^Chapter 7

394 57 169
                                    

Setelah menemani hani, eunha kembali kerumahnya.

Eunha melepas sepatunya dan menaruhnya dirak sepatu.
"Aku pulang" ujar eunha pelan.

"Fyuuhh,,, ku kira kau tak akan pulang chagi". Eunha tersenyum ia menghampiri namja yang sangat dicintainya itu.

"Jungkook"
Eunha langsung merengkuh badan tegap jungkook. Jungkook tau eunha sedang bimbang sekarang.

"Tenanglah, kita akan bicarakan nanti." ujar jungkook.
Eunha melepaskan pelukan mereka perlahan.
"Mian, aku sampai lupa padamu. Ayo aku masakkan sesuatu". Eunha berjalan kearah dapur dan disusul oleh jungkook.

Sesampainya didapur eunha langsung sibuk dengan peralatan memasak.

Jungkook memandangi eunha dari belakang, memang posisinya eunha sedang membelakangi jungkook.

Eunha yang sibuk memasak langsung terkejut karna sepasang tangan kekar melingkari pinggangnya.
Saat eunha melihat kesamping, jungkook tengah meletakkan dagunya di bahu kecil milik eunha.

"Kook-ah, aku sedang memasak" ujar eunha, ia tau jungkook sangat lah manja. Tapi, eunha tetap melanjutkan kegiatannya.

"Apa kau akan meninggalkan ku?" tanya jungkook pelan.
Eunha terdiam, setelah itu tangannya tergerak untuk mematikan kompor.

"Wae?" tanya eunha balik. Ia tau benar apa maksud jungkook menanyakan itu.
"Jangan tinggalkan aku" lirih jungkook.
Eunha dengan sigap berbalik.
"Apa kau bodoh? Aku sudah menjadi milikmu seutuhnya, kau sudah mengikat hubungan kita dengan janji suci... Kenapa kau berpikiran seperti itu?..." mata eunha mulai berkaca-kaca, matanya memerah karna menahan tangis. Eunha segera memeluk jungkook lagi. Sangat erat.
Jungkook tak kalah erat membalas pelukan eunha.

"Aku milikmu jungkook"lirih eunha dengan sesegukan, karna ia tidak dapat lagi menahan air matanya.

"Maafkan aku tidak percaya denganmu, aku hanya takut kehilanganmu... Aku takut". Jungkook mencium pundak eunha berkali-kali.

"Saat kau menelfon ku waktu itu dan kau mengatakan kau menemukannya, disitulah aku takut jika kau akan meninggalkan ku..." jelas jungkook.

"Itu tidak akan terjadi, aku mencintaimu kook-ah... Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, takdir cinta ku diubah Tuhan. Sekarang takdirku adalah kau, jangan pernah berfikiran aku akan meninggalkanmu. Kumohon jangan lagi" pinta eunha dengan nada sedih.

"Aku berjanji". Ujar jungkook.

~~~

Hani terbangun dari tidurnya, nafasnya terengah-engah.keringatnya mengalir deras membasahi wajahnya. Bisa dipastikan dia baru saja mengalami mimpi buruk.

Ia menoleh kearah sofa, ia bernafas lega masih bisa melihat taehyung.
"Astaga, apa maksud dari mimpiku tadi?" tanya hani pada dirinya sendiri. Kemudian ia melirik jam dinding, sudah jam enam pagi rupanya.

Ia tidak melihat matahari yang sudah menyapa kota seoul dengan pancaran sinarnya.
Mungkin karna mimpi buruknya , ia sampai tidak sadar.

Ia segera melesat menuju kamar mandi bersiap-siap kesekolah.

~~~

Hani sudah siap dengan seragam sekolahnya.

"Kau sudah mau berangkat?". Hani tersentak kaget.
"Eoh? Ne, aku akan berangkat". Ujar hani, suasananya kurang nyaman untuk hani. Mungkin dia masih belum percaya dengan apa yang terjadi.

"Aku akan tinggal dirumah saja". Ujar taehyung.
"Ne, arraseo. Aku berangkat dulu, jaga dirimu". Taehyung menganggukan kepalanya paham.

Saat hani keluar dari rumahnya ia bisa melihat jimin dan jia yang menunggunya.

I Like Ghost[complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang