Author POV
Waktu itu cuaca sangat panas. Dewi terus berlatih untuk tournament basket yang akan diikutinya bulan depan. Sesekali keringat menetes dan dirinya yang mulai kehabisan nafas. Menyerah? Oh itu tidak ada di dalam kamusnya. Baginya,menyerah itu berarti kalah.
Dewi terus mencoba melatih gerakan lay up kaki kirinya,yang dari tadi tidak berhasil. Dirinya tidak sadar,bahwa ada seseorang yang mengamatinya dari tadi di tribun penonton. Cowok itu tersenyum dan tertawa sendiri (karena gila) Eitt.. bukan ya. Karena dirinya melihat Dewi berbeda dari yang lainnya. Cowok itu mengamati setiap gerakan yang dilakukan Dewi. Entah kenapa melihat Dewi latihan,dapat membuat moodnya bertambah.
"Astaga kenapa daritadi nggak bisa lay up sih? Fokus Wi,fokus!." ucap Dewi menyemangati dirinya sendiri (karena jomblo).
Ia melanjutkan mendribble bola dengan berlarian dan semakin mendekati ring. Bingo!! Dirinya berhasil melakukan lay up kaki kirinya. Uhh itu sebuah kebanggan baginya. Lalu ia duduk di tengah lapangan dengan nafas yang membara.
"Ahh akhirnya gue bisa lay up kiri." ujarnya bangga sambil menghela nafas.
"Woi,nih minuman buat lo!" teriak seorang cowok dan melemparkan botol minuman dingin yang dipegangnya
"Oh thanks." balas Dewi singkat
"Gue Marcel." lanjut cowok itu dan duduk disebelah Dewi
"He eh." jawab Dewi cuek dan meneguk minumannya
"Lo suka basket?" tanya Marcel penasaran
"Iyoott." jawab Dewi cuek lagi
"Udah lama main basket?" tanya Marcel lagi dengan membenarkan tali sepatunya yang lepas
"Udah 2 tahunan." balas Dewi yang bersiap untuk berdiri
"Eitt...lo mau kemana?" Marcel yang terus bertanya membuat Dewi gak betah.
"Pulang lah,kepo amat jadi orang." nada Dewi yang ketus membuat Marcel terdiam beberapa saat
"Oke,gue juga mau balik. Hati-hati di jalan." ucap Marcel lalu pergi meninggalkan Dewi yang sedang membereskan bola basket dan handuk keecilnya.
***
Dewi POV
NIhh anak siapa sih,kepo amat. Cowok kok banyak cakap. Ganteng sih,tinggi juga,tapi kalo banyak omong buat apa. Gak penting.
To : Papa
Pa,udah selesai latian nih. Tak tunggu di pintu masuk. Send
From : Papa
Kak pulang sendiri ya,papa dipanggil bos mendadak nih. Sorry... (Read)
"Huftt...pesen go motor dulu nih" batin gue kesal
"Woi cewek judes,mau bareng nggak? Mumpung lagi baik nih." teriak parcel atau si cowok kepo itu yang berhenti di depan gue.
"Gak makasih! Gue udah pesen go motor kok. Pulang sana,dan kepoin orang lain!" sentak gue seraya jalan menjauhi dia
"Beneran gak mau nebeng?" tanya nya lagi. Ngeselin banget tuh parcel. Banyak omongnya! Gue pura-pura nggak dengerin dia ngomong.
Tringg...
"Halo pak,bapak dimana?
"Maaf mbak,orderannya saya batalin. Soalnya istri saya tiba-tiba masuk rumah sakit. Maaf ya mbak."

YOU ARE READING
Fanszone In Love
Ficção Adolescente1. Fanszone bisa apa kalo liat doinya sama cewek lain? 2. Kebayang gak sih kita ditembak sama doi yang juga jadi idola kita? 3. Kalian punya doi yang jadi pemain band dan juga digemari banyak cewek satu sekolahan? 4.Tapi kalian gak bisa apa-a...