Metafora Gadis Desa

#part 5

"Ciee ada yang senyum senyum sendiri tuh buuk" goda Kanzza yang membuat ibundanya bingung..
"Sopo to nduk,?? Siapa yang senyum senyum,..? " tanya Hilda pada anaknya
"Ituu tuu buu haha yang baru pulang nganterinn calonnn belahan jiwa ituu.. Wkwk"
"Apasih kamu dek gaje bangett" kata Doni kikuk
"Beneran yang Kanzza bilang Don,?  Memang siapa calon nya kok engga pernah kesini,??" tanya ibunda Kanzza,
"Haha ibuu ngarang, orang dia sering kesini kok hahaha" ledek Kanzaa
"Kanzza, kamu memang minta di kejarr yooo.... !!!" Kanzza lari dan bersembunyi di balik tubuh Pakdhe nya yang sedang berjalan ke ruang TV..

"Sek.. Sek.. Opo to iki lahh Doni wess too kamu udah besar udah mau jadi Dokter kok ya masih ngusilin ponakannmu ini.!" kata Herwanto yang menasehati adiknya, Kanzza yang senang dibela Pakdhe nya hanya menjulurkan lidah nya ke Doni, yang membuat Doni semakin gemes saja..
"Kamu juga ndukk, gausah ngledek om mu, "kata Herwanto adil..
"Tuhh dengerinn" kata Doni puas, Kanzza cemberut dan memajukan bibirnya 5 centi menuju ibundanya..

"Uhh ngaduu ngaduu hahah" ledek Doni yang membuat semua nya tertawa kecuali Kanzza,
"Eh sebentar katanya Kanzza, anaknya sering kesini siapa nduk,?? "Tanya ibunda Kanzza
" itu lohh buu  ..." belum selesai ngomng Kanzza langsung dibekap oleh Doni,
"Kanzza capek ya dekk, ayoo ke kamar saja tak anterinn" Kata Doni mengalihkan pembicaraan

"Ya allah Doni,  itu ademu kasihan lee" teriak Nenek Kanzza yang tiba tiba muncul dengan membawa singkong rebus ke ruang TV..
"Haha engga bu, Kanzza kan strong iya ka dek,?" kata Doni sambil melepaskan tangannya dari mulut Kanzza.
"Tau ah, sakitt ini! " pura pura marah.
"Yahh marahh deh, dek jangan marah dong ntar tak beliin coklat wes" kata Doni memelas
"Dua yaa.. " kata Kanzza menawar.
"Astagfirullah, tambah ndut nanti kamu,! "
"Hello, bukan buat aku saja kalau engga mau yaudah! "
"Eh iya iya, ya Allah anak ini, "Doni mengalah, Kanzza hanya tersenyum penuh kemenangan.

Kemudian mereka berdua pun menyusul keluarganya di ruang TV untuk ikut berkumpul..

***
"Telpon dari siapa wan? " tanya Nenek Kanzza pada Herwanto
"Ini bu dari Hani ibu mau ngobrol,? "Tawar Herwanto yang langsung di di iyakan oleh ibundanya..

"Hallo ,wa'alaikumsalam ndukk, giman kabar muu,? Sehat,?  Cucu cucu ibu apa kabar nduk,?  Suamimu sehat nduk? " tanya Nenek Kanzza panjang lebar seperti tak bernapas.
"Iya buu Hani sehat, semuanya sehat buk, ibu sehat juga kan,? "Tanya Hani di balik telepon.
"Iya alhmdllah pada sehat, ini lagi pada ngumpul, mas mu mbak mu adek mu sama si Kanzza ini lagi pada kumpul.. "Jawab nenek Kanzza senang.
"Oh iya buu, cuma Hani saja yang disitu ya buu maaf ya bu " kata Hani sedih
"Wes to nduk ndak papa, yang penting kamu sehat, semuanya sehat. "Kata Nenek Kanzza menenangkan..
"Oh ya buu Kanzza udah lulus ya, ?"
"Iya nduk kemarin di dandanin cantik banget pangling ibu, Emng kenapa to,? " tanya Nenek Kanzza pada Hani anaknya yang jauh di sana..
"Emm buk, kalau Om Triyo mau ambil Kanzza, dia mau engga ya buu maksudnya Kanzza nya mau engga ke sini,? "Tanya Hani di balik telepon
"Ehh lohh, yo ibu ndak tau to ndukk nih ngomng sendiri saja, " kata nenek Kanzza sambil memberikan telpon nya ke pada Kanzaa. Kanzza yang bingung kemudian menerima telponya

"Iya Bulik,? Bulik sehat,? Bagaimana dengan keluarga semua disana Bulik?  Sehat,? "Tanya Kanzza
"Iya Za sehat semua kok alhmdulillah berkat doamu juga, hehe yang udah wisuda mau kuliah diaman kamu nduk,? "Tanya Bulik Kanzza padanya.
"Hehe ndak tau Bulik, Kanzza masih bingung hehe, "jawab Kanzza ketawa
"Yaudah selamat ya!, mau kuliah atau apapun yang penting tetap semangat nduk!,wes dulu yaa ini si Ari nangis ndukk, slam buat semuanya yaa. Asalamualaikum."
"Iya Bulik, wa'alaikumsalam "
Klikk!! ,teloin ditutup Kanzza dan diserahkan ke Pakdhenya.

"Biacara apa saja dek sama mbak Hani? "Tanya Doni ingin tau..
"Kepoo!!! "Jawab Kanzza langsung membuat Doni melebarkan mata dan membuat di sekitarnya tertawa melihat tingkah Doni dan Kanzza.