Hei kamu
Yang dulu pernah sama-sama mengukir cerita
Yang sama-sama berlari sebelum pukul enam duapuluh lima
Yang merasa bangga saat pertama kali memakai seragam ber almamater
Hei kamu
Yang sama-sama menyalin jawaban sepuluh menit sebelum bel
Yang kelabakan mencari pinjaman buku disaat tertinggal
Yang melukis senyum diantara deretan tugas dan ujian
Hei kamu
Yang setengah mati begadang untuk mengukir angka dilembar kertas
Yang menggantung lelah diantara bel pergantian jam
Yang memaksa diam ketika Bapak/Ibu menjelaskan
Hei kamu
Yang pernah berlari mengejar kelas tambahan
Yang pernah putus asa menghadapi deretan aritmatika dan geometri
Yang pernah berusaha mati-matian menghadapi Ujian Akhir Sekolah
Dan hei kamu,
Yang kini terlihat lebih dewasa
Yang pernah disebut sebagai pejuang nilai
Yang kini tersenyum bangga ketika bertemu Bapak/Ibu
Semoga kita sama-sama mengukir cerita
Kita sama-sama LULUS yha!
KAMU SEDANG MEMBACA
[Un]Spoken
PoetryHanya curhatan manis tentang yang tak pernah terucapkan; September'16