¦ Choice talent

3.8K 297 4
                                    

Tzuyu pov

"Prestasi sekolah ini bukan hanya berdasarkan dari akademiknya saja, tetapi dari non akademiknya juga. Jadi saya mohon karena kalian adalah seorang idol, saya tidak mau kalian hanya mengandalkan kepopuleran kalian tetapi karena kalian memang berbakat. Jadi sebisa mungkin kalian ambil ekstrakulikuler yang lain, bukan hanya menyanyi atau menari maupun akting" Jelas kepala sekolah kepada kami.

Sana, momo, jihyo sudah mantap dengan jurusan seni seperti biasanya yang kuanggap sudah biasa dan kurang menantang. Tapi aku pun tidak tahu harus mengambil ekstrakulikuler apa.

Jimin tentu saja mengambil ekstrakulikuler melukis karena itu memang kemampuannya dan jin oppa pun lebih memilih ikut ekstrakulikuler bersama sana, ya aku tau dia mengagumi sana.

Aku hanya berjalan-jalan mengelilingi sekolah, karena memang itu sudah menjadi kebiasaanku melakukan hal yang tidak dilakukan oleh orang lainnya.

Jungkook Pov

Aku adalah seorang kapten basket disekolah ini.

Pagi ini kami akan mulai melatih kemampuan basket kami. Walaupun aku merasa sudah bisa tapi aku tetap harus mengasah kemampuan itu.

Aku terus melompat, melempar dan goal.
Lalu bola basket itu jatuh dari ring dan.....

buk

Aku buru-buru melihatnya dan itu sepertinya...

"Chou tzuyu-ssi!" Teriakku.

Dia mau pingsan dan aku menangkapnya lalu aku mengendongnya hingga ke UKS.

Tzuyu pov

Mataku berat sekali dan kepalaku pusing sekali.

Saat aku membuka mata perlahan yang kulihat ada seorang pria tampan dan
sepertinya wajahnya tidak asing dari penglihatanku.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanyanya dingin.

"Bukankah kau pria yang tadi pagi?" Tanyaku.

"Ya" jawabnya singkat.

"Apa kau yang melemparkanku menggunakan bola?" Tanyaku dengan suara meninggi. walaupun dia tampan bukan berarti dia bisa sedingin itu terhadapku. Dia kan sudah menyakiti wanita.

"Aku tidak sengaja, sudahlah jangan dibesar-besarkan. kau sudah baik-baik saja kan? tidak buta, koma ataupun lainnya kan? aku pergi." Jawabnya. lalu dia melangkah meninggalkanku.

"YA! kau tidak ingin memberi tahu namamu dan minta maaf secara tulus padaku?" Tanyaku sambil berteriak.

Dia hanya diam dan dia hilang dari pandanganku.

Aish menyebalkan, aku akan buat kau minta maaf padaku.

Aku merasa sepertinya dia adalah anggota ekstrakulikuler basket atau mungkin dia kaptennya.

Aku berjalan sendiri ke kelas dan kepalaku masih terasa berat.

Tak lama kemudian aku bertemu wanita yang tadi pagi jatuh dihadapanku.

"Hm permisi" panggilku sambil memegang lengannya.

"Eh iya ada....ap...apa?" Jawabnya.

"Tidak usah gugup begitu, aku hanya ingin tau namamu saja dan ingin berteman" Jawabku.

"Mwo? kau ingin berteman dengan seseorang sepertiku tzuyu-ssi?" Tanyanya

"Eh tidak usah merendahkan diri, dan jangan memanggilku tzuyu-ssi, cukup juwi. jadi siapa namamu?" Tanyaku lagi.

"Mina" dan dia tersenyum.

"Yeoppoda" jawabku. Tulus.

"apa tadi yang kau bilang?" tanyanya

"Iya, kau cantik. namamu juga cantik" Jawabku

"Tak secantik dirimu juwi" jawabnya.
Kami sama-sama tersenyum.

"Oh iya boleh aku tanya? hm pria yang tadi pagi bersamamu? siapa namanya? apa dia pacarmu?" Tanyaku.

"Oh dia jeon jungkook, dia keren bukan? tapi aku bukan pacarnya. aku hanya sahabatnya." Jelasnya.

"Oh begitu, kau ambil ekstrakulikuler apa? dan pria itu maksudku jungkook-ssi dia ambil ekstrakulikuler apa?" Tanyaku yang membuat dia sedikit kaget mungkin karena dia menilaiku terlalu ingin tau tentang jungkook.

"Oh aku ikut ekstrakulikuler sanggar, sebenernya aku cukup ngefans sama jimin, apakah dia juga mengambil ekstrakulikuler yang sama denganku?" Tanyanya.

"Dan jungkook dia adalah kapten basket disekolah ini" Timpalnya.

"Jimin mengambil jurusan lukis, karena...kau tahu? karya lukisannya sangatlah bagus." jelasku.

"Oh seperti itu, apa kau cukup dekat dengannya?" Tanyanya.

"Ya seperti itulah" jawabku.

"Min-ah aku pergi dulu ya, aku harus mendaftar ekstrakulikuler" Jawabku. Lalu aku pergi. melambaikan tangan kepadanya.

wind that blows; tzukook & jimina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang