Epilog

2.1K 79 4
                                    

"Delvin, jangan lari-lari dong sayang. Nanti jatuh" ucap Dara yang duduk di ayunan

Delvin yang diperingati seperti itu hanya menyengir kecil. "Ndak apa ma. Kata papa lari itu sehat"

Sedangkan Dara hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anaknya yang sangat aktif. Apalagi di usianya yang sudah mencapai 4 tahun.

"Delvin lari-lari terus ya sayang?" ucap Arka

"Iya tuh anak kamu aktif banget. Persis kayak kamu deh kayaknya. Annoying" ucap Dara

"Kok bisa kayak aku sih? Wajar dong sayang namanya juga anak laki-laki pasti gak bisa diem. Ada aja tingkahnya" balas Arka

"Delvin udah makan belum?" tanya Arka

"Ini aku udah siapin makanannya tapi dia nya gak mau aku suapin" balas Dara

"Ya udah sini makanannya biar aku yang suapin dia" ucap Arka kemudian melangkah ke Delvin yang sedang bermain bola

"Jagoan papa, makan dulu yuk" ucap Arka

"Ndak mau. Delpin ndak mau makan" ucap Delvin sambil menutup bibirnya dengan tangan mungilnya

"Loh kenapa sayang? Delvin harus makan dong supaya nggak sakit" ucap Arka

"Nanti kalo Delvin makannya banyak, papa beliin mainan yang banyak deh" lanjut Arka

"Benelan pa? Janji ya?" ucap Delvin

"Iya papa janji. Sekarang makan dulu. Buka mulutnya. Akkk" ucap Arka sambil mengarahkan sendok yang berisi nasi tim dan ayam yang sudah dipotong-potong

"Makan yang banyak ya sayang supaya Delvin jadi anak yang pinter" ucap Arka sambil menyuapkan sesendok nasi tim ke mulut Delvin

Dara yang melihat kebersamaan Arka dan Delvin tersenyum bahagia. Ia merasa beruntung mempunyai Delvin dan Arka.

***

"Sayang, kamu baru pulang? Kok malem banget pulangnya?" tanya Dara ketika melihat Arka memasuki rumah

"Bawel banget sih kamu. Aku habis meeting" ucap Arka dengan nada yang datar

Dara yang mendengar jawaban Arka hanya berusaha untuk tersenyum saja. "Ya udah deh aku siapin makan malam buat kamu dulu ya?" tawar Dara

"Nggak usah. Aku udah makan sama client tadi di restoran depan kantor" balas Arka dengan nada yang sama, dingin lalu masuk ke kamar.

Hari ini Arka tak seperti biasanya. Biasanya jika ia pulang dari kantor, ia langsung mengecup kening Dara dan bersikap romantis pada Dara. Tetapi malam ini Arka berbeda. Bahkan tadi pagi pun, ia berangkat dengan terburu-buru sampai tidak memakan sarapannya.

Dara berpikir bahwa Arka sedang sibuk di kantornya maka dari itu Arka bersikap dingin kepadanya.

Dara ikut menyusul Arka masuk ke kamarnya, ia melihat Arka sudah terlelap di atas tempat tidur dengan setelan pakaian kantornya. Setelah itu, Dara langsung mengganti pakaian kantor Arka dengan piyama yang biasa Arka pakai.

Setelah mengganti pakaian kantor Arka dengan piyama, ia membawa pakaian kantor Arka ke keranjang cucian kotor.

Pada saat ingin meletakkan kemeja Arka di keranjang cucian kotor, ia mencium parfum wanita yang melekat di kemeja Arka.

Tangan Dara bergetar saat memegang kemeja kotor Arka. Seketika air matanya luruh begitu saja. Ia tidak menyangka laki-laki yang sangat ia cintai telah mengkhianati dirinya.

Setelah lelah menangis, Dara mengusap air matanya kasar dan mengembalikan kemeja itu ke keranjang cucian kotor lalu kembali masuk ke kamar.

Ia menaiki tempat tidurnya dan membaringkan tubuhnya di atasnya. Ia berdoa semoga kecurigaannya pada Arka tidak benar-benar terjadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cold Girl and Annoying Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang