Bab 5

6.1K 660 20
                                    

Malam ini di Grimmauld place sungguh sangat ramai. Setelah kedatangan Pansy di flat milik Hermione, Hermione segera mengirim pesan ke Harry. Dan Harry menyebarkannya kepada yang lain.

Rumah kuno itu tampak penuh karena ada banyak orang disana.

Weasley bersaudara, Draco, Theo, dan Blaise, semuanya sudah berkumpul di sana setelah mendapat pesan Harry.

"Oh ayolah. Mari kita duduk dan berbicara dengan kepala dingin." Ucap Harry agak memerintah. Pasalnya semua orang di sini sedang kesal, marah, takut, khawatir, semuanya bercampur di ruangan itu.

"Harry, bagaimana mungkin pelahap maut yang melakukan ini? Bukankah hampir semua penyihir yang dinyatakan ikut dalam pelahap maut telah menerima hukuman mati dan sebagian kecil masih dipenjara di Azkaban?" tanya Hermione ketika semua orang telah duduk dengan diam.

"Itu yang membingungkan. Beberapa menit lalu aku sudah mendapat laporan dari bawahanku, bahwa memang benar ada tanda kegelapan terdapat di Parkinson manor. Dan terjadi banyak kerusakan, serta bekas mantra yang menyatakan ada pertempuran di sana." Jelas Harry.

Harry berhenti dan menatap Pansy yang sedang menangis dalam pelukan Ron.

"Pansy, jika kau disini kemana orang tuamu?" Tanya Harry.

Semua orang langsung menatap Pansy dan menunggu jawabannya.

"Mereka berdua. Dibawa oleh mereka." Jawab Pansy sambil terisak. Semua orang langsung kaget.

"Untuk apa?" Tanya Harry agak mendesak.

Pansy hanya bisa mengeleng.

"Berhenti bertanya, Harry. Dia masih belum menguasai dirinya sendiri. Biarkan dia tenang baru kau bertanya padanya." Ucap Draco saat melihat kondisi Pansy.

"Baiklah. Aku tak akan bertanya padanya. Tapi jika ada yang memang perlu dia jawab, dia harus menjawabnya." Putus Harry.

Pansy hanya menganguk.

"Baiklah, pertama. Apa ada berita tentang tahanan yang kabur beberapa hari ini?" Harry menatap semua orang dengan berharap.

"Tidak ada satupun. Aku yakin itu. Karena setiap hari aku membaca koran, tapi tidak menemukan tentang tahanan kabur atau sejenisnya." Ucap Astoria dengan yakin.

"Iya, aku pun sama sekali tidak mendengar apa pun." Ucap Luna.

"Kalau begitu jika memang ada tahanan yang kabur maka kementerian sedang menutupi sesuatu." Tambah Luna.

"Lun, jika itu benar. Kementerian yang mana yang menutupi sesuatu, di sini hampir semua orang bekerja di kementerian." Ucap Hermione mengingatkan.

"Benar. Bagaimana mungkin jika benar ini pelahap maut, kementerian tidak tahu mengenai semua ini?" Ron ikut menambahkan.

"Sepertinya aku harus jujur pada kalian." Ucap Draco tiba-tiba.

Semua mata tertuju padanya sekarang.

"Jadi, aku sebenarnya tahu bahwa sisa dari pelahap maut telah melarikan diri sebelum ini." Jelas Draco dengan tenang.

Semua orang sangat syok mendengar ucapannya Draco itu.

"Kalian jangan berpikir aneh-aneh dulu. Hermione, kau ingat waktu kau bertemu denganmu saat di ruangan Mr. Anderson." Ucap Draco mencoba meluruskan.

Hermione menganguk sambil menghiraukan tatapan yang jatuh padanya.

"Sebenarnya dia mengundangku ke sana secara pribadi untuk bertanya apakah aku tahu bahwa ada masalah di Azkaban. Dari situ aku tahu ada yang tidak beres. Aku mencoba bertanya, namun ia hanya menjawab ia hanya bertanya. Tapi aku tahu tidak mungkin ia mengundangku tanpa alasan yang jelas. Maka aku sedikit memberinya ancaman dan ia buka mulut. Ia mengatakan ada tahanan yang kabur. Tapi saat aku akan bertanya lebih lanjut, Hermione telah masuk." Jelas Draco masih tenangnya.

"kenapa kau tidak langsung bilang padaku saat itu. Aku mungkin bisa membantu membuatnya buka mulut." Ucap Hermione agak kesal.

"Aku bisa, tapi aku tidak ingin mengambil resiko, bisa saja kau malah balik menyerangku. Lalu aku menyelidikinya sendiri, dan beberapa menit sebelum pesan Harry sampai aku mendapat surat dari orang suruhanku. Yang menyatakan bahwa sisa dari pelahap maut yang berada di Azkaban sudah melarikan diri." Lanjut Draco.

"Kau gila." Gumam Hermione pelan namun dapat didengar semua orang, karena ruangan itu benar-benar hening.

"Tapi siapa yang bisa memimpin mereka untuk melakukan ini? Dan untuk apa mereka melakukannya? Bagaimana juga mereka bisa lolos?" Tanya Bill Weasley.

"Siapa pemimpinnya kita belum tahu. tapi motifnya kita akan segera tahu. Pansy, sekarang saatnya kau menjawab dengan sejujurnya. Apa keterlibatan keluargamu dengan pelahap maut dulu?" Tanya Harry dengan datar.

"Ayahku bukan anggota pelahap maut, hanya saja dia yang menjadi salah satu pendana untuk pelahap maut." Jawab Pansy dengan pelan.

"Menurutmu, kenapa mereka mentargetkan keluargamu?"

"Entahlah. Tapi jika aku berpikir secara realistis, maka mereka ingin membalas dendam. Karena saat pada saat perang alasan jatuhnya mereka, selain musnahnya Voldemort, ayah dan keluarga yang bernasip sama seperti keluagaku berhenti mengirim uang." Jawab Pansy.

"Iya, itu benar. Papaku juga begitu" Ucap Astoria menambahkan.

Seketika Harry, Hermione dan Draco langsung berdiri dari kursi mereka.

"Sepertinya kita bertiga punya pemikiran yang sama." Ucap Harry menatap Hermione dan Draco yang mukanya telah menengang.

"Ada apa dengan kalian bertiga?" tanya Theo yang bingung.

"Astoria, sepertinya setelah ini keluargamu menjadi target selanjutnya" Ucap Draco pelan.

"APA?" Teriak Astoria.

Semuanya langsung mengerti apa maksud dari pemikiran Harry, Hermione dan Draco.

"Benar, jika ini adalah balas dendam keluarga Astoria pasti juga menjadi sasarannya." Ucap Percy Weasley.

Astoria langsung lemas mendengarnya.

"Entah kenapa aku merasa bahwa keluarga Malfoy menjadi salah satu sasarannya." Tambah Harry sambil menatap Draco.

"Aku akan membunuh mereka jika mereka melakukan itu." Ucap Draco dengan dingin.

"Baiklah, sekarang bagaimana cara kita membebaskan Kedua orang tua Pansy." Ucap Hermione mengingatkan. "Rasanya, kita tidak mengandalkan kementerian saat ini. Kita harus bergerak lebih dahulu."

"Dan itu harus dilakukan sebelum hari pernikahan Harry dan Ginny." Tambah Luna.

Mereka semua langsung ingat bahwa tinggal empat hari sebelum pernikahan Ginny dan Harry.

"Benar. Bagaimana kalau sekarang kita menyusun rencana saja. Supaya besok kita bisa memulainya." Usul Hermione

Dan semua setuju.

.

Falling In Love (Dramione Love Story)||CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang