^Chapter 10

388 49 64
                                    

"Huufffttt..." hani merebahkan dirinya kekasur.
Sekarang dia bingung apa yang harus dilakukannya.

"Han?". Hani sedikit tersentak lalu ia membalasnya dengan deheman.
"Kau tidak ada kegiatan hari ini?" tanya taehyung.
Hani terdiam, demi apapun ia harus mendapatkan alasan agar ia tidak selalu bersama dengan taehyung.

"E-... Aku akan pergi bersama jia" ujar hani cepat.
"Oh, a-aku pergi dulu". Pamit taehyung.
"Kemana?!" tanya hani cepat dan sedikit berteriak.
Kali ini taehyung yang terlonjak kaget.

Sekarang hani merutuki mulutnya yang tidak bisa dikontrol.
"M-maksudku, kau ingin pergi kemana?" ulang hani lebih pelan.

"Entahlah, aku ingin jalan-jalan saja" ujar taehyung dan segera menghilang.
Hani mengubah posisinya menjadi duduk.

Ia kembali teringat kata-kata eunha.
"Aku memberikan kalian waktu beberapa hari hanya untuk kalian berdua, setelah itu kita harus membawa taehyung keDaegu. Kumohon manfaatkan sebaik mungkin".

Tapi, hani bahkan tidak sanggup melihat wajah taehyung barang sedetik pun. Itu hanya akan membuat hatinya sakit dan terasa sesak didadanya. Bagaimana dia bisa bersama taehyung untuk menghabiskan waktu berdua saja?

Hani mengacak rambutnya kasar.
Ia mengambil kembali ponselnya yang berada dimeja riasnya.
Hani menelpon seseorang.

"Yeoboseyo?"

"Jia? Apa kau sedang sibuk?" tanya hani ragu.

"Tidak"

"Apa kau mau main kerumah ku?"

"Ide bagus! Baiklah aku akan kesana, jangan lupa kirimkan alamatnya!" jia berseru ria dan mematikan sambungannya.

"Sungguh sifatnya seperti anak kecil" hani terkekeh.

Dan dihari libur yang cerah ini, penuh dengan canda tawa hani dan jia. Hari libur ini hanya hani habiskan bersama dengan jia, melupakan taehyung yang entah sedang merantau kemana.

~~~

Hani sudah bersiap-siap dengan seragam sekolahnya. Sebenarnya dia sedikit tidak enak dengan mendiamkan taehyung seperti ini.

Hani memberanikan dirinya. "T-tae, aku berangkat dulu" pamit hani sedikit gugup.
"Ne" jawab taehyung singkat.

Akhir-akhir ini taehyung tidak pernah mengikuti kemanapun hani pergi, karna ia merasa hani risih dengannya yang selalu mengikuti hani kemanapun hani pergi.

'Dia tidak ikut? Tumben sekali' batin hani bertanya.

Hani segera melupakan monolognya tadi dan segera melenggang pergi.

~~~

Kring... Kring...

"Huft... Akhirnya, han kau akan pergi kekantin?" tanya jia.
"Emm... Baiklah, kita temui jimin dulu dan ajak dia kekantin bersama" ujar hani sambil bangkit dari duduknya. Jia hanya mengangguk paham sambil mengikuti hani dari belakang.

Saat keluar dari kelasnya ia melihat jimin yang berjalan mengarah kekantin.
Tapi, saat hani dan jia ingin menghampiri jimin. Tiba-tiba jimin memutar arah dan langsung merangkul teman sekelasnya.

Hani menghentikan langkahnya otomatis jia juga menghentikan langkahnya.
"Ada apa?" jia mengerenyit heran.
"Apa.... Jimin menghindariku? Tapi apa salahku?" tanya hani pelan sambil menatap sendu kearah jia.
Jia hanya terdiam sambil menatap jimin yang tumbennya akrab dengan teman namja. Biasanya jimin selalu ada disekitar hani saja, tapi sekarang jimin malah dengan akrabnya berinteraksi dengan teman namja-nya itu.

I Like Ghost[complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang