empat

154 17 3
                                    

SILVI ON MULMED
______________________________

Vote before read and coment after read
______________________________

"I love you too" -Nata
______________________________

    Silvi masih setia duduk termenung di rooftop. Entah apa yang dipikirkannya kali ini. Buliran bening masih mengalir dikedua pipi mulusnya.

"Ngapain gue nangisin cowo brengsek kaya dia. Ga guna banget" Silvi mengapus air matanya yang sedari tadi menetes dipipinya.

"Kayaknya gue udah lama banget disini, mending gue balik kekelas.aja" ucap Silvi

Silvipun beranjak dari duduknya dan berlari menuruni tangga. Silvi berjalan menyusuri koridor yang sudah sepi.

"Kok sepi sih apa udah pada pulang? Ah peduli amat. *Amat aja ga peduli *eh" ucap Silvi membatin

Dan sesampainya di kelas ternyata dugaan Silvi benar semua sudah pada pulang termasuk juga Dinda dia pulang begitu saja tanpa menunggu Silvi. Silvi masuk ke kelas dan mengambil tasnya kemudian mengirim pesan pada sahabatnya.

- Din lo kok ga bilang gue kalo udah pulang? Send

Drrt drrt drrt

ponsel Silvi bergetar tanda apa pesan masuk

-Sorry banget Vi tadi si Derren maksa gue buat pulang bareng sama dia padahal gue mau nungguin lo

Silvi tak membalas pesan dari Dinda. Terpaksa Silvi pulang sendiri kali ini. Tadi pagi Silvi berangkat diantar oleh Aldi, abangnya jadi sekarang dia pulang naik taksi. Silvi bisa saja meminta Aldi untuk menjemputnya tapi Silvi tau bagaimana sibuknya Aldi yamg sekarang sedang memasuki semester akhir jadi lebih baik Silvi pulang sendiri.

^^^

Sudah cukup lama Silvi duduk sendiri di halte depan sekolahnya menunggu taksi tapi belum ada satupun yamg lewat. Silvi menyipitkan matanya ketika melihat ada pengendara motor yang berjalan mendekatinya. Silvi mendongakkan kepalanya saat pengemdara tersebut sudah ada didepannya dan melepas helmnya. Silvi terkejut saat tau siapa orangnya.

"Lo kok belum pulang? Ga baik lho cewe sendirian disini bahaya" ucapnya

"Peduli apa lo sama gue?" Ucap Silvi sinis

"Gue peduli karena bisa saja lo ntar diculik dan dibawa kabur entah kemana sama penculiknya bahkan dijual sama orang asing" ucap orang itu menakut-nakuti Silvi.

"Eh cowo sengak gak usah nakut-nakutin gue kaya gitu. Gue bukan anak kecil"

"Gue gak bermaksud nakut-nakutin lo dan gue bukan cowo sengak nama gue Nata" Ya. Orang yang sedari tadi adalah Nata, cowo yang selalu mengusik hidup Silvi.

"Whatever. Gue gak peduli siapa nama lo mending lo pergi aja deh sana" ucap Silvi berusaha mengusir Nata.

"Gue anterin lo pulang kerumah sekarang naik cepetan!" Perintah Nata

"Dih sok banget mau nganterin gue. Gue gak perlu lo anter gue bisa pulang semdiri" elak Silvi

"Naik cepetan atau lo gue cium disini sekarang juga" ancam Nata

Luka (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang