Part 14 - He isn't Back

3.2K 295 6
                                    

Aku mengerjapkan mata setelah merasakan bau makanan yang menyeruak ke alat penciumanku, hingga aku terbangun dari tidur pulas dan mendapati Taehyung sedang duduk di tepi pembaringan dengan membawa sebuah nampan berisi susu hangat, telur dan potongan sandwich.

Aku duduk di sampingnya dengan mata yang belum sepenuhnya membuka.

"Selamat pagi." sapa Taehyung.

Dia langsung menaruh benda itu di nakas samping tempat tidur. Sementara aku hanya tersenyum ke arahnya dan menyadari ada sesuatu yang berbeda pada penampilan Taehyung hari ini. Dia mengenakan seragam sekolahnya.

"Apa kau akan pergi ke sekolah hari ini?" tanyaku langsung. Taehyung sekilas melihat seragam yang dia kenakan dan kembali menatapku. Taehyung hanya mengangguk sekilas dengan ekspresi yang datar.

"Kau tahu kan liburan musim panas telah berakhir." kata Taehyung sambil jemarinya memainkan rambutku yang tergerai panjang.

Aku baru teringat jika selama ini Taehyung mengurungku disini ketika masih dalam masa liburan sekolah.

Pantas saja dia tidak pernah lama meninggalkanku di tempat ini. Paling tidak sesekali Taehyung akan keluar meninggalkanku sendirian, jika dia memiliki urusan lain dan akan kembali secepat mungkin hanya untuk mengecek apa aku berusaha kabur darinya.

"Kau tidak perlu khawatir. Aku tidak akan lama meninggalkanmu."

Aku mengangguk sekilas meng-iyakan ucapan Taehyung, walau dalam hati aku memendam semua sumpah serapah padanya.

Enak saja dia berucap. Taehyung tidak memikirkan nasibku yang bahkan tidak bisa melanjutkan aktivitas sekolah karena tindakannya ini. Sepertinya Taehyung memang berniat untuk menghancurkan hidupku dengan obsesi gila yang ingin memiliki diriku seutuhnya.

Seharusnya kemarin-kemarin aku memanfaatkan momen untuk pergi darinya, namun sayang aku terlalu takut dan memilih untuk pasrah tinggal di penjara ini bersamanya. Lama-lama aku juga ikut gila seperti dia jika aku terus berdiam disini.

"Taehyung, lalu bagaimana dengan sekolahku? Aku juga ingin pergi ke sekolah sepertimu."

Aku memang tidak pernah berpikir dua kali jika berucap. Seharusnya aku bungkam saja, namun mulut ini terasa gatal jika tidak bertanya langsung padanya. Aku lihat Taehyung tampak memikirkan ucapanku barusan sampai dia kembali menatapku.

"Tidak mungkin. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, tapi kau jangan khawatir. Aku akan memanggil guru private untukmu jika kau mau." jawab Taehyung santai dengan seulas senyuman yang membuatku geram bukan main.

Aku tahu Kim Taehyung, kau tidak akan pernah mau melepaskan boneka berhargamu ini, tapi bisakah otak dan hati nurani-mu bekerja dengan baik sekali saja? Hal ini berurusan dengan masa depanku. Aku tidak mau putus sekolah hanya karena dirimu. Tidak mau!

"Tidak perlu, aku baik-baik saja." balasku yang seribu persen berbanding terbalik dengan apa yang aku rasakan. Aku tentu tidak baik-baik saja.

Aku tertunduk lesu dengan air muka yang tidak bersemangat. Taehyung yang menyadari hal itu langsung menangkup kedua pipiku.

"Aku tahu kau pasti sangat membenci tindakanku ini, tapi aku tidak akan pernah bisa melepaskanmu, Jiae. Tidak akan." jelas Taehyung dengan penuh penegasan di akhir kalimatnya.

Lagi-lagi aku memilih bungkam dan pasrah begitu saja. Membalas ucapannya pun percuma. Bisa-bisa aku mendapatkan perlakuan buruk seperti waktu itu karena berani menantangnya.

Taehyung lantas beringsut dari tempat tidurku setelah mengecup keningku sekilas lalu berjalan keluar dari dalam kamar.

Namun dia kembali berbalik ke arahku dan berkata. "Lakukan apapun yang membuatmu senang berada disini. Selama kau tidak berniat untuk kabur dariku."

PSYCHO [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang