tigabelas

88 14 5
                                    


Sorry for typo(s)
______________________________

"Ngga mau udah kaya gini aja gue udah nyaman" -nata
______________________________

"Silvi?" Kembali terdengar suara dari mulutnya. Ia memegang tangan Silvi namun ditepis kasar oleh Silvi.

"Silvi aku mohon kamu dengerin penjelasan aku kali ini saja" ucapnya memohon dengan mengunakan kosa kata aku-kamu.

"Udah deh Rend lo ngga usah usik hidup gue lagi gue udah nyaman tanpa lo" Ya. Orang yang sedang berbicara dengan Silvi adalah Rendy, mantan pacarnya. Nata yang mendengar ada yang berteriak pun melihat kesekiling. Dan ia melihat Silvi sedang beradu mulut dengan seorang cowok yang tak dikenalnya.

"Kaka cantik kenapa teriak kak?" Ucap Raka sambil melihat kearah Silvi. Dan benar sepertinya Silvi sedang memarahi seseorang.

"Raka main sendiri aja ya kaka mau pergi dulu"

"Okeh kak" Nata berjalan agak cepat kearah Silvi.

"Vi aku mohon kasih kesempatan buat ngejelasin semuanya"

"Ngga ada yanv perlu dijelasin lagi semuanya udah jelas!"

"Ada apa apaan nih ribut ditempat umum" ucap Nata tiba-tiba.

"Eh lo siapa ikut campur urusan gue sama Silvi?" Rendy mendorong tubuh Nata kebelakang.

"Santai bro urusan Silvi urusan gue juga" ucap.Nata menantang.

"Gue bilang ngga usah ikut campur ngeyel banget sih" Rendy kembali mendorong tubuh Nata.

Nata membalas mendorong tubuh Rendy. "Wih ngajak ribut nih. Lo kalo mau ngajak ribut jangan disini banyak anak kecil tau ngga"

"Bilang aja takut ngga usah basa basi lo"

Bugh. Satu tinjuan mendarat mulus dipipi Nata. Pipi Nata menjadi biru dan mengeluarkan darah. Nata tak tinggal diam ia pun membalas dengan tinjuan yamgn tak kalah kerasnya. Satu tinjuan juga mendarat dipipi Rendy. Dan dari situlah meraka beradu jotos.

Silvi menangis melihat perkelahian mereka.

"Udah kalian ngga usah ribut! Rendy lo kenapa jadi kasar gini sih" ucap Silvi mencoba menegahi mereka. Namun usahanya gagal karena Silvi terdorong oleh badan Nata cukup keras membuatnya jatuh tersungkur ketanah.

"Aww.." pekik Silvi.

Nata dan Rendy menoleh kearah Silvi dan berusaha membantunya.

"Vi lo ngga papa kan?" Ucap Rendy sambil memegang lengam Silvi namun ditepis secara kasar oelh Silvi.

"Ini gara-gara lo tau nggak?!" Ucap Rendy menuduh Nata.

"Lo juga yang ngajak gue ribut"

"Kalian ngga usah berantem kayak anak kecil deh!"

Silvi mencoba berdiri dengan dibantu Nata.

"Nat pergi yuk"

"Tapi Vi-"

Nata memotong ucapan Rendy. "Silvi ngga mau ngomong sama lo"

Rendy mengepalkan tangannya kuat mencoba menahan emosinya yang sydah diubun-ubun.

Silvi dan Nata berjalan menjauh dari Rendy. Silvi benar benar muak melihat Rendy lagi.

^^^

"Lo jangan nangis terus dong, jangan pikirin orang itu" ucap Nata mencoba menenangkan Silvi yang terus menangis.

"Gue bener-bener ngga nyangka dia balik lagi Nat" ucap Silvi dengan mata yang berkaca-kaca.

"Tadi itu Rendy mantan lo kan?" Nata mencoba berucap agak lembut agar Silvi tidak marah karena telah mengingatkannya dengan sang mantan.

Luka (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang