" Balas jimin.
"Andwe, ini hanya luka kecil chim-ah. aku tidak kenapa-napa lagipula jungkook-ssi tidak sengaja melakukan ini." Jelas Tzuyu.
Amarah jimin mereda setelah tzuyu memanggilnya chim, panggilan yang dia nanti selama ini. yang membuat dirinya dan tzuyu menjadi lebih dekat.
"Sekarang aku memaafkanmu, tapi tidak lain kali! Aku berhenti karena dia yang memintaku" Tegas jimin dan melepaskan kerah jungkook. lalu mengelus kepala tzuyu dengan manis.
Lalu jin datang dengan berlari dan langsung memeluk tzuyu.
"Adikku kau tidak apa kan?" Tanyanya.
"Oppa, bisa kau lepaskan pelukanmu ini? orang-orang melihat kita" Bisik tzuyu kepada jin.
"Jin apa-apaan ini? kau memeluk tzuyu dihadapanku? kenapa kau bera..." Belum sempat jimin melanjutkan bicara.
"Kau tadi tidak dengar? dia.....AW" Tzuyu menginjak kaki Jin. Dan jin menatap tzuyu.
"Dia seperti adikku, aku khawatir padanya itu saja" Jawab Jin.
"Kau tidak perlu cemburu padaku" Timpal Jin.
"Kau lihat? Kalau kau bermasalah pada tzuyu, kau bermasalah pada kami juga!" Bentak Jimin.
Jungkook hanya menatap sinis dan kesal kearah Jimin, Jin dan Tzuyu.
"Ayo pergi" ajak jimin dan menarik lengan tzuyu.
"Tunggu dulu" Jawab tzuyu. dan menahan tangannya.
lalu ia mendekat kearah jungkook.
"Jangan lupa sore ini jungkook-ssi, ingatlah jika aku berhasil maka kau harus meminta maaf padaku dan..oh iya berterima kasih padaku. karena pembelaan ini dan karenaku kau tidak babak belur karena mereka berdua" Kata Tzuyu dengan wajah penuh kemenangan.
Sore sudah tiba dan Tzuyu merasa tidak sabar akan mengalahkan seorang jungkook.
Dan jungkook pun merasa akan mengalahkan tzuyu. Mereka memiliki sifat yang sama yaitu tidak akan mengalah oleh siapapun.
Sembelum bertemu jungkook dia ke kamar mandi hanya untuk melihat dirinya. merapikan rambutnya dan menambah riasannya. Entah kenapa dia merasa dia harus terlihat cantik hari ini.
Tzuyu langsung bergegas menuju lapangan basket yang sudah dijanjikan.
"Annyeong oppa" dengan nada imut dan manja dan dia memang sengaja untuk membuat jungkook kesal sehingga ia tidak akan konsentrasi dan terkontrol dalam bermain basket nanti.
"Kau lihat kan? bahkan kau tidak bisa menepati waktu dengan baik. kau pasti hanya sibuk berdandan. dan aku yakin kau takut bola merusak riasan wajahmu" Jawab jungkook dingin.
"Aish, kau ini bilang saja kalau aku cantik hari ini dan kau tidak akan fokus dengan basket karena wajahku" Jawab tzuyu.
"Kau terlalu pede, ayo kita main. aku tidak bisa membuang-buang waktuku denganmu" jawabnya.
Mereka bermain, karena asik bermain tanpa sadar mereka saling memegang tangan, menatap bahkan memeluk. Dan debaran yang bahkan mereka tidak ketahui.
"riasanmu sudah mulai rusak" Ucap jungkook sambil merebut bola.
"Walau rusak aku tetap cantik kan? lihat wajahku" jawab tzuyu.
Jungkook melihatnya dan aneh dia jadi terdiam mungkin kagum.
Tzuyu merebut bolanya lagi dan jungkook tersadar lalu merebut bola itu secara kasar.
Tubuh langsing tzuyu tidak dapat mengimbanginya dan ia pun mulai terjatuh sambil memegang pundak jungkook.
Mereka berdua terjatuh.
Jungkook menindih Tzuyu dan menatapinya.Tanpa sadar jungkook mengeluarkan kata "Yeoppoda"
Tzuyu yang sedari tadi menatapnya juga mulai tersadar.
"Apa katamu barusan?" Jawabnya yang masih berposisi dibawah jungkook.
"Ah kalungmu cantik" Jawab jungkook.
"Oh kukira kau ingin memujiku" Jawab Tzuyu.
Lalu mereka bangkit dan tzuyu menanyakan bagaimana hasilnya.
"Hm sunbae, aku diterima kan?" Tanyanya.
Tidak bisa dipungkiri tzuyu memang jago bermain basket sebagai seorang wanita dan idol.
"Aku harus merembukannya dulu bersama anggota yang lain" Jawab jungkook.
"Oh iya kau harus minta maaf dan berterima kasih padaku!" Ucap tzuyu mengingatkan.
Jungkook mendekatkan wajanya ke wajah tzuyu. Mereka bertatapan.
"Never!" Jawab jungkook lalu pergi.
"Hey! kau harus menepati janjimu! Jungkook-ssi! awas saja aku akan memakanmu" Teriak Tzuyu dari jauh. Yang mungkin jungkook tidak mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
wind that blows; tzukook & jimina ✔
FanfictionSeorang idol akan mengorbankan segalanya untuk masa lalu dan masa depannya. [Completed ⚠] [#1 bangtwice, #47 idol out of 1,4k stories, #215 twice out of 7,4k stories, #16 tzukook, #12 jimina] © 2017 by cindiralla