제 2 회

5.4K 395 2
                                    

Pukul 9 malam waktu Korea, aku memasuki sebuah 포장마차 (tenda\warung kaki lima), pojangmacha disini dapat dipastikan makananya enak dan murah. Mangkanya disini sangat ramai.

Aku memesan soju, umurku 21 tahun, tentu aku sudah diperbolehkan untuk minum minuman seperti ini.

Aku menuangkan minuman memabukkan itu kedalam gelas kecil dengan sekali minum. Rasanya ada sedikit rasa pahit didalam mulutku, namun itulah yang membuatnya merasa setiap orang untuk minum lagi.

2 botol tak terasa telah aku habisnya. Rasanya semuanya seperti memutar. Tenda ini layaknya terbang terbawa angin malam.

Dengan terkeok-keok aku mencoba untuk berdiri, namun gagal. Kaki ku terasa kenyal seperti jelly.

"Sialan!" umpatku dengan keras. Semua orang seperti menatapku. Aku mengumpat dengan bahasa Indonesia.

👤👤👤

Author POV

Melihat seorang gadis yang tengah mabuk berat, seorang pria mengambil kesempatan itu untuk mencopet Dhea.

Pria berbadan besar itu mendekati Dhea dengan melirik kanan dan kiri. Semua orang tampak sedang asyik dengan urusannya masing-masing.

"Ahjussi, ada apa?" umpat Dhea ditengah mabuknya. Tubuh Dhea dengan refleks merangkul tubuh pria itu.

"Kemarinkan uang mu.." pinta pria itu.

"Uang?" tanya Dhea. Dhea tersenyum, dan mengeluarkan seluruh isi dompetnya diatas meja. Dengan segera pria itu menarik tubuh Dhea menjauh hingga Dhea terjatuh. Pria itu mengambil seluruh uang milik Dhea.

Namun, seorang pria lain yang melihat kejadian itu, datang menghampiri pria pencuri tadi. Pria lain itu adalah pria bermasker yang tadi siang menabrak bahu Dhea.

"Kenapa?!!" tanya pria pencuri dengan kesal.

"Dasar pengecut, mengambil kesempatan saat korbannya tengah mabuk!" ucap pria bermasker dengan santai.

"Oppa jangan bertengkar disini, diluar saja." racau Dhea. Setelah mengatakan itu, Dhea tertidur dengan pulas diatas tanah.

"Kau tidak suka, anak muda?" tanya pria pencuri itu dengan nada mengejek.

"Jika anda sebagai seorang pria, anda tidak melakukan hal menjijikan itu. Bahkan anda dapat membuat Korea merasa malu karena anda mencopet warga negara asing." ucap Pria bermasker.

"Alah! Omong kosong!!"

Tangan pria pencuri itu melayang hendak memukul wajah pria bermasker, namun dengan tanggap pria bermasker dapat menahan kepalan tangan tersebut. Dengan cepat pria bermasker melintir tangan pria pencuri itu hingga dia meringis kesakitan.

"Ba.. Baik.. Saya kembali kan." ucap pria pencuri itu. Dia pun menaruh semua uang Dhea keatas meja.

Pria bermasker itu pun melepaskan tangan pria pencuri. Pria pencuri pun langsung melarikan diri.

Pria bermasker itu menatap wajah Dhea dan mengelusnya dengan perlahan.

"Menyusahkan saja!"

👤👤👤

Dengan perlahan Dhea mencoba membuka matanya. Cahaya mulai memasuki panca indra penglihatannya.

Fandom » PCY (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang