duapuluh

75 11 0
                                    

Sorry for typo(s)

_________________________

"Kasih gue waktu Nat" -silvi
_________________________

    Sesuai dengan yang direncanakan, Silvi, Dinda, Derren, dan Nata berkumpul di rumah Silvi. Mereka berbincang dengan kedua orang tua Silvi.

"Derren gimana nih? Masih jomblo atau udah ada someone?" Goda papi Silvi.

"Nunggu doi peka aja om" sahut Derren sambil mengedipkan sebelah matanya pada Dinda. Dinda hanya memutar bola matanya malas.

"Oiya om lupa, ini yang baru namanya siapa ya?" Tanya papi Silvi sambil menepuk pundak Nata.

"Saya Nata om" ucap Nata seraya menjabat tangan Derry.

"Pacarnya Silvi ya Nat?" Tuduh Derry, membuat Silvi memelototkan matanya. Nata hanya tersenyum simpul menanggapi pertanyaan Derry.

"Papi apaan si main asal nuduh aja!" Ujar Silvi yang tak terima dengan perkataan papinya.

"Papi becanda sayang"

"Ini minum sama camilannya" mami Silvi datang sambil membawa nampan berisi minuman dan camilan.

"Aduh tante ngga usah repot-repot, kita disini cuma mau main aja kok" ujar Derren sebagai pencitraan.

"Derren mah suka belagak gitu, biasanya tanpa ditawarin juga suka ngambil seenaknya sendiri" sahut Dinda.

"Yee sirik aja lo" balas Derren.

Perdebatan mereka membuat suasana menjadi ramai. Canda tawa bergema diseluruh ruangan.

"Om sama tante mau pergi keluar dulu, kalian jaga rumah ya"

"Siap " sahut semuanya.

"Jagain anak saya ya nak Nata" ucap Derry seraya mengedipkan matanya pada Silvi membuat Silvi cemberut. Derry menghampiri putrinya dan mengacak gemas rambutnya. 

"Tenang nanti papi beliin es krim yang banyak" ucap Derry

Mendengar kata  es krim membuat mata Silvi berbinar.

"Janji loh pi!"

"Iya janji"

"Yaudah papi pergi dulu, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

^^^

"Eh gue bete, kita pergi kemana gitu" ucap Derren lesu

"Ah males mending disini aja" sahut Nata.

"Iya tuh bener" sahut Dinda

"Vi ajakin gue keliling rumah dong" ucap Nata

"Ogah" sergah Silvi

"Ah gitu banget ama gue"

"Benertuh, ajakin Nata keliling kek sana!" Ucap Derren sembari mendorong tubuh Silvi dan Nata menjauh.

"Yee bilang aja mau berduaan ama Dinda" ucap Silvi sambil beranjak pergi diikuti Nata di belakangnya.

"Nah itu paham" ucap Derren sambil mendekati Dinda. Dan sekarang hanya ada Derren dan Dinda saja didalam.

"Din?" Panggil Derren

"Yaa"

"Mau nggak-"

"Engga"

"Ah elah gue belum selesai ngomong juga"

"Iya deh maap becanda tadi"

"Mau ngga lo jadi matahari dan gue jadi bulan?"

"Kenapa harus matahari?"

"Soalnya bulan selalu butuh cahaya matahari untuk bersinar"

"Ini maksud dari perkataan lo apa sih?"

"Gue pengin lo jadi pacar gue" Derren mengeluarkan kotak kecil yang sedari tadi berada di saku celananya.

"Derren-" tanpa melanjutkan perkataannya lagi, Dinda langsung memeluk erat tubuh Derren.

"Iya gue mau, gue mau jadi pacar lo" mendengar jawaban dari Dinda, Derren semakin memperat pelukannya.

^^^

Di lain tempat, dua remaja lawan jenis sedang berbincang sembari duduk di gazebo dan melihat kolam ikan di belakang rumah.

"Silvi?"

Mendengar namanya dipanggil Silvi menolehkan kepalanya.

"Hm"

"Lo udah siap buat buka hati?"

"Maksudnya?" Ucap Silvi mencoba memahami ucapan Nata. Perlahan Nata mendekatkan wajah kearahnya lalu berbisik ditelinganya,
"Be my girl friend?" Pinta Nata sambil menyelipkan anak rambut yang menghalangi telinga Silvi lalu meniupnya pelan membuat Silvi merinding.

"Kasih gue waktu Nat"

"Waktu apa?"

"Waktu buat selalu ada disamping lo, yes I will," Silvi mengangguk dan membiarkan Nata memeluknya erat.

"I love you, Silvi." Nata berbisik lalu mencium pipinya. Membuat Silvi serasa ingin tersenyum kepada siapa saja yang melihatnya. Untuk membuktikan bahwa dia bahagia saat ini.

^^^

Tbc.

Hollaa gue come back, masih ada yg nungguin cerita ini?
Tidak? Yasudahlah😑

Tinggal satu part lagi buat epilog.

Oke see you babay. ❤
_________________________
Follow ig :_dimaro
Add line : dinda.mranh

Luka (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang