Part 25 - Sweetest Moment

2.5K 259 7
                                    

Pernahkah Taehyung berpikir bagaimana dan apa yang aku rasakan selama tiga tahun ini? Dia menduga dengan caranya menjauh dariku adalah satu-satunya jalan terbaik. Membiarkan aku sendiri menelan penyesalan sekaligus kerinduan yang besar terhadapnya.

Taehyung tidak tahu bahwa aku selalu mencemaskan kondisinya setiap saat, karena aku tahu betul kesakitanku selama ini tidak sebanding dengan apa yang dia alami. Dia pasti sangat berat menjalani hidupnya yang terbiasa dengan aku di sisinya. Dasar laki-laki bodoh tapi sialnya aku begitu mencintai si bodoh ini.

Aku mendekat pada Taehyung hingga kedua tanganku terangkat untuk menyentuh wajahnya. Aku menatap dalam mata hitam itu sambil menghujaminya dengan kehangatan.

"Taehyung, dengarkan aku. Aku ingin kembali lagi padamu karena aku sendiri yang memilihmu. Bagiku hanya ada kenangan manis diantara kita. Aku tidak peduli dengan kesakitan yang aku alami di masa lalu. Aku yakin semua yang kau lakukan itu hanya karena kau terlalu mencintaiku. Aku telah mengetahui semuanya. Segala yang aku kira kebenaran, nyatanya adalah kesalahan besar. Jadi aku mohon, beri aku kesempatan satu kali lagi..."

"Dan soal apa yang dikatakan Brian yang membuatmu kehilangan kendali lantas menghajarnya waktu itu. Kau harus tahu bahwa semua yang Brian katakan adalah kebohongan. Aku tidak pernah tidur dengannya. Kau harus percaya padaku, Tae. Aku tidak mungkin melakukan hal memalukan itu." sambungku dengan pernyataan yang tulus.

Aku hanya tidak ingin Taehyung berpikiran hal buruk tentangku dan coba memperjelas semuanya.

Kami saling menatap dalam beberapa saat sampai ketika Taehyung menarik tubuhku ke dalam dekapan hangatnya. Pelukan yang selama ini aku dambakan. Aku begitu merindukan saat-saat seperti ini, bersamanya. Akhirnya aku bisa merasakannya kembali setelah sekian lama.

"Aku tahu. Aku mempercayaimu." gumam Taehyung.

Taehyung semakin mengeratkan pelukannya, begitu pula denganku. Kami terdiam dan membiarkan pikiranku dan Taehyung hanyut terbawa akan suasana yang indah ini. Rasanya ingin sekali aku memberhentikan jalannya waktu dan membiarkan kami seperti ini untuk selama-lamanya.

"Kau satu-satunya alasanku untuk tetap bertahan hidup sampai saat ini. Aku selalu mencintaimu, Yoo Jiae." ucap Taehyung pelan namun aku dapat mendengarnya dengan sangat jelas. Akhirnya dia mengutarakan perasaannya.

Tidak ada kata-kata yang mampu melukiskan kebahagianku saat ini. Aku sangat senang setelah mengetahui bahwa di hatinya masih ada aku. Taehyung masih mencintaiku dan dia tidak melupakan aku sama sekali.

Air mata bahagia itu jatuh begitu saja tanpa permisi sehingga membuatku semakin menenggelamkan wajahku di dadanya. Aku menangis terisak hingga Taehyung melepaskan pelukannya dan beralih menghapus tetesan bening itu.

"Kita akan memulainya dari awal, dan aku berjanji tidak akan membuatmu menangis lagi."

"Kau membuatku takut. Aku kira kau benar-benar melupakan aku dan tidak menyukaiku lagi."

Aku kembali terisak, dan Taehyung mengusap-usap pipiku sambil tersenyum hangat.

"Maafkan aku. Aku janji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama."

"Kau janji?"

Taehyung mengangguk.

Aku tersenyum setelah ucapan Taehyung yang terdengar sangat manis di telingaku. Aku kembali memeluk tubuhnya dan dia beralih mengecup keningku sekilas.

PSYCHO [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang