5

6.7K 604 192
                                    


Seseorang yang memanggil Jiwa juga sedikit dibuat kaget, saat tak sengaja menoleh kearah Suci.
Sama seperti Suci juga yang merasa begitu.

"Tante..Winta" lalu sebut Suci.

Dengan tersenyum ramah seperti pembawaannya.

"Suci, disini juga?" tanya Winta.

Ya memang keduanya saling mengenal, dan meski tak dekat tapi pernah beberapa kali bertemu.

Jiwa yang kini tau keduanya saling mengenal seolah tak peduli. Jiwa tetap terlihat acuh bahkan pada Winta sekalipun.

"Motor Suci mogok tante, ini baru selesai diperbaiki, tante kenal kak Jiwa?" Ucap Suci bertanya.

Membuat Winta seolah menjadi gelagapan, saat Suci bertanya perihal dirinya kenal Jiwa.

"Ahh..iya..tante kenal Jiwa udah lama kok" jawab Winta sedikit dibuat gugup.

Yang harusnya tak segugup itu, toh Suci juga tak tau apa hubungannya dengan Jiwa.

"Pulang sana, jangan bawel" lagi ucap Jiwa pada Suci.

"Ishh kak Jiwa nyebelin" jawab Suci terdengar sebal tapi manja.

Dengan tangannya memukul pelan bahu Jiwa, yang lalu tangan Suci dipegang Jiwa, membuat keduanya nampak akrab seolah telah lama mengenal.

Yang membuat Winta seolah tak suka dengan pemandangan itu.

Karna meski sikap Jiwa terlihat biasa, tapi terlihat sekali Jiwa nampak tak keberatan dengan sikap Suci.

Lalu setelahnya Suci pamit pulang bersama temannya. Kini Jiwa masuk kedalam ruangan santai dibengkelnya bersiap untuk pulang, seolah tak memperdulikan Winta yang masih ada, Winta mengikuti langkah Jiwa kedalam.

Lalu winta menarik tangan Jiwa, membuat langkah Jiwa terhenti.

"Jiwa, kamu masih ngambek karna yang tadi pagi?" Tanya Winta.

Jiwa tak menjawab hanya hembus nafas beratnya yang Jiwa tunjukan.

"Jiwa jangan kaya gini, ok..kita jangan bahas masalah itu dulu, aku mau baik-baik aja sama kamu" lagi ucap Winta.

Lalu memeluk tubuh Jiwa dengan Lembut, membuat Jiwa lagi menghela nafas beratnya.

Karna terkadang Jiwa merasa semua begitu rumit tentang dirinya dan Winta, dan sekarang harus terima kenyataan Winta hamil, meskipun itu wajar karna Winta bersuami, tapi jika siapapun diposisi Jiwa pasti tau bagaimana rasanya.

*********

Minggu siang, Jiwa yang memang tinggal sendirian Pasti segala keperluan apapun dibelinya sendiri, seperti saat ini saat dirinya harus belanja keperluannya ditoserba.

Setelah dirasa hampir semua keperluan sudah diambilnya, Jiwa kini berniat hendak kekasir, tapi sesaat ingatannya membuatnya berbalik seketika, lalu tangannya terulur tepat kearah belakangnya dimana jejeran berbagai merk pembalut tertata rapi disitu.

Yang begitu bertepatan dengan satu tangan milik seseorang, yang juga mengambil pembalut yang sama ntah orang itu sengaja atau tidak. Membuat keduanya sama menoleh kaget saat menyadari tangan keduanya tepat memegang pembalut yang sama.

Lalu dengan cepat tangan Jiwa melepaskan pembalut itu, dan memasang wajah biasa sajanya sebisa mungkin meski dalam hati jujur malu.

Sementara seseorang didepannya kini nampak tertawa melihat tampang Jiwa. Tanpa malu atau apa gadis didepannya malah cenggegesan tak jelas, membuat Jiwa menatap tajam padanya.

"Bisa pas gini ya kak, kayaknya jodoh deh dimana-mana ketemu dan gak sengaja gitu" ucap gadis didepannya.

Antara polos atau apalah, yang tak lain dan tak bukan adalah Suci.

Suci dalam Jiwa (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang