empatbelas

69 11 0
                                    

Sorry for typo(s)
______________________________

"Rendy kembali" -silvi
______________________________

   Silvi duduk termenung di balkon kamarnya dengan pandangan kosong kearah ayunan yang berada di belakang rumah.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat Silvi tersadar dari lamunannya.

"Silvi abang masuk ya?" Terdengar suara Aldi dari luar kamar.

"Masuk aja ngga dikunci kok"
Aldi membuka pintu dan menghampiri Silvi yang berada di balkon. Aldi berdiri disamping Silvi.

"Ada apa bang?"

"Abang cuma mau ngasih tau kalo si Azka besok mau balik ke Jerman"

"Loh? Katanya di Indo mau lama kok besok mau pulang aja?" Ucap Silvi terkejut.

"Ada urusan mendadak katanya"

"Ko bang Azka ngga bilang ke Silvi sih?"

"Tadi dikabarin dari pihak kampus pas kamu masih di sekolah"

"Sekarang bang Azka mana?"

"Azka lagi pamitan sama mama papanya sekalian pamit kerumah nenek juga"

"Tunggu bang Azka di ruang tamu aja yuk bang"

"Yuk"

^^^

Sudah hampir satu jam Silvi dan Aldi memunggu kepulangan Azka namun yang ditunggu tak kunjung datang.

"Assamualaikum" akhirnya yang ditunggu sudah datang. Azka masuk rumah dan mendapati ada Silvi dan Aldi diruang tamu

"Wangalaikumsalam" jawab Aldi dan Silvi serempak.

Silvi bersidekap dada. "Bang Azka masa mau pergi si"

Azka berjalan menghampiri Silvi. Azka memegang pundak Silvi. "Maafin abang ya Vi, abang ada urusan mendadak jadi abang harus balik cepet ke Jerman"

"Udah lah Vi biarin Azka pergi, toh nanti pas liburan juga pulang" ucap Aldi menenangkan Silvi.

"Tapi kan masih lama" ujar Silvi sambil menahan air matanya yang sebentar lagi akan keluar namun ternyata tak bisa ditahan akhirnya air mata pun turun melewati pipi mulus Silvi. Walaupun dia gadis bad tetap saja yang namanya perempuan pasti akan menangis ketika ada suatu hal yang membuat hatinya tersentuh.

"Abang janji deh secepatnya abang balik ke Indo lagi" ucap Azka sambil mengusap air mata Silvi.

"Bang Azka kan temen main Silvi kalo bang Aldi ngga ada di rumah"

"Sebentar lagi papi mami kamu kan pulang, jadi kamu ngga sendirian lagi"

"Sebentarnya juga ngga tau kapan"

"Silvi jangan manja gitu lah, Azka pergi juga buat cari ilmu kan" ujar Aldi dengan nada agak membentak. Silvi langsung diam ketika Aldi membentaknya dan langsung pergi begitu saja menuju kamarnya. Ya. Lain halnya di rumah, Silvi memang bersikap manja. Berbeda dengan di sekolah dia terlihat berbanding 180 derajat.

"Di jangan gitu juga kali dia kan adek lo" ujar Azka memperingati Aldi.

"Tapi kalo udah manja gitu susah buat ngingetinnya"

"Kasian juga tau"

Aldi menghela napasnya. "Besok lo terbang jam berapa?"

"Gue kehabisan tiket pagi jadi gue ambil yang siangan sekitar jam dua"

Luka (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang