-----***-----
Dengan memakai texudo hitam legam, wajah tampan itu tak lepas dari senyum karena apa yang ia impikan selama ini akan menjadi nyata, menikah dan hidup bersama orang yang ia cintai selama ini sebentar lagi akan menjadi kenyataan, ia memukul kepala namun masih dengan senyuman di bibirnya, ia tersenyum bagaimana ekspresi calon pengantin wanitanya saat mengetahui ia melupakan cicin perkawinan mereka, ia juga terkekeh bagaimana ekspersi kesal sang calonnya dan menyuruh ia sindiri yang menjemputnya, jika tidak maka wanitanya itu sendiri yang akan menjemputnya, begitulah ancaman wanita cantiknya beberapa waktu sebelumnya, laki-laki itu tersenyum memikirkan ancaman wanita yang akan mendampingi hidupnya kelak.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, kini laki-laki itu sudah sampai dirumah berlantai 3 nan megah tersebut, ia langsung berlarian naik keatas menuju kamarnya yang terletak dilantai 3 rumah itu, sebenarnya ada lift dirumah besar itu, namun entah karna perasaannya tengah bahagia atau bagaimana, laki-laki itu seolah melupakan tangga berjalan itu, sampai dikamarnya ia langsung saja membuka lemari dimana ia menyimpan cincin tersebut, setelah menemukan cincinnya ia kembali tersenyum mengingat kejadian hari ini hari pernikahannya.
Ya!!! Hari ini adalah hari pernikahan laki-laki itu dengan wanitanya, dan pernikahan itu akan diadakan dihotel milik keluarganya, dan semua keluarga sudah bertolak kesana begitupun kedua calon mempelai, namun ditengah perjalan mempelai pria baru menyadari sepertinya ia melupakan sesuatu, dan benar saja, ternyata ia minggalkan cincin pernikahannya, akhirnya ia memutuskan untuk mejemputnya sendiri atas permintaan sang calon istri, padahal ia bisa saja menyuruh orang lain, namun ia juga tak tega melihat raut kecewa di wanita yang ia cintai dihari pernikahan mereka.
Setelah menemukan apa yang ia cari, kini laki-laki itu kembali berlari kebawah, ia tak ingin membuat yang lainnya menunggu dihari jadi mereka. Namun langkahnya terhenti karna getaran yang berasal dari kantong celananya, ia pun menghentikan langkahnya melihat siapa yang menelpon, karna tak mengenal nomor yang tertera ia pun langsung mematikan telponnya , saat hendak masuk kembali kedalam mobilnya telpon itu kembali bergetar dan kali ini ia menerimanya, ia terpaku ditempatnya dan telpon genggam itu pun jatuh dari genggamannya, dengan kasar ia menbanting pintu mobilnya dan beberapa saat kemudian mobil itu melaju dengan kecepatan diatas rata-rata.
.......****.......
Laki-laki itu berusaha menerobos kerumunan manusia yang kini tengah menyaksikan kejadian tragis, didepan sana asap hitam pekat sudah tampak begitu mengerikan dan beberapa mobil sudah tidak berbentuk, kelakaan beruntung baru saja terjadi dan semua korban tengah di evakuasi, tak ada yang selamat dari kecelakaan tersebut, semua meninggal ditempat, dapat dipastikan bagaimana mengerikannya kecelakaan tersebut, disana juga tampak petugas kepolisian dan juga beberapa ambulance, satu persatu jasad diangkat keambulance yang sudah berjejer rapi dan jasad terakhir yang di evakuasi adalah ketiga orang yang sangat berarti dalam hidup laki-laki tersebut yang tak lain adalah papa, mama dan calon istrinya, tubuhnya melemah seakan tak memiliki tulang, ia hampir saja tumbang jika tidak ditahan oleh beberapa sahabatnya yang entah sejak kapan berada disampingnya.
Dihari yang harusnya menjadi hari kebahagiaan sepanjang hidupnya berubah menjadi hari yang paling menyedihan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya, laki-laki itu hanya menatap kosong apa yang ada dihadapannya, seluruh orang yang ia cintai pergi secara bersamaan, hanya Tuhan yang tau apa yang kini tengah di pikirannya, tak pernah ia bayang jika nomor yang tek dikenal itu memberinya kabar yang benar-benar mengerika, keluarganya mengalami kecelakaan beruntun dan semuanya dinyatakan meninggal ditempat.
.........*****.........
Sebulan sudah berlalu semenjak kejadian naas yang menimpa laki-laki yang tak lain adalah Digo Alexander, pemuda yang seharusnya saat ini tengah berbahagia namun malah merasakan hal sebaliknya, ia masih masih melakukan aktivitasnya seperti biasa seolah-olah tak ada yang terjadi, namun ketiga sahabatnya tau bagaimana hancurnya persaan sahabatnya itu saat ini, bukan hanya kehilangan wanitanya, namun lebih pada kedua orang tuanya, semuanya juga tau bagaimana Digo sangat mencintai orang tuanya itulah mengapa mereka menganggap sikap yang ditunjukan Digo hanya topeng untuk menyembunyikan kesedihannya. Malam itu mereka diminta Digo berkumpul dirumahnya untuk mencari tau apa penyebab kecelakaan yang dialami rombongan keluarganya, menurut pihak kepolisian kecelakaan itu murni kecelakaan lalu lintas, namun Digo bukan orang bodoh, ia tau semua hanya kamuflase, ada seseorang yang sangat berpengaruh di belakang semua ini, ia bukan tidak memiliki uang untuk melakukan hal yang sama pada aparat, namun ia ingin mencari sediri, dan memberi hukuman seperti apa yang ia kehendaki.
Ternyata tak mudah untuknya menemukan siapa pelaku dibalik kecelakaan itu, karna hampir setahun lebih masih belum menemukan apa yang ia cari, namun berkat kerja kerasnya dengan dibantu ketiga sahabatnya ia mengetahui siapa dalang dari kecelakaan naas itu, ia tak lain adalah Atmajanegara.
Atmajanegara adalah seorang pembisnis yang terkenal dengan kejahatan dan juga kelicikannya dalam berbisnis, ia takkan segan menghabisi orang lain jika ia menganggap orang itu akan menjadi ancaman baginya, itulah selama ini mengapa papa Digo selalu memperingati dirinya untuk tidak berhubungan seorang Atmaja, namun apa dikata ternyata Atmaja memang seperti gambarannya selama ini, meski tidak berhubungan dengannya namun ia tau potensi Digo dapat mengancam kerajaannya, sampai saat ini hanya itu dugaan sementara yang dapat Digo simpulkan dan sepertinya memang karna hal itu, karna Digo pernah memenangkan proyek yang sangat diincar oleh Atmaja, proyek tersebut memang bernilai fantastis makanya ia sangat mengincarnya.
Mulai saat itu Digo bersumpah akan membuat hidup dan keturunan Atmaja menderita sama seperti apa yang kini tengah ia rasakan, dan mulai saat itu juga ia mencari semua tentang seorang Atmaja, rasanya mungkin firasat seorang Atmaja memang tak meleset, karna seoarang Digo dapat meruntuhkan kekuasaan yang selama ini ia bangun hanya dalam kurun waktu lima tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta diujung Jalan
RomanceTentang sebuah Dendam yang berakhir dengan Penyesalan Tentang sebuah Cinta yang datang saat Perjalan sudah harus terhenti Tentang Cinta sejati yang tak terpisahkan Tentang Kebahagiaan Abadi yang tak hanya didunia Cerita sudah lama ditulis diig, dala...