#part 6 (Doni dan Adiba in love💞 )

160 12 3
                                    


*sementara itu di kamar kanzza pagi hari.

Adiba menyusul sahabtanya yang sudah lebih dahulu masuk kedalam kamarnya...
"Zaa, bukain, eluu ninggal aku yo! " Protes Adiba.
"Eh iya bentar, !!!" teriak Kanzza sambil membuka pintunya.
"Aduhh maaf lo Dib,  keasyikan telvon ibuk, biasah konsultasi hehe. "
"Za, emang lu udah yakin yaa,?" tanya Adiba meyakinkan lagi..
"Insyaallah Adiba, doain saja ya, sejujurnya sih gak mau cuma yaudah lah ya semoga menjadi yang lebih baik lagi buat aku Dib mohon doanya yaa... " jelas Kanzza sedih
"Ah elu engga asikk!  Berarti nanti aku sendiran to dib. Gak enak ah.. !" keluh Adiba pada sahabatnya.
"Lah kan masih ada Kak Doni hehew." ledek Kanzza yang mulai menantuk.
"Ahh apa sih zaa, eh za Kak Doni orangnya kaya gimana sih,??  Baik engga, kayanya perhatianyaa za, jujur aku suka cowo yang modelnya seperti kak Doni, Za, semisaall kak Doni emm... Nemm.... " belum sepat Adiba menyelesaikan kalimat nya tiba tiba ia mendengar suara dengkuran dari arah sahabatnya dan setelah di toleh ternyata, Kanzza sudah asyik berjalan di alam mimpinya.. Adiba hanya tersenyum dan berkata salam hati.
"Semoga suatu saat kamu nemuin kebahagiaanmu ya Za, dunia terlalu tidak adil terhadap kamu. Semoga kamu selalu diberikan kekuatan dan kesabaran yang extra oleh Gusti Allah ya Za, aminn" kemudian Adiba ikut memejamkan mata untuk mengistirahatkan badanya.

***
"Dek.. dek.. Adiba, bangun dek. " suara itu lalu membangunkan Adiba dari tidurnya, ternyata suara itu milik Doni, Adiba kaget yang reflek menutup wajahnya menggunakan kedua tangan.
"Hehe kamu tetap cantik meski habis bangun tidur dek, "rayu Doni pada adiba.
"Kak Doni ngapin sih, malu baru bangun tidur, "kata Adiba yag masih saja menutupi wajahnya dengan menggunakan kedua tangannya.

"Kamu mau pulang atau mau nginep disini, itu udah jam berapa,? kamu sama Kanzza tidurnya sama sma kaya kebo.! Ayok bangun tadi ayah telvon ke rumah dek beliau khawatir.! " jelas Doni yang membuat Adiba langsung melihat handphone nya.

"Ya Allah kak, iya ayah telvon sampai 30 kali, handphone ku tak silent kak, mana aku lupa mau kabari ayah tadi, ketidurann deh,. "Jelas Adiba.
"Maaf ya, gara gara bantuin kamu jadi kecapean, "kata Doni lebut sambil menggenggam tangan Adiba  yang membuat Adiba jadi gugup.
"Gak papa, kak santai saja, aku malahan suka kok hehe. Yaudah aku kekamar mandi Kanzza dulu ya, oh yaa kapan kakak Dateng,? " tanya Adiba pasa Doni.
"Tadi jam 11 an, mau bangunin kalian kata ibu ndak usah kalian capek habis, beres² dari pagi.. Yaudah kk tungu di bawah ya, gak usah malu mereka lagi pada istirahat kok hehe. " kata Doni yang kemudian pergi keluar dari kamar Kanzza, Adiba lalu lari ke kamar mandi dan mencuci wajahnya, lalu tak lupa meninggalkan catatan di meja belajar Kanzza, karena ia tak mau menggagu tidur sahabatnya, kemudian ia langsung menemui Doni untuk pulang kerumahnya dan sebelum pulang Adiba berpamitan dengan ibunda Doni saja, karena semua keluarga ya sedang istirahat siang,

***
"Loh, katanya mau antar aku pulang,! kok malahan berheti di tempat ini,ayo kak nanti aku dimarhin ayah ini.." tanya Adiba heran.
"Tenang dek, tadi aku udah minta izin sama ayah kamu pulang jam 5.oke! Jadi nikmati saja kencan kita dek hehe! " kata Doni yang membuat Adiba memandangnya bingung.

"Engga usah mandang gitu nanti suka loh,! "Cletuk Doni pd.
"Emang udah suka! "Jawab adiba to the point, yang membuat Doni tertawa bahagia.

Mereka menikmati siang menjelang sore di kota Semarang, tepatnya di tempat  wisata lawang sewu, mereka berkeliling keliling gedung bercerita menegenal satu sama lain dan tertawa bersama, mereka juga tak sungkan melakukan adegan bergandengan tangan, entah kenapa Doni sangat nyaman berada di dekat Adiba begitupun Adiba sangat nyaman berada didekat Doni, hingga mereka berhenti di salah satu tempat yang sangat Indah menurut mereka berdua, mereka berhenti dan melihat pemandangan dari atas lantai satu, kemudian tiba tiba, Doni memgang tangan Adiba erat, lalu tubuh adiba yang awalnya condong ke arah depan kemudian di putar ke kiri hingga menghadap ke badan Doni, mata mereka saling pandang, hening sunyi yang mereka rasakan, gugup itulah satu kata yang menyelimuti perasan mereka. Hingga Doni membuka suara terlebih dahulu...

Metafora Gadis DesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang