Bab 19

4.1K 473 19
                                    

Seorang gadis terbaring di sebuah ruangan gelap, gadis berambut coklat bergelombang itu, adalah Hermione Granger, dia terbangun dengan keringat membasahi pelipisnya

Hermione terbangun dari mimpi buruknya. Dalam mimpinya,Hermione berada disebuah ruangan gelap dan dikerubuni banyak orang yang memakai jubah hitam dengan tudung yang menutupi wajah mereka. Lalu kemudian salah satu dari mereka melemparkan kutukan kematian padanya.

Tapi seketika Hermione sadar, dia tidak sedang di flatnya atau di Grimmauld place. Dia sekarang berada di sebuah ruangan gelap dan berdebu. Hermione terlihat benar-benar kebingungan sekarang. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengannya. Kemudian Hermione mencoba mengingat kejadian sebelum dia kehilangan kesadarannya.

Ingatannya mulai berputar di dalam kepalanya, Hermione ingat saat Harry dan yang lain datang ke Shell Cottage, kemudian mereka merencanakan untuk pergi memeriksa Malfoy Manor namun sebelum itu mereka berkumpul di Grimmauld place, tapi saat dia sampai di sana dia mendapat sebuah pesan bahwa ayah dan ibunya, terancam bahaya dan pesan itu menyuruhnya ke rumah orang tuanya.

Lalu dia dengan panik menuju rumah orang tuanya dan saat dia sampai di sana dia mendapati rumah orang tuanya yang gelap gulita seketika dia teringat bahwa kedua orang tuanya sedang ke Prancis untuk menjenguk bibinya disana. Namun ketika Hermione ingin kembai ke Grimmauld place, seseorang melempar sebuah mantra yang Hermione tahu itu pasti Stupefy dari arah belakang, karena dia yang tak sigap langsung kehilangan kesadarannya.

Hermione benar-benar kebingungan, dia mencari tongkatnya. Untungnya, tongkatnya masih ada di jubahnya.

Dia sempat berpikir apakah penculiknya itu lupa atau bodoh untuk tidak memeriksa apakah dia membawa tongkat atau tidak.

Hermione berpikir bahwa dia bisa langsung kabur dari ruangan gelap itu, namun saat dia akan merapalkan mantra, dia mendengar ada seseorang yang sedang membuka pintu ruangan gelap itu dari luar dengan berbagai macam mantra, dengan cepat Hermione menyembunyikan tongkatnya lagi agar tidak ketahuan.

"Wah, wah. Mudblood kecil kita, sudah bangun rupannya." Ucap seseorang ketika pintu ruangan itu terbuka. Pria itu–jika Hermione menilai dari suaranya-memakai jubah hitam panjang dengan tudung yang Hermione kenali sebagai seorang Pelahap maut. Pria itu lalu kemudian mengangkat tinggi-tinggi tongkat sihirnya yang unjungnya mengeluarkan cahaya.

Hermione pun bisa melihat dengan jelas pria yang berdiri dihadapannya.

"Siapa kau?" Tanya Hermione dengan dingin.

"Kau tidak mengenaliku, eh? Mudblood sampah." ucap Pria itu menghina. Kemudian pria itu membuka tudung jubahnya, Hermione langsung kaget melihat siapa yang ada dihadapanya. Lucius Malfoy. Pantas saja dia merasa agak familiar dengan suaranya.

"Terkejut melihatku masih hidup, Mudblood?" Ucap Lucius menyerigai hampir mirip dengan seringai Draco, tapi Lucius terlihat lebih menyeramkan.

Hermione hanya diam, namun dia menatap ke arah Lucius dengan tajam.

"Jangan melihatku seperti itu, jangan sampai aku mencongkel matamu dan mengirimnya pada teman-temanmu." Ucap Lucius sambil menunjuk kearah mata Hermione.

Mungkin ancaman Lucius bukan ancaman kosong, tapi itu tidak menciutkan nyali Hermione. Gadis itu sempat berpikir untuk menarik tongkatnya dan menyerang Lucius, tapi dia harus berpikir kedua kali karena dia tahu di luar sana berpuluh orang sedang menunggunya, dia akan mati tanpa tahu jalan keluar dari tempat itu.

Hermione masih menatap Lucius tajam.

"Ckck, keras kepala juga kau. Tapi sayangnya aku tidak bisa mencongkel matamu, karena jika itu terjadi maka teman-temanmu tidak akan memberikan apa yang kami mau. Jadi tenang saja, aku tidak akan membunuhmu sekarang tapi nanti saat teman-temanmu memberikan apa yang kami mau. Baiklah, mudblood bodoh, jaga nyawamu baik-baik sampai hari Rabu nanti karena hari itu mungkin akan menjadi hari terburuk untukmu. Jangan berusaha kabur, karena itu sangat mustahil." Ucap Lucius lalu berjalan keluar ruangan gelap itu dan mengunci kembali pintu itu dengan sihir, meninggalkan Hermione sendiri di ruangan gelap itu.

Falling In Love (Dramione Love Story)||CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang