Part 06 - Another Accident

3.6K 360 1
                                    

Aku merasakan belaian lembut di kepalaku hingga perlahan penglihatan ini menjadi jelas kembali.

Hal pertama kali yang aku lihat ialah seseorang yang paling aku sayangi di dunia ini. Aku bersyukur setelah melihat wajah Ibuku yang aku pikir tidak akan kulihat lagi untuk selama-lamanya. Aku lantas memeluk tubuhnya dengan erat, kemudian menangis dalam dekapannya.

"Tidak apa-apa, sayang. Ada Ibu bersamamu. Kau sudah aman sekarang." tutur Ibu seraya memeluk tubuhku.

Aku semakin mengeratkan pelukan. Ketakutan sebelumnya akhirnya lenyap tergantikan perasaan tenang dan aman di dalam kamarku sendiri bersama Ibu.

Aku hampir melupakan sesuatu. Sebelum aku berada disini, aku sempat pingsan karena perbuatan gadis itu dan temannya. Aku langsung menatap Ibu dengan tanda tanya besar. "Ibu, siapa yang membawaku pulang?"

"Taehyung yang mengantarmu pulang. Ibu dan Ayah benar-benar terkejut saat melihat kondisimu."

Ibu terlihat begitu khawatir. Aku yakin di dalam hatinya, beliau pasti menahan amarah yang sangat besar pada orang yang membuat putrinya seperti ini.

Dan soal Taehyung. Bagaimana bisa aku melupakan dia? Tentu saja Taehyung yang menyelamatkan dan membawaku pulang dengan keadaan selamat.

Aku tertunduk. "Maafkan Jiae, Bu...."

"Kenapa kau yang harus meminta maaf? Kau tidak salah sama sekali, sayang."

Aku tersenyum kecil. "Ibu tidak marah?"

Ibu menggeleng seraya mengelus kepalaku. "Untuk apa? Yang Ibu dan Ayah takutkan adalah keselamatanmu. Kami bersyukur kau baik-baik saja."

Aku kembali menatap Ibu karena masih ada hal yang mengganjal di benakku.

Namun, belum sempat aku bertanya beliau sudah lebih dulu berkata. "Ibu telah mengetahui semuanya. Taehyung menceritakan semuanya pada Ibu dan Ayah. Alasan mengapa kau pulang dalam keadaan pingsan dengan wajahmu yang lebam itu."

Aku menunduk mendengar ucapan Ibu. Pasti beliau sangat kecewa padaku.

"Kau tidak bersalah. Ibu sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak sekolah dan mereka akan segera mengurus masalah ini."

"Jadi maksud Ibu, Ahreum dan Minji, mereka berdua..."

"Siapa yang bisa terima putrinya di perlakukan buruk seperti ini? Mereka harus menerima balasannya." tukas Ibu yang terlihat masih kesal.

Aku menghela nafas panjang. Perasaan lega dan cemas menjadi satu. Aku tidak tahu akan seperti ini jadinya. Tapi sepertinya apa yang Ibu katakan benar. Mereka berdua harus menerima hukuman karena sudah bertindak sangat jahat padaku meskipun aku tidak bersalah sama sekali.

"Lalu, dimana Taehyung?" tanyaku lagi pada Ibu.

Ibu tersenyum lembut padaku. "Taehyung bersama Ayahmu. Dia ingin menunggumu sampai kau sadar. Kau bisa temui dia di bawah."


-----------


"Taehyung...."

Aku melihat Taehyung yang sedang mengobrol ringan dengan Ayah. Aku sangat senang melihatnya. Syukurlah tidak terjadi hal buruk padanya. Cukup aku yang menerima perbuatan buruk dari kedua orang itu.

Taehyung refleks berdiri dari sofa yang dia duduki dan berjalan pelan ke arahku. Ia langsung memegang kedua pundakku dan mengamati tubuhku dari atas sampai ke bawah untuk memastikan bahwa aku baik-baik saja.

Ayah yang juga berada bersama kami berdeham pelan dan memutuskan untuk meninggalkan kami berdua. Mungkin beliau tidak ingin membuat suasana menjadi canggung dengan keberadaannya yang seperti orang ketiga.

PSYCHO [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang