lima

114 18 0
                                    

Budayakan vote before read and coment after read
______________________________

DERREN ON MULMED
______________________________

"Dunia ini sempit banget sih kenapa gue harus ketemu dua cowok sengak itu lagi" -Silvi
______________________________

"LO" ucap Silvi dan Nata serempak.

"Lo ngapain disini?" Tanya Silvi ketus

"Gue mau main futsal lah" jawab Nata

"Lho kalian udah pada kenal yah?" Tanya Azka bingung karena perdebatan Silvi dan Nata

"No! He is my enemy!" Ucap Silvi sambil menunjuk wajah Nata.

"Not enemy but best friend" balas Nata dengan tersenyum

"Sorry yah gue gak pernah mau punya temen kaya lo!" Ucap Silvi dengan nada marah dan berlalu meninggalkan Nata dan Azka.

"Lo ada masalah sama Silvi?" Tanya Azka

"Gak tau gue. Yaudah buruan main kuy kelamaan disini" ucap Nata sambil berjalan menuju lapangan futsal dan diikuti oleh Azka dibelakangnya.

"Aneh" gumam Azka

^^^

Dilain tempat Silvi sudah berada didalam cafe sambil menikmati pemandangan luar.

"Gue bingung kenapa bang Azka bisa bersahabat sama cowo tengil kaya dia" gumam Silvi.

"Bikin mules liat mukanya"

" " selama beberapa saat Silvi diam. Tanpa disadarinya ada seorang cowok datang dan duduk disamping Silvi. Silvi terkejut mendapati seseorang duduk tanpa permisi.

"Hai Vi kita ketemu lagi" ucapnya pada Silvi

"Lo ngikutin gue yah?" Tanya Silvi ketus

"Otak kita kan sejalan dan sepemikiran jadi gue bisa tau lah lo dimana"

"Jauh jauh deh sana" ucap Silvi sambil mendorongnya

"Vi plis kali ini kasih gue kesempatan" ucapnya memohon

"Tuan Devan yang terhormat gue udah bilang kan kalo gue gak suka sama lo. Harus gimana lagi sih biar lo tau?" Ucap Silvi pada Devan. Ya. Seseorang yang sedari tadi bicara dengan Silvi adalah Devan. Cowok sengak yang paling dibenci Silvi.

"Tapi Vi gue bener bener cinta sama lo"

"Alaahh..omongan cowok itu busuk manis doang didepan" ucap Silvi dengan nada keras sehingga banyak pengunjung lain yang melihat kearahnya.

"Vi gue mohon" ucap Derren sambil memegang tangan Silvi. Tapi ditepis kasar oleh Silvi.

"Gue udah bilang berapa kali kalo lo jangan ganggu gue lagi" ucap Silvi dan langsung beranjak meninggalkan Devan sendiri dicafe.

^^^

Setelah keluar dari cafe, Silvi lebih memilih pulang saja kerumah. Tak lupa Silvi mengirimkan pesan pada Azka.

-Bang gue pulang duluan yah gue rada rada pusing nih send

Setelah mengirimkan pesan Silvi langsung masuk taksi yang tadi distop-nya.

^^^

Setelah sampai depan rumah, Silvi keluar taksi setelah membayar dan segera masuk kerumahnya.

"Dunia ini sempit banget sih kenapa gue harus ketemu dua cowok sengak itu lagi" gumam Silvi saat berada dibalkon kamarnya.

"Gue benci banget sama cowok kaya mereka" ucapnya. Yah Silvi memang sangat benci dengan teman cowok. Derren pun sebenarnya tidak disukai Silvi, namun karena Derren dekat dengan Dinda sahabatnya, jadi Silvi bisa nerima Derren sebagai temannya juga.

Drrt drrt drrt ponsel Silvi bergetar dan tertera nama Dinda

Dinda's calling

"Hallo Din?"

"Emm..Vi lo sibuk ngga?"

"Nggak juga sih kenapa?"

"Temenin gue ke mall yuk"

"Ngapain?"

"Shopping baju buat acara sepupu gue"

"Oh..okeh gue ganti baju dulu"

"Sipp..Gue tunggu didepan rumah lo"

Pip

Sambungan terputus secara sepihak oleh Dinda. Silvi berjalan kearah lemari untuk mengambil bajunya kemudian masuk kekamar mandi.

^^^

10 menit Silvi berlalu kini Silvi sudah siap dengan menggunakan celana jeans, kaos putih putih bertuliskan bad dan sneakers putih tak lupa kacamata hias pun dipakainya .

Dinda sudah menunggu Silvi didepan rumah. Dinda memakai atasan tanktop hitam dipadukan cardigan berwarna cream dan bawahan celana jeans plus sepatu sneakers putih.

Silvi keluar rumah dan menghampiri mobil Dinda.

"Sorry Din lama" ucap Silvi dan langsung masuk mobil Dinda.

"No problem" balas Dinda

^^^

Kini Silvi dan Dinda sudah sampai di mall tempat mereka belanja. Mereka berpencar untuk memilih pakaian yang menarik hati mereka.

Setelah selesai memilih dan membayar belanjaan, mereka pun memilih untuk mampir sebentar ke cafe sekedar untuk mengisi perut mereka.

Drrt drrt drrrtt ponsel Silvi bergetar dan tertera nama Azka

Azka's calling

"Hallo bang"

"Vi lo beneran udah pulang kan?"

"Tadi sih udah tapi sekarang pergi lagi ke mall bareng Dinda"

"Lo pulang jam berapa?"

"Ini bentar lagi pulang mau makan dulu"

"Gue tunggu dirumah yah..bye"

Pip

Sambungan diputus sepihak oleh Azka.

Bersambung




______________________________

Sorry update nya malem. Ceritanya short yah? Absurd juga :v Maap deh imajinasinya mentok :v

Satu minggu ini gue sibuk buat nyiapin acara perpisahan jadi bakal telat update. Maklum author udah kelas 9.

Kalo kurang puas besok gue next lagi deh. Tapi gak janji :v

______________________________

Follow ig : _dimaro
Add line : dinda.mranh





Love,
D

Luka (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang