#part 8 (hari ini benar benar nyata!!!)

131 12 0
                                    

30 Juni 2016, international airport juanda Surabaya.

Pagi  yang cerah dikota Surabaya, setelah menempuh perjalan yang cukup jauh akhirnya sampai dengan selamat. Namun, berbeda dengan suasana hati Kanzza bahkan menurutnya kalau boleh memilih sejujurnya dia ingin kaburr saat itu juga. Bagaimana tidak beberapa jam lagi ia akan meninggalkan pulau Jawa dan akan berpindah ke ujung Timur dari Indonesia yaitu PAPUA. Tak bisa dibayangkan sebentar lagi ia benar benar akan menjadi mandiri, entahh perasaan Kanzza saat itu sudah tak berbentuk lagi, memang keberangkatanya bisa di katakan rempong, bagaimana tidak, dari rencana setelah lebaran akhirnya sebelum lebaran kurang satu minggu

Kedua dahulu bukan bandara ini yang menjadi tempat pemberangkatan, ada beberapa pilihan, Jakarta, Yogyakarta, dan yang terakhir bandara ini yaa Surabaya. Saat itu masih dalam suasana bulan puasa jadi kalau mau marah dan nangiss batal dong puasanya. Kanzza hanya bisa melamun dan menyenderkan kepalanya di pintu mobil..

"Nduk, kamu pusing nduk?? " tanya Herwanto panik. Setalah kemarin Herwanto dan keluarga berpamitan untuk pulang ke Jakarta, karena ternyata pendidikan Bagas di majukan, akhirnya setelah beberapa hari sebelum keberangkatan Kanzza menuju Papua, Herwanto memutuskan kembali ke Semarang untuk mengantarkan Kanzza sampai ke bandara.
"Engga Pakdhe, " jawab Kanzza lemas.
"Yaudah tinggal tidur saja masih lama juga kok.. " kata Herwanto pada Kanzza yang hanya dibalas dengan anggukan..

Seperti yang di rencanakan Kanzza berangkat ke Papua tidak sendiri, ia ditemani oleh Rahman Aditya sepupu Kanzza, dia orangnya cuek tapi penyayang kepada adik adiknya. Tapi tetep saja Kanzza merasa agak sungkan untuk menyapa duluan. Untung saja Alfa dan Doni ikut mengantar Kanzza dan mungkin karena sesama laki laki mereka bisa seketika mencairkan suasana.
###

"Buuk naik pesawat itu enak engga,? Ibu takut engga dulu,?  Kok Kanzza jadi takut yaa,  bukk boleh pulang engga?? Kalau boleh ayoo pulang aja buuk! "Rengek Kanzza yang membuat sang ibu tersenyum.
"Ndukk, orang kalau pertama coba pasti takut, ibu juga dulu takut malahan jarak tempuhnya jauhan ibu ndukk Indonesia-Arab Saudi, cuma ibu mengatasi ketakutannya tak bawa berdoa saja nduuk. "Jelas ibundanya lembut.
"Oh gitu ya bukk, " jawab Kanzza paham.
"Masih lama ya nduk,? Jam berapa memang berangkatnya.?" tanya ibundanya
"Engga tau si Rahman dia lagi ngecek tiketnya buu sama Pakdhe Wan sama Kak Doni,oh ya Nenek sama Alfa kemana bu,?"
"Oh iya nanti kalau udah balik tanya nduk, itu tuh di depan mushola, lagi pada duduk duduk, kamu mau ikutan nduk,? "

Ahh engga buu, Kanzza mau disini saja sma ibu, kan sebentar lagi Kanzza udah gak bisa deket sama ibu lagii..  batin Kanzza.

"Ndukk!! Kok malahan ngalamun,?  Kamu mau kesana engga kalau iyaa ayoo kesana sepertinya enak nduk! adem ..!" kata ibundanya agak keras hingga membuat Kanzza tersadar akan lamunanya.
"Ehh... Ibu duluan saja aku lagi nunggu Rahman dulu, mau tanya jam berapa berangkatnya.. "Jelas Kanzza pada ibundanya yang disambut anggukan oleh ibundanya lalu sang ibu menuju Alfa dan sang neneknya tinggal lah Kanzza di dalam mobil sendiri.. Di dalam mobil Kanzza mencoba mengistirahatkan badanya sambil memejamkan mata.
###

Suara pintu mobil dibuka membuat Kanzza kaget hingga terbangun lalu mencari tau siapa yang membuka pintu mobilnya. Dan ternya itu adalah Rahman..
"Eh maaf , di lanjut saja lagi tidurnya, "kata Rahman cuek.
"Eh gapapa, oh ya kapan berangkatnya. Sekarang yo,?!"
"Ntar jam 9 malam masih lama kok. Eh ambilin yang tas kecil ku itu dong.! " kata Rahman masih tetap dalam kecuekannya.
"Oh jam 9 malem ya, masih lama banget berarti buka disini ya?  Ini.. " kata Kanzza sambil memberikan tas kecil miliknya. Yang hanya di balas oleh anggukan Rahman lalu pergi tanpa ucapan terimakasih.
"Diihh, serius nanti aku bakalan hidup sama orang kayak gini modelnya, bilang terimkasih aja engga, seengganya basa basi kek dasar mister cuekk, padahal sepupu huuft!! " batin Kanzza kesal, kemudian Kanzza memutuskan untul kembali melanjutkan tidurnya yang tertunda, niatnya ingin menyusul sang ibu, Alfa dan Neneknya, tapi diurungkan karena Herwanto, Doni dan Rahman sudah terlebih dulu berjalan menuju tempat sang ibu, Neneknya dan Alfa berteduh.
"Oh udah kesana, yaudah tidur ajalah biar fresh. "Ucap Kanzza sambil memejamkan mata.

Metafora Gadis DesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang