^Chapter 2

667 71 21
                                    

Hani asik melihat belanjaan yang ada didalam kantung plastik.
Saat ia mendongak..

"Annyeong!"

"Ah, kkamchagiya!!!"

---

Hani pov

"Annyeong"

"Ah, kkamchagiya!!!"

Aku memekik keras karna terkejut.
Aku mengelus dada ku...untung saja aku tidak punya penyakit jantung, kalau tidak mungkin sekarang aku sedang berada di ambulance.

Heol, Sebentar. sepertinya ada yang aneh. Saat aku mendongakkan kepala ku...

Mata ku membulat, saat tahu siapa orang yang telah mengagetkan ku.

"K-kau???" kataku terbata-bata

"Hm, sdh kuduga kau bisa melihat ku"

Oh, hani apa yang harus kau lakukan sekarang...hantu namja itu sedang berada didepanmu. Mati saja kau.
"A-apa yang kau inginkan?" tanyaku gugup.

"Emm,,, apa yaaa??" ia seperti sedang berfikir...

"Ingin tinggal disini"

Heol, apa-apaan dia ini? Seenak jidatnya dia ingin tinggal dirumah ku.
"Hey, siapa kau? Seenaknya bilang ingin tinggal disini" baiklah, sekarang aku marah.

"Bukankah, kau tadi menanyakan apa mauku?"

"Iya"

"Nah, itu permintaan ku"

Oke, sepertinya aku mimpi... Tidak mungkin dia ini hantu. Ayolah, masa iya ada hantu seperti ini.

"Baik, kuanggap sikap diam mu itu sebagai, iya"

"Mwo?"

Aku tidak terima ini, masa iya aku tinggal sama hantu.

"Andwae, kau tidak akan tinggal disini"

Kalian tau? Aku sedikit istimewa dibanding para indigo lainnya. Contohnya, aku bisa menyentuh mereka layaknya mereka itu manusia.

"Seharusnya kau itu kembali ke dunia mu....kau itu sudah tidak ada didunia ini lagi! Sebaiknya kau tenang disana dan biarkan aku juga tenang!"

Aku benar benar meledak sekarang. Aku memarahinya habis-habisan, aku sungguh tidak bisa mencerna apa yang kukatakan barusan.
Tapi, aku melihat mimik mukanya berubah begitu saja saat aku mulai memarahinya.

Wajahnya kini benar benar sendu dan depresi... Waw, daebak! Hantu bisa depresi rupanya.

Dia menundukkan wajahnya.

Hening beberapa saat, aku tidak berani membuka obrolan.

Sampai aku mendengar suara isakan kecil dari... Namja hantu ini.

Bagus, sekarang aku merasa bersalah.

Kuberanikan diriku untuk melangkah lebih dekat. Sebenarnya aku sangat takut.

Tanganku tergerak mencapai pundaknya.

"Mianhae... A-aku benar benar k-kehabisan akal tadi"

"Kalau aku tau aku harus pergi kemana dan dimana jasad ku, aku tidak akan memintamu untuk mengijinkan ku untuk tinggal bersamamu" ujarnya disela-sela tangisannya.

Kurasa namja ini sedang lupa ingatan. Hantu yang malang.

Dan ini sangat jarang dengan hantu lainnya. Biasanya hantu yang lain berwajah yang ugh, sungguh buruk. Dan rata-rata tujuan mereka adalah balas dendam. Kurasa dia ini tidak ada tujuan jahat sama sekali. Tujuannya hanya satu ingin ingat apa yang terjadi padanya? Dimana jasadnya? Dan pergi dengan tenang. Oke, aku akan membantunya memulih kan ingatannya.

I Like Ghost[complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang