satu

323 26 0
                                    

  Alarm sudah berbunyi beberapa kali dan matahari pun sudah mulai bersinar namun Silvi masih terlelap diatas ranjang king size nya dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

Ceklek

Pintu terbuka dan tampaklah seorang lelaki muda yang tak lain adalah Aldi, kakak dari gadis yang sedang tertidur.

"Silvi bangun nanti kamu telat ke sekolah" Aldi marah dan menarik selimut yang menutupi tubuh Silvi.

"Lima menit lagi bang" sahut Silvi tanpa membuka matanya.

"Udah hampir jam 7 cepat mandi" Aldi menarik tangan sang adik agar bangun dari ranjang.

"Iya abang Silvi mandi" Silvi pun beranjak dari ranjang dan masuk ke kamar mandi dengan sempoyongan.

^^^

Setelah 15 menit Silvi selesai mandi dan memakai seragam. Silvi keluar kamar.
Tap tap tap. Silvi berlari menuruni tangga.

"Bang Aldi Silvi berangkat dulu assalamualaikum" Setelah menyalimi abangnya Silvi langsung berlari keluar rumah.

"Waalaikumsalam gak sarapan dulu Vi" ucap Aldi

"Nanti aja bang disekolah" teriak Silvi dari luar rumah.

Setelah sampai garasi Silvi langsung masuk mobil sport birunya dan mulai meningalkan halaman rumahnya. Silvi mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Banyak pengguna jalan yang memarahinya karena Silvi berkendara dengan ugal-ugalan namun itu tak dipedulikan oleh Silvi.

Setelah 15 menit Silvi sudah sampai di sekolahnya dan langsung memasuki parkiran. Setelah memarkirkan mobilnya Silvi langsung bergegas menuju kelasnya. Namun langkahnya terhenti ketika ada yang memanggil namanya.

"Silvi Aghis Siregar" mendengar namanya dipanggil Silvi pun membalikkan badannya.

"Eh Bu Lina" Silvi tersenyum kearah Bu Lina namun dibalas dengan tatapan tajam dari Bu Lina. Bu Lina adalah guru BK yang paling sering menghukum murid yang datang terlambat.

"Kamu ini sudah berapa kali saya bilang kalo berangkat sekolah itu jangan sampai telat" Bu Lina berjalan mendekati Silvi.

"Maaf bu tadi malem saya abis nonton film sampai larut jadi kesiangan deh" balas Silvi dengan watadosnya.

"Selalu saja sama alasan kamu ini. Sekarang kamu saya hukum lari keliling lapangan 5 kali!" suara Bu Lina terdengar sangar di koridor yang sepi karena memang  pelajaran sedang berlangsung.

"Siap bu" ucap Silvi sambil hormat dan langsung berlari ke lapangan.

^^^

Setelah 5 kali keliling lapangan Silvi pun duduk di pinggir lapangan. Dengan nafas yang tidak teratur dan keringat yang bercucuran diwajahnya Silvi mulai memejamkan matanya untuk sekedar beristirahat. Sebenarnya hukuman ini sudah acap kali dilakukan oleh Silvi namun itu tidak pernah membuatnya jera sama sekali.

Setelah beristirhat sejenak Silvi pun beranjak pergi untuk menemui Bu Lina. Tidak lama Silvi menemui Bu Lina karena hanya untuk sekadar memberitahu bahwa dia telah menyelesaikan tugasnya.

"Bu, saya sudah menyelesaikan tugas saya. Saya boleh ke kelas sekarang kan?" tanya Silvi pada Bu Lina.

"Ya udah boleh sana, tapi mulai besok kamu harus berangkat lebih pagi" perintah Bu Lina pada Silvi.

"Insyaalloh bu kalo saya ga lupa" Balas Silvi sambil berlari menjauhi Bu Lina karena dia sudah tau kalo Bu Lina pasti akan marah.

"Heehh..ini anak susah banget dibilangin" Bu Lina hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Silvi.

Luka (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang