Part 04 - An Accident

4.7K 481 2
                                    

Aku melambaikan tangan pada seseorang saat tiba di salah satu kafe yang biasa menjadi tempat berkumpul remaja seusiaku.

Tidak menunggu lama, aku langsung mengambil kursi yang berhadapan dengan temanku itu.

Kalian masih ingat Kim Taehyung? Dia adalah orang yang duduk bersamaku saat ini. Sejak hari itu, aku dan Taehyung menjadi dekat.

Memang terdengar aneh, karena untuk pertama kalinya aku merasa memiliki seorang teman dekat. Bahkan di sekolah, hampir semua orang mengetahui kedekatanku dengan Taetae. Ya, itu panggilan akrab untuknya dan dia tidak keberatan jika aku memanggilnya dengan nama itu.

"Aku sudah memesan minuman kesukaanmu." kata Taehyung setelah aku duduk di kursi berhadapan dengannya.

Aku mengambil alih minuman itu. "Terima kasih, Tae. Maaf, aku datang terlambat. Kau pasti lama menunggu."

"Tidak masalah. Yang terpenting kau sudah disini, bersamaku."

Aku tersenyum, begitu pula dengannya.

Meskipun ini bukan pertama kali aku pergi bersama dengannya, namun Taehyung seringkali membuatku canggung karena sikapnya yang selalu memandangku dengan tatapan yang entah sangat sulit aku jelaskan.

Jika itu terjadi, aku langsung mengusir perasaanku itu dengan memulai pembicaraan dengannya. Taehyung akan berhenti menatapku berlama jika aku sudah mulai bersuara.

"Tae, apa kau mengenal salah satu temanmu di kelas yang bernama Dongpil?" tanyaku, kemudian menyeruput minuman bubble milk tea yang Taehyung pesankan.

Taehyung mengernyitkan dahi. "Memangnya ada apa dengan dia?"

Aku menggeleng pelan. "Tidak. Hanya saja, aku tidak suka karena dia selalu meneleponku setiap malam. Aku bingung, dari mana dia tahu nomor ponselku?"

Aku mendengus sebal, karena hampir satu minggu ini orang itu selalu mengangguku setiap malam. Laki-laki itu selalu mengatakan bahwa namanya Kim Dongpil dan dia adalah siswa dari kelas yang sama dengan Taehyung.

Jadi tidak salah jika aku memberitahukan ini pada Taehyung, karena aku hanya ingin tahu apakah orang ini pantas untuk menjadi temanku juga seperti Taehyung.

"Dia orang yang cukup pandai di kelas. Dia baik dan... sedikit aneh." jelas Taehyung yang langsung meminum latte macchiato favoritnya.

"Kalau Dongpil memang orang yang baik, berarti tidak salah jika aku berteman dengannya juga. Iya, kan?"

"Kau bisa berteman dengan siapa pun yang kau mau, Yoo Jiae." timpal Taehyung lembut.

Aku tersenyum sumringah.

Tangan kanan Taehyung terangkat untuk mengacak pucuk rambutku dengan gemas. Ia sering sekali melakukan hal ini padaku, tapi itu yang membuatku merasa nyaman tiap kali di dekatnya.

Bagiku Taehyung adalah orang yang berarti setelah Ayah dan Ibu. Ia benar-benar teman yang baik dan sangat perhatian. Aku benar-benar menyukainya.


-----------


Tanpa sengaja aku mendengar teriakan yang pecah saat melewati kelas di samping kelasku, tepatnya di kelas Taehyung.

PSYCHO [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang