Begin (another story)

3.9K 655 42
                                    

"Jungkookie coba ke sini sayang," titah sang ibu kepada anaknya yang tengah bermainan ayunan dengan anjing peliharaan kesayangan mereka.

Jungkook yang kala itu masih berumur 12 tahun, dengah patuh menghampiri ibunya yang sedang duduk di kursi halaman belakang mansion mereka.

Nama ibunya adalah Luhan. Ibu dan anak itu memang memiliki hubungan paling erat dan ikatan paling kuat.

Jungkook dengan senyum polosnya kini sudah duduk di samping ibunya. Sementara anjingnya yang bernama Jack, turut berdiri di dekat majikannya.

Luhan tersenyum dengan cantiknya, senyum yang diturunkan pada putra semata wayangnya itu. Sebelah tangannya teralih mengusap surai kehitaman Jungkook dengan lembut membuat sang anak selalu merasa nyaman.

"Jungkookie kalau sudah besar harus mandiri ya? Jangan manja lagi, terutama jangan sering merepotkan appa," titah Luhan dengan nada lembutnya.

Jungkook yang memang pada dasarnya anak yang cerdas. Ia pun langsung paham dengan nasihat ibunya, maka ia mengangguk dengan paham.

"Dan juga Jungkookie harus bisa hidup mandiri ne? Jangan merepotkan orang lain, Jungkookie harus berani menghadapi dan menyelesaikan masalah sendiri. Jangan bergantung pada orang lain ya sayang?"

Lagi, Jungkook mengangguk paham.

Meski ia sama sekali tidak tahu, bahwa ibunya berkata demikian karena sebuah pertanda yang muncul secara tiba-tiba.

....

Kejadian itu terjadi begitu cepat dan tidak pernah ada yang memikirkannya sebelumnya. Sore itu Jungkook baru saja pulang dari sekolah yang dijemput oleh supir pribadi.

Begitu bocah SMP itu memasuki kediaman keluarganya, Jungkook tidak mendapati para maid yang biasanya menyambutnya dengan senyum dan macam-macam pertanyaan seputar harinya.

Tapi yang ada hanya wajah lesu dan seolah tengah berduka. Jungkook tidak tahu apa yang sedang terjadi, lantas ia bertanya.

"Ajhumma, ada apa?" tanya Jungkook pada Bibi Jang yang merupakan maid yang paling dekat dengannya sedari kecil.

Air mata tidak bisa terbendung lagi di kedua mata tua itu, Bibi Jang memeluk Jungkook dengan erat. Mengusap pelan punggung bocah SMP itu.

"Orang tua Tuan Muda mengalami kecelakaan. Mereka berdua saat ini sedang berada di rumah sakit dalam keadaan kritis."

Saat itu juga Jungkook seolah merasa menginjak lantai yang rapuh. Membuatnya jatuh ke dalam jurang yang dalam, wajahnya terbelalak terkejut dan air mata mulai turun dengan deras dari kedua matanya.

....

Sebuah ruangan steril di depannya saat ini tampak begitu hening dan sepi. Tapi di dalamanya terdapat dua orang yang paling ia sayangi, kedua orang tuanya yang paling ia sayangi dan cintai.

Terbaring lemah tak berdaya dengan banyak selang medis yang terpasang pada tubuh mereka. Perban beberapa melilit bagian tubuh mereka, tak banyak yang Jungkook dapat lakukan selain terpaku menatap keduanya yang tak sadarkan diri.

Matanya kembali menangis, hatinya seolah tenggelam dalam rasa sedih yang terus menerus datang. Jungkook hanya bisa menatap mereka tanpa bisa melakukan apa-apa.

....

Empat bulan kemudian setelah koma, ayahnya lah yang pertama bangun. Jungkook menangis haru mengetahuinya, ia langsung memeluk sayang ayah dengan erat seolah berharap ayahnya tak akan pernah pergi lagi darinya.

Ungezähment✔ [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang