Here for jimin-mina shipper, cekidot😘
sebenernya aku nulis ini sambil baper banget sama pasangan ini. ya walaupun di twice, mina second biasku dan di bts jimin jadi second biasku.Author pov
Malam itu jimin berangkat ke rumah mina dengan perasaan badmood karena ia bertemu dengan jungkook.ia telah sampai ditempat mina. matanya mencari-cari keberadaan mina. Terlihatlah mina yang sedang seperti menyiram tanaman. Aneh memang karena sudah malam fikirnya.
Lalu jimin berjalan mendekati mina, Wajah mina sangat indah diterpa cahaya bulan.
Lalu ternyata mina sedang memberi minum pada kucing kesayangannya.
tanpa sadar, rasa bad mood yang ia bawa tadi sudah hilang begitu saja. Mina sukses menjadi moodbooster nya.
Jimin ingin memanggilnya tapi ia tidak ingin mina tahu dulu keberadaannya.
Jimin asik memperhatikan mina yang sedang bermain dengan kucingnya.
Tak lamapun mina merasakan diperhatikan oleh jimin.
"Chim-ah" Ucapnya sangat bahagia.
Baginya ia tidak menyangka seorang idol bahkan seorang idolanya yang ia idam-idamkan selama ini ada di hadapannya, kerumahnya."Min-ah kau kyeopta eh maksudku kucing ini" Ucap jimin.
Mina menahan senyum malunya.
Ia memang cantik dan sangat lucu, semua orang juga tahu itu.
"Mari masuk chim-ah" ucap mina sambil menarik lengan jimin.
Mereka masuk kedalam rumah mina dan tak lama mina eomma pun menyambut mereka.
"omo, ini jimin? seorang seleb kerumah kita? omo omo, eomma tidak percaya ini. ini kan yang biasanya kau...." katanya ibu mina namun tak diselesaikannya. Ia tentu langsung tahu itu jimin karena mina sering mengajaknya fangirling jimin bersama. matanya terbelalak tidak percaya. ia merasa ingin pingsan.
"ah tampan sekali" ucapnya lagi.
"Sudahlah bibi, jangan seperti itu. Aku bukanlah seorang seleb malam ini. aku adalah temannya mina jadi anggap saja aku seperti anakmu" Ucap jimin sambil tersenyum.
"Aigooo, anak ini memang sangat manis. pantas jika para gadis remaja memperebutkanmu. jika aku gadis lagi aku pun bisa jatuh cinta padamu" Goda ibu mina sambil menyikut ke lengan mina.
Mina merasa tidak nyaman dengan perlakuan ibunya."Eomma, sekarang lebih baik eomma buatkan cemilan untuk jimin. oke eomma? ayolaah" Ucap mina sambil mendorong tubuh ibunya.
"chim-ah maafkan ibuku, dia memang sedikit berlebihan" Ucap mina kepada jimin.
"Ah tidak apa, hampir semua ibu-ibu melihatku memang seperti itu" balas jimin agak menyombongkan diri.
"Haha bercanda min-ah" ucap jimin lagi.
"Tapi memang bener kau kan mempesona" jawab mina.
Jimin tersenyum mendengarnya. Entah kenapa ia merasa senang dipuji oleh mina hampir sama rasanya seperti tzuyu yang memujinya.
"Oh begini rasanya dipuji oleh wanita cantik ya?" ucap jimin pelan sambil melihat ke sekeliling ruangan.
"Apa?" Tanya mina.
"oh tidak ada, ayo kita mulai mengerjakan" Jawab Jimin.
Mereka mulai mengerjakan tugasnya. mina ternyata jauh lebih pintar dari yang diduga oleh jimin. Tugas mereka selesai dengan cukup singkat.
Tak lama makanan ringan yang dibuat oleh ibu mina pun datang.
"ini dia makanan datang, untuk seorang pangeran" Ucap ibu mina, ia sangat girang.
"ibu kenapa lama sekali buatnya? tugas kami sudah selesai dan jimin akan pulang sekarang" Jawab Mina.
ibu mina melihat kearah jimin.
"ah min-ah kata siapa aku akan pulang secepat ini? aku betah berada disini. lagipula siapa yang akan melewati
makanan selezat ini?" ucap jimin pada mina sambil memakan kue yang dibuat ibu mina."ini jusnya ya" ucap ibu mina lagi.
"Gomawo eommonim" jawab jimin.
"kau, memanggil ibuku ibu?" tanya mina tidak percaya.
"Kenapa? kan tadi kubilang ibu mu bisa menganggapku anaknya." balas jimin.
ibu mina tersenyum.
Jimin sangat menyukai semua makanan yang disediakan oleh ibu mina. ia memakannya sampai habis hingga mina pun tidak sempat menyicipinya. Namun ia menikmati pemandangan seorang pria yang dikaguminya.
"mina apa kau bisa memasak ini semua?" ucap jimin tiba-tiba menyadarkan lamunannya.
"oh ini, bisa kok. ibu ku suka memintaku membantunya membuat ini. kau tahu? ayahku juga suka memakan ini semua" Jawab Mina.
"Ah kau ini memang anak dan istri idaman. pria yang mendapatkanmu akan beruntung nantinya" Ucap jimin.
Pipi mina memerah. ia sangat meleleh mendengarnya. ia justru berharap pria itu adalah jimin.
"Min-ah bisa kau tunjukkan dimana letak toilet?"Tanya Jimin.
"Itu di lantai 2, disebelah kanan ya" Jawab mina.
Jimin langsung naik ke lantai 2. mina bahkan lupa memberi tahu di sebelah kanan ada 2 ruangan yaitu kamarnya dan toilet.
Benar saja jimin salah masuk ruangan ia malah masuk ke kamar mina.
Dan ternyata kamar mina penuh dengan poster Bangtan, dan poster yang paling banyak dan yang paling besar adalah poster gambar dirinya.
Ia tidak menyangka bahwa mina begitu menganggumi dia.
Tetapi yang ia fikirkan hanya mina menyukainya sebagai idol bukan sebagai seorang teman maupun pria.
Padahal kenyataannya mina menyukainya lebih dari itu bahkan mina sering merasa sakit jika jimin berada disisi wanita lain termasuk tzuyu.
Jimin akhirnya turun dan izin pamit kepada ibu mina dan mina.
Mina mengantarnya sampai luar dan melambaikan tangannya hingga mobil yang dikendarai jimin menghilang dari pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
wind that blows; tzukook & jimina ✔
FanfictionSeorang idol akan mengorbankan segalanya untuk masa lalu dan masa depannya. [Completed ⚠] [#1 bangtwice, #47 idol out of 1,4k stories, #215 twice out of 7,4k stories, #16 tzukook, #12 jimina] © 2017 by cindiralla